TACENDA

Hari Yuan

Tanggal 6 Juni nanti Yuan ulang tahun yang ke-16, aku sangat ingin membuat kejutan untuknya. Tapi aku bingung harus memberi hadiah apa.

Tepat pada malam 6 Juni, aku mengirimkan pesan padanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun.

"Happy Birthday Yuan!" Pesanku terkirim.

"Kamu terlambat", balasnya.

"Loh, ya engga lah, kan ulang tahun kamu masih besok", balasku padanya.

" Kamu salah tanggal", jawabnya.

"Memangnya tanggal berapa?", Tanyaku malu .

"1 Juni", balasnya singkat.

Aku sangat malu dibuatnya. "Kenapa bisa salah tanggal sih?", Bisik ku dalam hati.

Besok nya aku langsung ke pasar untuk mencari kado ulang tahun. Aku membeli satu baju cowok dengan lengan 3/4 berwarna coklat, dan bagian depan dan belakang berwarna abu-abu. Dan aku juga mencucikan fotoku dan dia saat acara perpisahan.

Tapi aku merasa kurang kalau hanya membeli baju dan foto saja. Akhirnya setelah aku keliling-keliling, aku melihat ada tulisan pembuatan kaset.

Akupun berniat untuk membuat kaset yang berisi foto-foto ku dan Yuan, aku ingin menambahkan kata-kata selamat ulang tahun pada kaset itu nanti.

Aku pun langsung menghampiri toko itu, dan membuat kasetnya. Ternyata kasetnya akan jadi pada sore hari. Seharian aku hanya menunggu kaset itu di pasar.

Setelah selesai, aku langsung pulang kerumah dan membungkusnya dengan sangat rapi.

"Wahh aku ga nyangka bisa membungkus serapi ini", bisikku dalam hati.

Setelah dibungkus tanpa pikir panjang aku langsung pergi kerumah Yuan memakai motor.
Saat sampai disana, aku mengirim pesan pada adik perempuan Yuan, Alana.

Aku bekerja sama untuk memberikan kado ini karena aku tidak berani memberikannya sendirian.

"Alana, aku udah didepan rumah kamu nih, kamu cepet keluar", pesanku padanya.

"Oke kak", jawabnya.

Tak lama kemudian dia menghampiri ku diam-diam.

"Alana, emang Abang kamu kemana?", Tanyaku.

"Kebetulan dia lagi main volly kak di lapangan", jawab Alana berbisik.

"Yaudah ini nanti kamu simpan di kamarnya yaa, tapi di tempat yang sedikit tersembunyi", bisikku.

"Oke kak tenang aja, yaudah aku masuk dulu yaa, keburu dia pulang", katanya sembari melambaikan tangan.

Aku hanya mengangguk dan membalas lambaian tangannya.

Saat baru sampai rumah, aku langsung chat Alana lagi, aku khawatir dia akan menolak kado itu.

"Alana, gimana kadonya? Kamu simpan Dimana?" Tanyaku.

"Kak, seru banget tadi heheh, aku simpan kadonya di bawah selimutnya yang berantakan di atas kasur hihihii", balas Alana.

"Terus gimana? Udah dia buka?", Kataku penasaran.

"Sudah, jadi ceritanya gini, pas dia baru pulang dia langsung masuk ke kamar, aku udah deg degan tuh heheh, terus untung aja gak didudukin sama dia, tapi dia merasakan bahwa ada sesuatu dibawah selimut. Dia langsung teriak manggil aku. Saat aku ke kamarnya, dia tanya,
'ini dari siapa?',
'Oohh itu dari seseorang', jawabku.
'iya tapi namanya siapa?',Tanyanya lagi,
'dari teman Abang', jawabku membuatnya penasaran.
Tak disangka dia langsung menebak
'Dari Ranya?', Katanya.
Aku kaget dan hanya mengangguk kak hehe", begitulah cerita Alana padaku

"Kok dia bisa langsung nebak bahwa itu dari aku ya?", Tanyaku kegirangan.

"Mungkin itu tandanya cuma kakak yang lagi dekat sama dia", balas Alana.

Aku kegirangan bukan main, aku loncat kesana kemari.

" Terus udah dia buka atau belum?", Tanyaku.

"Udah kak, dia bukanya di depan ibu sama ayahku, jadi ibu sama ayah melihat foto kalian berdua saat perpisahan kemarin", kata Alana.

Jantungku sangat berdegup kencang. Aku sangat kegirangan.

"Makasih yaa udah bantu kakak", balasku pada Alana.

"Sama-sama kak", balasnya lagi.

Malamnya tanpa basa-basi aku langsung menanyakan tentang kaset yang kuberikan pada Yuan.

"Yuan, kamu udah lihat isi kaset itu?", Pesanku terkirim padanya.

"Belum", jawabnya singkat dan membuatku kesal.

"Kenapa?", Aku penasaran akan jawabannya.

"CD di rumahku rusak", balasnya .

"Thanks", pesan singkatnya meluncur lagi sebelum aku membalasnya.

Aku senang bukan main melihat pesan darinya. Semoga ini adalah awal dari aku dan dia untuk berubah menjadi kita.