Yuk berbenah

7 2 0
                                    

Setelah Yuan punya pacar, aku tidak pernah menghubunginya lagi. Aku tidak ingin mengganggunya. Aku hanya bisa mencoba melupakan dia setiap harinya.
Aku pun lebih mendekatkan diri sama keluarga dan sahabat-sahabat ku. Agar aku tidak merasa kesepian lagi.

"Nyaa, ingat ga? Dulu kita pernah sepakat mau berubah dan pakai hijab?", Tanya Keela.

"Iyaa, aku ingat, aku juga pernah mikirin ini Keel", jawabku.

"Yuk Nyaa kita coba, siapa tau kita bisa jadi lebih baik lagi", ajak Keela.

"Serius nih? Kamu ga takut kita di bully lagi?", Ujarku .

"Kita pakai hijab karena Allah, bukan buat mereka. Yuk kita coba dulu", bujuknya.

"Eemm yaudah deh, tapi ini serius yaa, kalau udah pakai ga boleh dibuka-buka yaa", kataku.

"Iya iyaaa, tenang aja", jawabnya sembari merangkul bahuku.

"Jadi mulai kapan nih ke sekolah pakai jilbab?", Tanyaku tidak sabar.

"Hari Sabtu gimana? Kan hari Sabtu semuanya pakai baju olahraga", ucap Keela bersemangat.

"Eemmm boleh", sahutku sambil tersenyum.

Sabtu, 27 Februari 2016
Hari pertama aku memakai hijab ke sekolah. Rasanya malu banget. Tapi ternyata nyaman. Bahkan tidak ingin melepaskannya. Nyaman sekali.
Terima kasih teman-teman yang sudah mendukung hari ini.

Tulis ku dibuku harian setelah pulang sekolah.
Akhirnya aku dan Keela sudah terbiasa mengenakan hijab. Walau dirumah belum full memakai hijab. Tapi semuanya butuh proses bukan?

Di tempat les...

"Nyaaa kamu ga ada pikiran mau cari sosok Yuan lagi nih? ", Olok Arun .

"Enggak deh Run, aku mau fokus hadapi tryout dan ujian dulu. Kita udah mau lulus nih", jawabku sambil mencatat.

"Bagus deh Nya, aku suka kalau kamu kayak gini", kata Arun .

"Menurut kamu cantikkan aku atau pacarnya Yuan itu?", Tanyaku berbisik.

"Eemmm cantik kamu lah Nyaa, menurut aku pacarnya biasa aja sih", jawab Arun.

"Jangan bohong deh, jujur aja kalau cantikkan dia", kataku.

"Nyaaa ga semua harus dinilai dari penampilan, aaahh udah deh, aku mau WC dulu yaa", ujarnya.

"Okee", jawabku lirih.

Di taman sekolah...

"Hmmm kemana sih Arun sama Keela? Kok ga kelihatan?", Tanyaku dalam hati.

Aku sendirian duduk di taman menunggu mereka.

Tiba-tiba aku mendengar Dela berkata "ciee Yuan telvonan ga tadi malam sama dia?"

"Yaa telvonan laah", jawab Yuan dengan gembira.

Kenapa aku masih sakit hati ya? Kenapa aku harus perduli?

Akupun langsung pergi ke kelas. Aku tidak tahan mendengar percakapan mereka. Rasanya sakit sekali.

Jum'at, 11 Maret 2016
Pada akhirnya, kamu hanya perlu mensyukuri apapun yang kamu miliki hari ini. Walaupun yang kau tunggu tak pernah datang. Walaupun yang kau perjuangkan tak pernah sadar dengan apa yang kau lakukan.

Nikmati saja, kelak, dia yang kau cintai akan tahu, betapa kerasnya kau memperjuangkannya. Betapa dalamnya rasa yang kau simpan kepadanya.

Dia hanya pura-pura tidak tahu, atau mungkin tidak mau tahu sama sekali.

Tidak usah  hiraukan, jika sampai hari ini kau masih memperjuangkannya, dan masih menunggunya, tidak masalah. Tidak ada salahnya dalam memperjuangkan cinta yang kau rasa.

Namun satu hal yang mungkin bisa kau renungkan. Menunggu ada batasnya, dan kau akan tahu kapan harus berhenti dan mulai berjalan lagi.

Meninggalkan tempat dimana kau pernah berjuang sepenuh hati, tapi tidak dihargai.

TACENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang