Kamis,10 Desember 2015
Yuan, jujur aku sangat cemburu melihat kamu dekat terus sama Dela. Aku cemburu ketika kamu sering bercanda dengannya. Sedangkan padaku sikapmu sangat dingin. Aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan.
Sakit sekali ketika melihat orang yang kita cintai bersama dengan wanita lain.
Bisa tidak sehari saja kamu buat aku bahagia?
Bisa tidak jangan membuat aku menangis?
Disini aku sedih, cemburu, dan menangis cuma karena hal sepele.Tulisku dibuku harian ku.
"Eehhh disekolah jangan melamun mulu, ntar kesambet", kata Keela.
"Kamu pernah ga sih secinta ini sama seseorang?", Tanyaku pada Keela.
"Aku tau kok perasaan kamu. Tapi kamu juga ga boleh berjuang terus. Kan jadi sakit sendiri. Sedikit-sedikit kamu nangis karena sifat dia yang dingin. Aku juga jadi sedih liatnya Nyaa", ujar Keela sambil merangkul bahuku.
"Yaaa aku juga ga suka nangis-nangis terus kayak gini Keel, tapi aku juga ga bisa move on gitu aja, emang gampang apa?", Jawabku.
"Eemm yaudah deh gausah bahas Yuan. Kamu jadi sedih tuh, suatu saat dia bakal sadar kok kalau kamu yang selalu perjuangin dia", ucapnya menenangkanku.
Keesokan harinya...
"Nyaa, aku mau cerita sesuatu nih, tapi kamu janji jangan marah, jangan nangis yaa", kata Keela.
"Emang ada apa Keel? Jangan buat aku penasaran deh", ketusku.
"Tapi janji dulu dong", pintanya.
"Iya iyaaa, cepetan apa?", Kataku tak sabar.
"Jadi gini, kemarin aku pulang sama temanku, terus karena aku sedih lihat kamu nangis terus saat Yuan cuek, yaa aku ada inisiatif buat samperin dia dan mengatakan yang sesungguhnya sama dia", jelasnya.
"Terus? Kamu ada bilang apa sama dia? Tanyaku dengan nada sedikit tinggi.
"Yaa aku cuma bilang tentang perasaan kamu yang sebenarnya sama Yuan. Habisnya aku ga tahan Nyaa liat kamu disakitin terus. Aku jadi ikut sedih juga Nyaa!!", Jawabnya .
"Lalu??", Kataku.
"Lalu kamu tau apa yang dia perbuat ke aku?
Dia siram muka aku pakai air minum yang ada ditangannya", ucap Keela dengan kesal."Hah?? Serius? Terus kamu diam aja?" Ujarku, dan tanpa sengaja air mata hampir menetes dari mataku.
"Iya serius Nyaa, aku ga tau salah aku dimana, aku cuma bilang tentang perasaan kamu.
Tapiii kamu jangan sedih gitu dong Nyaa", kata Keela sambil memegang tanganku."Gimana aku ga sedih coba? Dia siram kamu saat kamu bilang tentang perasaan aku? Itu tandanya dia ga suka perkataan itu Keel!!" Ucapku sedikit berteriak.
"Tapi ga separah itu kok Nyaa, aku juga ga tahu dia itu sengaja atau ngga sengaja Nyaa, soalnya aku ga lihat jelas. Dia langsung ketawa dan pulang gitu aja. Dan tadi malam dia udah SMS aku dan minta maaf kok Nyaa", kata Keela menenangkan.
"Gaakk!! Aku tetap ga terima Keel, aku ga suka dia perlakukan sahabat aku kayak gitu! Nanti aku akan balas dia!", Bentakku.
Saat istirahat, aku berdiri didepan WC sekolah, aku dan Keela menunggu Yuan ke WC agar aku mudah menyiram Yuan.
Saat dia sudah didepan WC, tanganku yang sudah sedia memegang gayung berisi air ternyata tertahan. Ternyata aku tidak sanggup melakukannya. Aku sayang dia."Kenapa ga jadi sih Nyaa, tuh kan orangnya udah pergi", ucap Keela dengan kesal.
"Maaf Keel, aku ga bisa, aku ga tega siram dia Keel", jawabku.
"Hmmm yaudah deh gapapa, yaudah yuk ke kelas", ajaknya.
Setelah pulang sekolah, Keela chat aku dan bilang ada yang mau disampaikan besok di sekolah. Aku tidak penasaran saat itu, karena aku amsih sedih dengan perbuatan Yuan.
"Jadi kamu mau ngomong apa?", tanyaku sembari menariknya ke taman sekolah.
"Eemm aku tau dari seseorang, ternyata Dela dan teman-temannya itu sengaja deketin Yuan, mereka sengaja jodoh-jodohin Yuan sama Dela, biar kamu cemburu!", Kata Keela dengan serius dan sedikit berbisik.
"Serius Keel?" Tanyaku sambil menangis.
"Tuhh kan nangis lagi, ini nih yang buat aku males cerita sama kamu. Tapi aku harus cerita biar kamu tau teman seperti apa mereka itu", ujar Keela.
"Makasih yaa kamu udah kasih tau aku",Ucapku sambil menangis.
"Udaaah yaa jangan sedih, Yuan bukan satu-satunya laki-laki di dunia ini kok. Nanti saat kita SMA, pasti kamu bisa nemuin lelaki yang tepat dan pantas kamu perjuangkan", kata Keela sambil merangkul bahuku.
Akupun bersandar dibahu Keela, " Keel, aku mau move on, aku akan berusaha move on dari Yuan. Ku berhenti disini ya Keel. Aku capek", kataku sambil menangis.
"Yaudah kalau itu pilihan kamu, aku akan selalu dukung kok Nyaa, semangat yaa", ucap Keela.
Saat menjelang malam, aku coba chat Yuan, aku berfikir ingin chat dia untuk yang terakhir kali.
"Selamat malam", kataku.
"Malam" balasnya sejam kemudian.
"Lagi apa? Balasku lagi.
"Duduk" katanya.
"Sama siapa?" Tanyaku lagi.
"Sendiri", balasnya .
Dia memang selalu begitu, tidak pernah menanyakan balik tentangku. Lalu aku berfikir untuk mengatakan sesuatu untuk yang terakhir kalinya. Lagian Yuan sudah tau tentang perasaan aku.
"Yuan, eemm I Love You" kataku dichat.
Lama dia tidak membalas. Aku bingung harus gimana, aku takut dia marah.
Setelah sekian lama aku menunggu balasan. Lalu handphoneku bergetar."I Love you too" balasnya.
Seketika seakan dunia terhenti. Aku langsung melompat kegirangan. Awalnya aku mengira ini adalah mimpi, ternyata saat aku cubit pipiku terasa sakit.
"Aduuhhh aku harus balas apa lagi yaa?", Tanyaku dalam hati.Karena aku sedikit ragu, aku hanya membalas
" I Love younya dari hati atau hanya dari mulut aja?"Dan balasannya
"Mulut aja"Setelah kegirangan, akupun menangis dijendela kamar.
"Kenapa sih harus buat aku terbang tinggi dulu, setelah itu langsung dijatuhkan" aku berbicara sendiri sambil menangis.
Keesokkannya aku coba chat Yuan lagi. Aku minta kejelasan padanya tentang kita.
"Coba kamu move on aja dari aku, masih banyak cowok yang lebih baik dari aku", balasan chatnya kepada ku .Yuk ke bab selanjutnya ➡️ Holiday 💎
KAMU SEDANG MEMBACA
TACENDA
Teen FictionRanya, seorang gadis yang banyak mimpi, tak sedikit dari mereka mengatakan bahwa Ranya memiliki juang yang keras. Sayang, kisah cinta Ranya tidak banyak yang bisa dibanggakan. Ini perjalanan seorang gadis pada cinta yang kaku dan dingin. Sang pujang...