Akhirnya Dibocorkan

638 24 3
                                    

Saat dari pulang sekolah, Jimin pergi ke panti asuhan tempat Minjoo tinggal karena sudah dua minggu dia tidak bertemu dengan Minjoo.

Namun saat sampai di panti, dia hanya bertemu dengan anak-anak dan ibu panti saja karena Minjoo masih belum pulang dari sekolahnya.

Ibu panti meminta agar Jimin menunggu Minjoo di ruang tamu.

" Sebentar lagi mungkin dia akan pulang, minumlah dulu airnya. " kata ibu panti pada Jimin.

" Kamsahamnida. " kata Jimin kemudian meminum air yang telah di sediakan ibu panti.

" Hmm... Jimin-ssi. " kata ibu panti pada Jimin.

" Iya? " tanya Jimin.

" Saat Minjoo pulang nanti, ibu minta kau jangan terkejut jika dia tidak mengenalimu. " kata ibu Panti yang membuat Jimin mengerutkan keningnya, tidak mengerti maksud ibu panti mengatakan hal itu.

" Kenapa? " tanya Jimin heran.

" Sebenarnya ada sesuatu yang kami sembunyikan dari semua orang, termasuk dirimu. " kata ibu panti pada Jimin, membuat Jimin penasaran.

" Memangnya apa yang kalian sembunyikan? " tanya Jimin. Kemudian ibu panti mulai menceritakan tentang Minjoo pada Jimin. Dari mulai pertama kali Minjoo datang ke panti dan sampai sekarang.

" 11 tahun yang lalu, Minjoo dibawa kesini oleh seorang wanita pada saat usianya 5 tahun. Wanita itu meminta agar kami merawatnya dengan baik. Akhirnya kami pun menjaga dan merawatnya. Saat usianya maunginjak 7 tahun, entah mengapa dia selalu lupa dengan wajah semua orang. Bahkan dia selalu melupakan wajah ibu pantinya sendiri yang setiap hari selalu ada di sampingnya. Karena khawatir terjadi sesuatu dengan matanya, ibu akhirnya membawanya ke rumah sakit untuk memeriksakan matanya. Tapi saat itu dokter mengatakan bahwa matanya baik-baik saja. "

" Sampai usianya 9 tahun, dia masih saja tidak bisa mengenali wajah semua orang disini. Akhirnya ibu mengantarnya lagi ke rumah sakit untuk memeriksakan matanya kembali. Saat itu kami berpikir mungkin saja Minjoo mengalami minus di matanya. Tapi setelah diperiksa lebih lanjut, dokter akhirnya mengatakan bahwa Minjoo menderita penyakit Prosopagnosia. " kata ibu panti pada Jimin.

" Prosopagnosia? Sepertinya ini pertama kalinya aku mendengar penyakit itu. " kata Jimin pada ibu panti.

" Iya, saat itu ibu juga tidak tahu penyakit apa itu. Kemudian dokter memberitahukan  bahwa prosopagnosia adalah kata lain dari  kebutaan wajah. Dan itu adalah penyakit yang sangat langka. " jawab ibu panti.

" Itulah yang menyebabkan Minjoo sering lupa dengan wajah orang-orang yang dia lihat bahkan dia kenal. Dia tidak bisa mengenali maupun membedakan wajah orang-orang yang dia temui. "

" Sampai sekarang, dia hanya bisa mengenali orang yang dia temui dari cara berpakaian mereka. Tapi ibu juga tidak tahu, bagaimana dia mengatasi orang-orang yang baru dia temui. " kata ibu panti menahan air matanya agar tidak keluar.

Tiba-tiba Minjoo pulang dan keheranan melihat Jimin yang sedang mengobrol dengan ibu pantinya.

" Oh, Minjoo, kau sudah pulang. " kata ibu panti pada Minjoo.

" Iya, baru saja. " balas Minjoo.

" Hai. Kau pasti mengenaliku kan? Aku Jimin. " kata Jimin pada Minjoo dengan senyumnya yang manis.

" Ah, Jimin. " ucap Minjoo.

" Sudah lama kita tidak bertemu. " kata Jimin pada Minjoo.

" Kau benar. " balas Minjoo.

" Kalian mengobrol lah, ibu akan mengurus anak-anak. " kata ibu panti pada Jimin dan Minjoo.

" Baiklah. " balas Minjoo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Heirs : Ahli WarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang