32

1K 112 12
                                    

Jungkook bingung. Sungguh, dirinya tidak tau harus berbuat apa lagi sekarang. Lisa terus mendiaminya dari sekolah sampai pulang sekolah, sebenarnya gadis itu kenapa? Apa Jungkook telah melakukan kesalahan tanpa dirinya sadari? Ayolah, wanita itu maunya apa si? Tinggal beritahu saja letak kesalahan Jungkook dimana pasti Jungkook tidak akan melakukan kesalahan itu lagi, tidak perlu sampai mendiaminya seperti ini.

"Dek, kenapa si?"

"Gapapa."

"Terus kenapa cuek gitu sama gue? Gue ada salah?"

Lisa hanya diam. Mood-nya sedang jelek saat ini.

Jungkook menghembuskan napas lelah. Cowok itu sudah tidak bisa berkutik lagi. Kaum hawa selalu saja begitu. Membuat makhluk sepertinya serba salah. Merasa diri paling hina. Banyak dosa. Mana bisa ia menerka-nerka? Apa susahnya memberi tahu? Jungkook kan hanya perlu minta maaf dan berjanji tak akan mengulanginya lagi seandainya Lisa mau bekerja sama.

"Gue ada salah ya?"

"Nggak."

"Aduh, dek. Tinggal kasih tau doang gue salah apaan?"

"Kok lo jadi nyolot!?"

Jungkook mengelus dadanya pelan, menghadapi Lisa butuh kesabaran luar biasa mengingat gadis itu yang memiliki sifat keras kepala. Sabar... Harus sabar...

"Gue beliin Coffee di Starbucks ya?"

"Gak usah."

"Yaudah, ayu pulang. Gue anterin sampe rumah lo."

"Di bilang gue mau pulang sendiri. Masih ada tugas gue! Lo pulang sendiri aja sana! Gak usah nungguin gue." Ujar Lisa, sibuk dengan buku paket miliknya. Entah, Lisa marah tiba-tiba seperti ini apa karena cemburu? seperti yang Chaeyoung bilang? Atau karena ada hal lain?

"Gak ah. Gue tungguin aja. Kalo nanti lo pulang ada orang gila yang jegat lo gimana? Ada orang jahat yang mau culik lo?"

"Bodo. Lo akhh---"

Jungkook membulatkan matanya sempurna saat melihat Lisa yang merintih kesakitan.

"K-kenapa? Lo pusing?"

Dasar bodoh...

"Yang sakit perut gue, kenapa lo bilang kalo gue pusing!?" Bentak Lisa, memang sedari tadi Lisa sedang memegangi perutnya yang terasa sakit.

"U-UKS? Ayo kita, eh?"

"Kenapa?" Lisa ikut panik saat melihat wajah Jungkook yang memucat.

"DARAH! PANTAT LO BERDARAH LIS!"

Bugh!

Dan Jungkook di tampol Lisa.



-Our unexpected kind of Romance-



Jungkook memegangi kain yang sudah di basahi dengan air hangat, lalu di berikan kepada Lisa, "Masih sakit?"

"Iya."

"Mau ke dokter gak?"

"Ga usah. Udah biasa."

Jungkook mengangguk, tidak mau jika dirinya lagi-lagi kena tampol Lisa.

"Pantesan ini betina satu ngomel-ngomel mulu. Ternyata lagi dateng bulan." Gumam Jungkook pelan.

"Kak..." Panggil Lisa.

"Ah? I-iya... Apa? Lo butuh apa? Mau minum?"

Lisa menggelengkan kepalanya, "Beliin gue pem... balut..." Ucap Lisa, memelankan kata terakhirnya. Karena jujur. Gadis itu sendiri malu meminta hal seperti ini kepada Jungkook.

Our Unexpected Kind Of RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang