Patok Tenda

5 3 0
                                    

Saat sekolah baru dimulai kembali. Sekolah membuat kegiatan kemah di halaman sekolah. Aku memaksa ayahku untuk ikut kemah, karena ayah tidak suka aku menginap sampai 3 hari.
Aku sangat memohon pada ayah, karena Yuan juga ikut kemah. Aku sangat ingin menghabiskan tiga hari bersama Yuan.
Akhirnya ayah mengizinkan.
Keela dan Arun juga ikut, tapi tidak satu regu denganku.

"Yaaahhh,kita ga satu regu", keluhku.

"Gapapa, kan kita masih bisa sama sama, tenda kita ga jauh kok Nyaa", kata Arun.

Setelah itu semuanya sibuk ditenda masing-masing.

Hari kedua di perkemahan...

"Nyaa kamu yang sabar yaaa, udah jangan nangis", ujar Keela .

"Emang kamu dengar dari siapa kalau Yuan udah jadian sama Ara? Ara anak kelas B itu kan? Gak salah Nya?", Tanya Arun.

"Aku dengar dari teman-teman , dan itu memang benar . Aku sakit banget. Gimana nih???" Kataku sambil menangis terisak-isak.

"Udah dong Nyaa, nanti mata kamu bengkak lagi", ucap Keela.

"Gimana aku gak sedih coba, tiba-tiba aja dia udah jadian sama cewek lain. Aku udah berjuang selama ini, sedangkan ara tidak pernah berjuang kan? Bahkan kita tidak tau mereka selama ini dekat", kataku sambil menangis.

"Sabar yaa Nyaa, mungkin ini saatnya kamu benar-benar move on Nyaa", kata Arun .

Siang itu aku mengajak mereka menenangkan diri ke taman, aku melihat Ara memakai jaket bola Yuan.

"Lihat , dia udah pakai jaket Yuan, berarti benar kan mereka udah jadian?", Kataku sambil menangis lagi.

"Jangan nangis lagi dong Nyaa, aku sedih lihatnya", kata Keela sembari menghapus air mataku.

Aku harus melihat Ara memakai jaket itu setiap hari. Rasanya sakit sekali. Aku marah sekali pada Yuan, sangat marah. Aku berjanji akan cuek sama Yuan.

Saat berkumpul di halaman mendengarkan pembimbing, tanpa sadar ternyata Yuan duduk di belakangku. Aku hanya diam pura-pura tidak tahu. Aku berusaha untuk cuek dan acuh pada Yuan.
Dan sepertinya dia heran melihat sifat ku yang berbeda.

"Akhirnya pulang juga, aku sudah sakit mata tiga hari disini", kataku pada Keela dengan kesal.

"Kan kamu sendiri yang berusaha bujuk ayah kamu agar bisa ikut kemah ini", kata Keela.

"Inikan diluar ekspektasiku Keel", jawabku.

"Yaudah, kita pulang yukk" ajaknya.

Setelah sholat isya, aku duduk-duduk didepan rumah. Sembari melihat bintang-bintang.
Aku sangat ingin chat Yuan, walau aku tau dia sudah punya pacar.

"Yuaan, eemmm", kataku.

"Kamu kenapa?", Pesan Yuan masuk.

Aku bingung harus bicara apa, aku sakit hati sekali, tapi aku rindu sekali sama Yuan.

"Yuan,, kamu dan Araaaa", kataku ragu .

"Ara yang nembak aku, dan handphone aku lagi ditenda, teman aku yang balas mau jadi pacarnya", balasnya.

Apa?? Jadi ini yang sesungguhnya? Dan Yuan menjelaskan tentang ini untuk aku?

Aku loncat-loncat kegirangan. Aku senang sekali malam ini. Malam ini harus dicatat dalam sejarah.
Saat dia menjelaskan berarti dia perduli pada perasaanku.
Sepertinya aku sudah memasuki pikirannya.

Keesokan harinya, saat di kelas, aku melihat Ara mengembalikan jaket untuk Yuan, katanya jaket itu sudah direndam pewangi pakaian sampai 3 sachet.

"Lebay banget", bisikku.

Seperti biasa, aku selalu memandang bintang setiap malam. Tiba-tiba tetanggaku memanggilku.

"Ranyaaa, sini deh", katanya.

"Kenapa fan? Tanyaku pada Irfan.

"Nyaa, aku udah lama suka sama kamu, walau kita jarang chatan, tapi aku udah lama memperhatikan kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku??" Jelas Irfan.

Aku terdiam saat itu. Aku bingung harus menjawab apa. Aku tidak suka sama Irfan. Tapi Yuan juga sudah terlanjur berpacaran sama Ara.
Apa aku terima aja ya? Biar aku juga bisa lihat ekspresi Yuan saat tau kalau aku sudah punya pacar.

"Iyaa, aku mau", jawabku.

Dia pun sangat kegirangan. Sampai hampir menangis .

Keesokan harinya, aku dengar Yuan sudah putuskan hubungannya dengan Ara.
Aku terkejut sekali . Aku sudah menerima Irfan, bagaimana ini??

"Arun, Keela, gimana nih?? Aku ga mungkin kan putuskan Irfan secepat itu? Aku ga sekejam itu", kataku pada dua sahabat ku.

"Jalanin aja dulu Nyaa, siapa tau kamu nyaman sama dia", kata Arun.

"Tapi aku cuma mau Yuan run, aku sayangnya sama Yuan ", ujarku dengan lesu.

"Ya gimana lagi, kamu udah pacaran sama Irfan, kamu ga bisa dong putusin dia gitu aja, apalagi dia bilang dia udah lama suka sama kamu.
Siapa tau kamu menemukan sosok Yuan dalam diri Irfan. Kamu kan pernah bilang dulu, kamu ingin mencari sosok Yuan dalam diri orang lain", ucap Keela padaku.

"Iya juga sih Keel, aku coba dulu deh", kataku sambil tersenyum.

Yuk ke bab selanjutnya ➡️ Playgirl 🧁🧁

TACENDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang