Flashback

603 29 0
                                    

1 Minggu Yang Lalu

Malam ini sudah menunjukkan pukul 01.05 KST (Waktu Korea Selatan), Jimin sedang dalam perjalanan kembali ke rumahnya dengan mengendarai mobilnya sendiri tanpa sopir karena dia harus menjaga ibunya yang sedang di rawat di rumah sakit.

Jimin harus menjaga ibunya sendiri karena ayahnya sedang di luar negri. Dia tidak ingin merepotkan para pelayan di rumahnya untuk menjaga ibunya.

Dan seperti biasa setelah ibunya tertidur Jimin akan langsung pulang ke rumahnya karena dia tidak suka berdiam terlalu lama di rumah sakit apalagi tidur disana.

Namun, malam ini ibunya tidur terlalu malam, sehingga Jimin harus kembali ke rumahnya dalam kondisinya yang mengantuk.

Jimin memaksakan dirinya kembali ke rumah dengan mengendarai mobilnya sendiri dalam keadaannya yang setengah sadar.

Akhirnya ketika dalam perjalanan Jimin kehilangan kendali dan mobilnya menabrak trotoar.

Kaca mobil di sampingnya pecah dan mengenainya yang membuat punggung tangannya berdarah karena berusaha menutupi wajahnya dari pecahan kaca, untungnya lukanya tidak terlalu serius.

Entah mengapa jalanan tidak seperti biasanya. Meskipun sudah sangat malam, biasanya selalu ada mobil yang lewat, tapi malam ini tidak ada satu mobil pun bahkan seorang pun yang melewati jalanan itu.

Jimin berusaha keluar dari mobilnya sendiri. Di dekatnya ada sebuah halte, dengan segera Jimin berjalan menuju halte dan duduk disana.

Kedua tangannya terluka. Ia berusaha mencari seseorang untuk membantunya, tapi tidak ada satupun orang disana. Bahkan ia tidak bisa menghubungi para pelayannya di rumah ataupun menghubungi sahabat-sahabatnya karena HP nya mati, baterainya habis.

Dari kejauhan nampaklah seorang gadis yang berjalan mendekati Jimin.

" Kau baik-baik saja? " tanya gadis itu pada Jimin setelah dia sampai di halte bis tempat Jimin berada.

Jimin segera melihat seseorang yang berbicara padanya. Dia sangat terkejut karena di tengah malam begini, ada seorang gadis yang seumuran dengannya berjalan di jalanan yang sepi.

" Kau terluka? " kata gadis itu ketika dia melihat ke arah tangan Jimin.

" Kau tunggulah disini, aku akan segera kembali. " kata gadis itu dan kembali berjalan ke arah dia datang sebelumnya.

Kurang lebih sepuluh menit kemudian, gadis tadi kembali menghampiri Jimin dan duduk di sebelahnya.

" Di dekat sini masih ada apotek yang buka karena apotek itu buka 24 jam, jadi tadi aku membeli ini agar bisa mengobati luka di tanganmu. " kata gadis itu mengambil obat anti septik dan kassa dari dalam keresek kecil yang di bawanya.

" Ah, tapi lukamu harus di bersihkan dulu. " kata gadis itu kemudian mengambil tisu basah dari dalam tas selempangnya.

" Mana tanganmu? " kata gadis itu agar Jimin memberikan tangannya padanya.

Jimin pun memberikan tangannya pada gadis itu untuk di obati.

Gadis itu pun segera membersihkan darah di tangan Jimin terlebih dahulu sebelum dia membalutnya dengan kassa.

" Auh.. " ringis Jimin kesakitan.

" Apakah sakit? " tanya gadis itu pada Jimin.

Jimin hanya bisa menatap gadis di hadapannya. Ia berpikir gadis itu seperti malaikat yang di kirimkan oleh Tuhan untuk menolongnya. Di tengah malam seperti ini, Jimin melihat cahaya yang bersinar di wajah gadis itu. Jimin bersyukur karena dalam keadaannya sekarang Tuhan mengirimkannya seorang bidadari yang sangat cantik untuk menolongnya.

Gadis itu dengan hati-hati meneteskan antiseptik pada luka di tangan Jimin, setelah itu membalutnya dengan kassa gulung.

" Sudah selesai. " kata gadis itu menyadarkan Jimin dari lamunannya.

" Gomawo. " kata Jimin pada gadis di hadapannya.

" Tidak masalah. " balas gadis itu.

" Kenapa semua ini bisa terjadi? " tanya gadis itu pada Jimin.

" Ah, aku baru pulang dari rumah sakit setelah menjaga ibuku. Tapi aku sangat mengantuk sehingga aku tidak bisa fokus saat menyetir. Dan akhirnya semua ini terjadi. " jawab Jimin jujur.

" Jika kau mengantuk, kau tidak boleh menyetir mobil sendiri. " kata gadis itu.

" Untung saja aku melihatmu, jika tidak lukamu akan semakin parah jika tidak segera diobati. " lanjutnya.

" Kau sendiri kenapa berjalan sendirian di tengah malam seperti ini? " tanya Jimin heran.

" Adikku sedang sakit, demamnya sangat tinggi, jadi aku pergi keluar untuk mencari apotek yang masih buka untuk membeli obat. Dan ketika aku akan kembali, tanpa sengaja aku melihat mobilmu jadi aku hampiri saja, siapa tahu ada seseorang yang membutuhkan bantuanku. Dan aku melihatmu terluka jadi tadi aku kembali ke apotek membeli antiseptik dan kassa untuk mengobati tanganmu yang terluka. " jawab gadis itu.

" Ouh. " balas Jimin seadanya.

" Oh ya, bagaimana kau akan pulang sekarang? " tanya gadis itu pada Jimin.

" Aku harus menghubungi sopirku, tapi HP ku mati. " kata Jimin.

" Ini, pakai saja HP ku. " kata gadis itu memberikan HP nya pada Jimin.

" Apa tidak masalah aku meminjam HP mu? " tanya Jimin memastikan.

" Tentu saja, kau pakailah. " balas gadis itu.

" Baiklah. " kata Jimin, kemudian mengambil HP dari tangan gadis itu untuk menghubungi sopirnya di rumah.

" Ini, terima kasih. " kata Jimin mengembalikan HP di tangannya kepada pemiliknya.

" Kapan sopirmu sampai? " tanya gadis itu.

" Mungkin sekitar 15 menit dia akan sampai disini. " jawab Jimin.

" Aku harus segera kembali untuk memberikan obat ini pada adikku, apa tidak masalah jika aku meninggalkanmu disini sendiri? " tanya gadis itu.

" Gwaenchana. Kau pergilah, lagipula tanganku sudah lebih baik setelah diobati. " jawab Jimin.

" Baiklah, tapi setelah sopirmu datang kau harus segera kembali ke rumah sakit, biarkan dokter memeriksa tanganmu agar lukamu tidak infeksi. " kata gadis itu pada Jimin.

" Arasseo (aku mengerti). " balas Jimin.

" Ini, kau ambil saja, mungkin kau akan membutuhkannya. " kata gadis itu memberikan kantung keresek yang berisi antiseptik dan kassa untuk mengobati luka di tangan Jimin tadi pada Jimin.

" Baiklah, aku pergi. Sampai jumpa! " kata gadis itu dan kemudian pergi meninggalkan Jimin.

Jimin terus menatap gadis itu meski hanya bisa menatap punggungnya saja yang semakin lama semakin jauh dan menghilang dari pandangannya.

" Aku harap kita bisa bertemu lagi. " kata Jimin.

*****

09.10 WIB
Sabtu
30 Mei 2020


The Heirs : Ahli WarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang