01

2.3K 204 14
                                    

Senin pagi seperti biasa bagi Lisa, gadis itu sangat malas untuk ke sekolah, ingin rebahan saja sepanjang hari. Tidak ingin masuk sekolah. Bolos saja. Malas upacara. Pikiran-pikiran laknat itu selalu dia pikirkan sambil tersenyum dikala matanya yang masih terpejam rapat.

Bola matanya terbuka lebar saat mendapati tubuhnya yang basah kuyup, dia melihat dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bola matanya terbuka lebar saat mendapati tubuhnya yang basah kuyup, dia melihat dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

'Ah, si brengsek Suga!' -Batin Lisa.

Ternyata Suga yang menyiram Lisa dengan air se-ember penuh ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata Suga yang menyiram Lisa dengan air se-ember penuh ini. Karena Lisa adalah anak yang kelewat santuy, dia hanya diam, dan melanjutkan tidur nyenyaknya kembali, tanpa peduli dengan seluruh tubuhnya yang sudah basah kuyup dengan air. Sungguh manusia yang kelewat santuy. Lisa mengabaikan keberadaan kakak-nya, Suga.

Suga berdecak, "Cepet. bangun."

Lisa masih diam, malas untuk nge-bales ucapan yang udah kaya perintah dari si Suga abangnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa masih diam, malas untuk nge-bales ucapan yang udah kaya perintah dari si Suga abangnya itu. Sumpah dia ngantuk banget pagi ini, karena tadi malam habis nge-drakor sampe jam 3 pagi.

Suga menarik tangan Lisa kencang, sampai-sampai gadis itu terjatuh ke lantai, Lisa marah, banget malahan, "Bang lu apa-apaan!?" Tanya Lisa dengan dinginnya, nampilin muka evil ke Suga.

Suga bales datar ke Lisa, bahkan ga ada ekspresi sedikit pun di wajah putih pucatnya itu, "dua puluh menit lagi kita bakal telat, harus masuk sekolah tepat waktu. Gue tunggu. Lu mandi terus siap-siap, gue kasih waktu sepuluh menit. Dari sekarang."

Our Unexpected Kind Of RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang