Hari- hari Pedih

0 0 0
                                    

Malam itu, aku sungguh merenungi hubungan yang sudah ku buat sendiri dan secara sepihak dengan Yuan. Mungkin dia tidak menyadari kedekatan kami selama ini, lalu pergi tanpa pamit denganku. Mungkin memang dia tidak pernah merasakan adanya hubungan denganku. Aku yang berangan-angan sendirian disini. Sekarang mataku sudah melihat dengan jelas, bagaimana Yuan menatapnya. Hari ini di kantin sekolah, dengan mudahnya kak Zanna berlari didepanku dan memberika permen yang bertuliskan "i love you", pada Yuan.

Aku melihatnya sendiri, betapa Yuan sangat bahagia menerima permen itu. Seolah-olah semua yang selama bertahun-tahun ini aku bangun sendirian, hancur begitu saja. Aku tidak bisa menutupi kesedihan ini lagi. Semuanya tampak begitu nyata di mataku.

Apa kali ini aku harus benar-benar pergi? Apa aku sanggup menghadapinya?

Malam-malam selanjutnya aku masih terus chatan dengan Yuan. Walau sebenarnya aku sudah tidak percaya dengan perkataannya yang tidak mengakui kedekatan dan perasaan nya pada Zanna.

Pagi itu saat aku sarapan di kantin sekolah, aku melihat Yuan mengepost fotoku saat masih SD di Instagram nya.

Aku mulai bingung, apa aku harus bahagia? Atau harus menahan perasaanku?

Tapi untuk apa dia mempublikasikan fotoku, kalau sebenarnya dia mencintai kak Zanna?

Hari-hari yang membuatku bingung dengan perasaan ini sudah ku lalui, saat aku memantapkan diri untuk melupakannya, ada kabar bahwa kak Zanna mempunyai kekasih baru. Sontak aku terkejut mendengar berita itu.

Aku merasa ingin memperjuangkan Yuan sekali lagi. Bagaimana pun perasaan ini sudah begitu lama. Tidak mungkin aku membuat semua waktu dan pengorbanan ku sia sia begitu saja.

"Yuan, siapa sih wanita yang sekarang ada di hati kamu?" Aku mengetik pesan untuknya dengan gugup dan bergetar.

"Sudahlah, dia sudah mencintai orang lain", balasnya.

Aku tak bisa menahan air mataku malam itu. Ini sudah begitu jelas bahwa dia mencintai kak Zanna. Apa aku masih mempunyai kesempatan untuk berada di sisinya? Bagaimana bisa seseorang yang baru datang, langsung bisa mengambil hatinya? Sedangkan aku? Sudah hampir 4 tahun ini mencintai dan memperjuangkannya.

"Sudahlah Ranya, mungkin memang kamu harus menyerah", ujar mbak Susan.

"Aku mau berjuang lagi mbak", Isak tangisku memenuhi ruangan kamarku.

"Mbak, aku serius cinta dia mbak, bagaimana pun endingnya nanti, tolong ingatkan aku ya, untuk menghargai diri aku sendiri, ingatkan aku pernah berjuang sekeras ini", teriakku dengan tangisan.

"Ssstttt Ranya, udah yaa", mbak Susan tak tahan melihatku.

Selanjutnya, aku hanya terus berjuang mempertahankan cinta yang sudah bertahun tahun ini. Memberanikan diri mendekatinya lagi. Walau aku harus menahan sakit karena mengetahui apa yang sebenarnya ada dihati Yuan.

Sekitar sebulan lebih aku memperjuangkannya lagi, akupun mendengar kabar keputusan kak Zanna dan mantan pacarnya.

Aku sedikit takut Yuan akan kembali mendekati kak Zanna begitu mengetahuinya sudah putus dengan pacarnya.

Hari yang ku lalui belakangan ini begitu suram. Membuatku tidak fokus saat belajar. Aku menjadi malas berkegiatan disekolah. Memang Yuan adalah satu-satunya penyemangat ku untuk sekolah.

Dan perkiraanku tidak meleset, kabar kembalinya kedekatan mereka telah aku dengar. Aku sudah terbiasa. Aku sudah tidak terlalu sakit mendengarnya, karena semuanya sudah aku perkirakan sebelumnya.

Aku menangis sendirian di kelas. Tanpa ada yang tahu betapa sakitnya perasaanku.

Malam itu , aku berharap Yuan masih mengirim pesan untukku, saat kutunggu sampai larut malam, Yuan masih belum membalas pesanku.

TACENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang