Pemilihan Anggota Kelompok

434 32 1
                                    

Di Kelas

Tepat saat bel masuk berbunyi, wali kelas masuk ke dalam kelas V. Semua siswa di kelas memberi salam pada guru mereka.

" Anak-anak, bapak punya pengumuman penting untuk kalian. " kata pak Jung Jae Chan, wali kelas mereka.

" Pengumuman penting apa pak? " tanya salah seorang murid di kelas.

" Minggu depan sekolah kita akan mengadakan Camping khusus untuk angkatan kalian, kelas 11. " jawab pak Jung.

" Kita akan berkemah dimana pak? " tanya siswa lain.

" Kepala Sekolah belum memutuskan tempat nya. Tapi dia bilang tempat nya akan putuskan dalam waktu dekat. " jawab pak Jung lagi.

" Jadi, bapak ingin sekarang, kalian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mempersiapkan Camp kalian minggu depan. " kata pak Jung.

" Pak! " panggil Jimin pada pak Jung.

" Ya? " tanya pak Jung.

" Apa kita bisa memutuskan anggota kelompoknya sendiri? " tanya Jimin.

" Tidak bisa. Kalian akan dibagi secara acak. Setiap kelas akan di bagi menjadi 3 kelompok. Setelah itu kalian akan bergabung dengan kelompok dari kelas lain. " balas pak Jung.

" Pak, biarkan kita sendiri yang memutuskan anggota kelompok nya, agar sesuai dengan yang kita inginkan. " kata V pada pak Jung.

" Itu sebabnya bapak tidak menyetujuinya. Bapak harap dengan dibaginya kalian secara acak, bisa membuat kalian lebih dekat mengenal satu sama lain, tidak hanya teman dekat kalian saja sekarang ini. " kata pak Jung dengan tegas menolak permintaan V.

" Baiklah, sekarang kalian ambil masing-masing satu kertas yang ada di meja bapak sekarang ini. Untuk perempuan, kalian ambil kertas berwarna merah, dan untuk laki-laki, kalian ambil kertas berwarna biru. " kata pak Jung.

Para murid pun mulai beranjak dari kursinya menuju meja pak Jung yang ada di depan kelas, dan mengambil masing-masing satu kertas.

" Baiklah, sekarang bapak akan mencatat anggota dari masing-masing kelompok. " kata pak Jung.

" Untuk yang mendapat angka 1 angkat tangan kalian. " kata pak Jung. Siswa yang mendapat angka 1 pun mengangkat tangan mereka untuk di catat oleh pak Jung.

V terus melihat Lisa, berharap bahwa dia mendapat nomor yang sama dengan Lisa.

Dan saat pak Jung meminta untuk murid yang mendapat angka 2 untuk mengangkat tangannya, V tidak melihat Lisa mengangkat tangannya, itu berarti dia sekelompok dengan Lisa dan berada di kelompok 3.

V sangat senang bahkan mulai tersenyum sendiri. Jimin yang melihatnya keheranan karena V tersenyum tanpa sebab.

" Taehyung-ah! " panggil Jimin pada V dengan suara pelan.

" Ya? " balas V.

" Kenapa kau tersenyum? Apa ada hal yang lucu? " tanya Jimin heran.

" Ahh, tidak ada. Aku hanya senang saja karena sekolah kita akhirnya mengadakan Camp lagi setelah sekian lama. " jawab V, bohong.

" Begitu rupanya. " balas Jimin.

" Kau juga mendapat angka 3? " tanya V pada Jimin.

" Ya. Kau juga? " tanya Jimin tidak percaya. V hanya mengangguk untuk membalasnya.

" Sepertinya kita memang tidak bisa di pisahkan. " kata Jimin senang.

Pak Jung pun akhirnya meminta siswa yang mendapat angka 3 untuk mengangkat tangannya.

Setelah dilihat oleh V, ternyata selain Lisa dan Jimin, Dahyun, Nayeon, bahkan Chanyeol juga mendapat angka 3. Itu berarti mereka ada dalam satu kelompok.

Hal itu membuat V kesal karena Dahyun yang selalu menganggunya dan Chanyeol yang selalu dekat dengan Lisa ada dalam kelompok yang sama dengannya. Itu akan memberi peluang untuk Chanyeol semakin dekat dengan Lisa.

" Baiklah, di kelompok 3, ada Taehyung, Jimin, Dahyun, Lisa, Chanyeol, Nayeon, Jisoo, Jennie, Baekhyun, dan Hanbin. " kata pak Jung menyebutkan nama-nama yang berada di kelompok 3.

" Baiklah, kelompok sudah di putuskan. Kalian tinggal tunggu jadwal kepergiannya dan tempat Camp nya. Untuk barang-barang yang harus kalian bawa, bapak simpan catatannya di atas meja, kalian bisa melihatnya nanti setelah bapak pergi. " kata pak Jung.

" Kalau begitu bapak pergi dulu, kalian belajar yang rajin. Pak Oh akan datang sepuluh menit lagi. Baiklah sampai jumpa lagi. " kata pak Jung kemudian keluar dari kelas.

Beberapa orang di kelas langsung berlarian menuju meja guru untuk memfoto barang-barang yang harus di bawa nanti saat Camp.

" V-ssi, aku tidak menyangka kita bisa sekelompok, aku benar-benar bahagia karena akan selalu bersamamu di tempat Camp nanti. " kata Dahyun yang sudah ada di samping V.

" Aku tidak tahu apakah aku harus merasa senang atau malah sebaliknya. " balas V.

" Kenapa kau berkata seperti itu? " kata Dahyun.

" Dahyun-ssi, sebaiknya kau kembali ke tempat dudukmu. Pak Oh akan datang sebentar lagi. Tapi jika kau ingin berlari di lapangan kau boleh tetap disini sampai pak Oh datang. " kata Jimin pada Dahyun.

" V-ssi, sebenarnya aku ingin tetap disini bersamamu, tapi aku juga tidak ingin berlari mengelilingi lapangan, jadi aku akan kembali ke tempat dudukku sekarang. Sampai jumpa lagi nanti saat waktu istirahat. " kata Dahyun dan kembali ke tempat duduknya.

" Jimin-ah, gomawo. " kata V pada Jimin karena sudah membuat Dahyun pergi dari hadapannya.

" Tidak masalah. " balas Jimin.

Pak Oh adalah salah satu guru yang sangat di takuti oleh para siswa di Nuri High School. Saat di masuk ke dalam kelas, semua siswa harus sudah duduk rapih di tempat duduknya masing-masing. Jika tidak, berlari mengelilingi lapangan sekolah yang begitu luasnya ,dalam 10x putaran, adalah hukumannya.

*****

19.46 WIB
Rabu
29 Juli 2020

The Heirs : Ahli WarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang