Lisa, Suga dan Ji-ae keluar dari sebuah gedung. Kali ini Bunda dan Ayah Lisa telah resmi bercerai. Tapi, entah mengapa Lisa jadi tidak sesedih kemarin-kemarin, dirinya sudah menerima perceraian kedua orang tuanya dengan lapang dada. Lisa tau, ia juga tidak boleh egois, ini semua bukan salah Bundanya yang meminta cerai pada Ayahnya. Ya, Lisa harus belajar menjadi dewasa, jika Bundanya tetap bersama Ayahnya, mungkin saja Ji-ae tidak akan bahagia, begitulah pikir Lisa.
"Tanpa Ayah, kita juga gapapa kok, Bun."
Ji-ae tersenyum tipis, mengelus surai Lisa lembut, rasa sayangnya pada Lisa dan Suga sangat besar. Sebagai Ibu, Ji-ae merasa gagal karena membuat anak-anaknya ikut menderita bersamanya. Masalalu keluarga mereka begitu kelam, jarang di temani oleh sosok Ayah. Tapi, karena dari dulu mereka jarang mendapat kasih sayang dari seorang Ayah, Ji-ae berfikir dia pasti bisa membahagiakan anak-anaknya tanpa Joohyuk.
Setidaknya Ji-ae juga punya penghasilan sendiri dari Butik. Penghasilan dari Butik miliknya lumayan banyak, cukup untuk membiayai anak-anaknya sampai mereka bisa mencari uang sendiri. Beruntungnya juga, karena Joohyuk tidak lepas dari tanggung jawab selama ini, Joohyuk tetap mengirim sejumlah uang yang lumayan banyak untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Bahkan pada saat mereka berdua bercerai, Joohyuk juga berjanji akan ikut bertanggung jawab atas anak-anaknya, walau sepenuhnya hak asuh anak ada di tangan Ji-ae, tapi itu tidak bisa melupakan bahwa Joohyuk adalah Ayah kandung Suga dan Lisa.
Ya, biarlah seperti ini. Sekarang Ji-ae dan Joohyuk punya kehidupan masing-masing.
-Our unexpected kind of Romance-
Sebulan berlalu Lisa lalui, hidupnya makin berat. Dirinya jadi korban Bullying. Sungguh, Lisa bahkan tidak tau salahnya dimana sampai dia menjadi korban bullying seperti ini. Mulai dari lokernya yang di penuhi sampah jajanan dari kantin, mejanya yang di coret-coret dengan tip-ex, dan seragam olahraga yang selalu ia taruh di loker hampir setiap hari robek tanpa tau siapa pelakunya. Lisa kadang muak dan kesal, mau melawan tapi tidak tau siapa yang melakukan ini. Ingin melapor ke guru? Lisa tidak mau, setidaknya ia harus tau siapa pelakunya baru akan ia seret sendiri sang pelaku ke ruang guru, menemui Bu Ike guru yang selalu membelanya.
Lisa membuka lokernya, dan benar saja, hari ini pun sama, sampah-sampah memenuhi lokernya, yang tambah membuatnya kesal adalah---karena sampah ini sampah basah, seperti bekas es, minuman kaleng, dan lain-lain, sungguh menjijikkan, Buku-buku yang ia taruh di dalam loker jadi ikut basah karena itu. Kali ini Lisa tidak bisa sabar lagi, ia sangat marah.
Brak!
"GUE TANYA SEKALI LAGI, SIAPA YANG NARO SAMPAH DISINI!?" Teriaknya, membuat seisi kelas hening, tidak ada yang berani untuk menjawab, Lisa makin muak karena setiap kali ia bertanya selalu saja seperti ini, tidak ada yang menjawab.
Jika kalian mencari Chaeyoung, anak itu sudah dispen dari 2 bulan lalu mengikuti lomba olimpiade di SMA tetangga, jadi Chaeyoung belum tau tentang masalah Lisa yang menjadi korban bullying. Jika Chaeyoung tau, entah apa yang akan ia perbuat pada si pelaku jika ketahuan.
Kembali ke Lisa yang berteriak namun tidak ada jawaban, gadis itu di buat frustasi, lalu menghampiri Jihyo dan Yeji, teman dekatnya juga selain Chaeyoung.
"Ye, Hyo, lo tau siapa yang taro sampah sama coret-coret meja gue?" Tanya Lisa membuat Yeji dan Jihyo saling tatap.
"Lis, gue bukan gak mau bantu lo. Tapi yang lakuin itu bukan orang sembarangan." Jihyo berucap, membuat Lisa penasaran.
Bukan orang sembarangan?
"Siapa?" Lisa bertanya dengan kening berkerut.
Yeji menghela napas sebelum mulutnya terbuka ingin bicara, "IU sama REDVELVET."
![](https://img.wattpad.com/cover/221523115-288-k332676.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Unexpected Kind Of Romance
Teen FictionBerawal dari permainan TOD, tantangan yang di berikan oleh Kim Taehyung, cowok itu memberikan sebuah tantangan pada temannya, Jeon Jungkook. Butuh 2 bulan lamanya bagi Jungkook mendapatkan hati Lalisa Manoban, adik dari Yoongi Manoban. Nasib mempers...