"Nyaa kamu ikut kunjungan gak?" Tanya Arun sambil memakan kue.
"Belum tau run, biayanya mahal, nginap beberapa hari lagi. Belum tentu ayahku mengizinkan", jawabku.
"Please ikut dong nyaaa, aku ga ada temen nii, Keela juga ga boleh ikut", pintanya.
"Keela sih emang anak rumahan", jawabku.
"Nyaaa bantu lah temanmu ini", bujuknya memelas.
"Yaa nanti tergantung keputusan orang tua aku yaa", kataku sambil mencubit pipinya.
"Okee, yaudah yuk ke kelas", ajaknya sembari menarik bajuku.
Dirumah...
"Buk, yah, Ranya ikut kunjungan boleh yaa? " Pintaku dengan wajah memelas.
"Kan kemarin Ranya udah ikut kemah", kata ibuku.
"Tapii Buu, ini kunjungan terakhir sebelum perpisahan ", aku memohon pada mereka.
"Pasti yang gak kunjungan libur kan? Mending libur aja, tidur-tidur dirumah kan lebih enak", sambung ayah.
"Yaaahhh, pelase....", Bujuk ku pada ayah.Ayah hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Aku langsung ke kamar, aku kesal sekali.
Bagaimana jika Yuan didekati cewek disana? Aku yakin dia pasti ikut.
Aku sudah berfikir yang tidak-tidak. Aku sangat ingin pergi."Kenapa sih sedih? Udahlah dirumah aja sama kakak", kata kak Rea sembari merangkulku .
" Aku tu pengen ikut kak, gimana ya caranya", tanyaku.
"Ranya, kalau ibu sama ayah udah ga izinkan. Berarti kamu memang ga boleh ikut. Kalau kamu ikut terus ada apa-apa gimana? Karena ayah dan ibu ga restui kamu kesana? Hayo? " Kata kak Rea.
"Hmm iya juga sih kak, tapiiii", keluhku.
" Udah ga ada tapi-tapian. Nurut aja kenapa", sahutnya sembari keluar kamar.
Akupun libur selama tiga hari dirumah. Ternyata Arun juga tidak ikut karena aku tidak diizinkan pergi.
"Haloo? Ranya, aku juga ga jadi ikut kok, daripada aku ga ada teman disana", kata Arun di telepon."Hmmm iya dehh, aku kesal sebenarnya ga boleh ikut", ujarku mengeluh.
"Yaudah, gapapa Nyaa, gimana lagi. Eehh Nyaa batrai aku mau habis nih, udah dulu yaa", ucap Arun dan langsung menutup teleponnya.
"Dasar anak ini", kataku dalam hati.
Selama libur aku hanya bermain bersama Garfield, kucingku.
Hanya dia yang menghiburku ketika aku sepi dirumah.Menjelang malam, seperti biasanya, aku duduk di teras rumah sendirian, menatap langit penuh bintang.
"Hmmm kenapa Yuan tidak membalas pesanku yaa?" Kataku sembari melihat handphone ku.
Setelah 3 hari berlalu, akhirnya kami kembali sekolah .
"Tuh kan lagi-lagi nangis kayak gini, Nyaa udah deh move on aja. Aku capek liat kamu nangis mulu", kata Arun.
"Ya gimana aku ga sedih coba, dulu dia sama Ara itu karena dia terpaksa, sekarang dia pasti dengan senang hati menjalin hubungan dengan cewek itu di kunjungan kemarin", akupun terisak- isak.
"Yaudah, kalau dia udah milih cewek itu, kamu mundur aja deh, kasian hati kamu", ujar Keela.
"Ga segampang itu dong, kalian tau kan udah berbagai cara aku lupain dia. Tapi tetap ga bisa", keluhku .
"Nyaaa itu mata sama hidung kamu udah merah banget, udah dong nangisnya", ucap Arun membujukku.
"Dia keterlaluan banget sih run, ga mikirin perasaan aku, kalau ga suka sama aku, terus kenapa selama ini kasih harapan buat aku? ", Sahutku.
"Dasar PHP", ketus Keela kesal.
"Siapa sih nama cewek itu?", Tanya Arun .
"Aku juga belum tau run", kataku sambil terus menangis.
"Oohh iya Nyaa, dia pernah kirim kata-kata bahasa Inggris juga kan ke kamu?", Tanya Keela.
"Iyaa Nyaa, coba kamu translate artinya apa", sambung Arun.
Aku memberikan hatiku padamu,
Aku memberikan hatiku
Sebab tidak ada yang membandingkan
Di dunia ini denganmu."Waahhh artinya bagus banget, tapi palsu iihh", kata Arun.
"Tuh, kenapa coba, kenapa dia kirim kata-kata itu ke aku?", Ujarku lanjut menangis.
"Dasar, ga mau kehilangan penggemar kalik", kata Keela kesal.
"Bisa ga sih dia mencintai aku run? Keel?", Tanyaku sambil terus menangis tersedu-sedu.
"Udah yaaa, berhenti dong nangisnya, nanti banyak yang lihat", ucap Keela sembari mengusap rambutku.
"Coba aja move on dulu, mulai aja lagi Nyaa, kamu pasti bisa jalani semuanya kok", kata Arun menenangkan ku.
"Tapi kenapa aku jadi senang yaa melihat translate yang dia kirimkan waktu itu?" , Ujarku penuh harap.
"Yaahhh ni bocah, dikit-dikit baper iihh", kata Arun sambil mencubit pipiku.
Setelah pulang sekolah, aku langsung main handphone ditempat tidurku. Saat aku membuka Facebook, aku melihat Yuan memasang foto pacarnya. Dia lebih cantik dari aku. Cantik sekali. Wajar saja.
"Semangat Ranya, kamu pasti bisa move on dari Yuan!!!", Kataku menyemangati diriku sendiri didepan cermin.
Aku pun melepas semua foto-foto Yuan yang ada dikamar ku. Lalu ku robek sebagian. Sebagian yang lain masih ku simpan karena sangat susah mendapatkan fotonya.
Yuan. Aku lelah. Aku istirahat dulu yaa...
Tunggu kisah selanjutnya 💜💜
![](https://img.wattpad.com/cover/223648927-288-k277323.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TACENDA
Teen FictionRanya, seorang gadis yang banyak mimpi, tak sedikit dari mereka mengatakan bahwa Ranya memiliki juang yang keras. Sayang, kisah cinta Ranya tidak banyak yang bisa dibanggakan. Ini perjalanan seorang gadis pada cinta yang kaku dan dingin. Sang pujang...