LIVIA POV
Hari berubah menjadi sedikit terang. Cahaya juga sudah mulai masuk menembus jendela kamarku. Mengenai pelupuk mataku yang masih setia menutup dengan nyenyaknya. Seakan menganggu, perlahan mataku mulai terbuka.
Sinar cahaya yang mengenai mataku membuatku sedikit kesusahan untuk melihat keberadaan sekitar. Dan ternyata, cahaya itu masuk akibat gorden jendelaku yang panjang telah terbuka.
Aku mendesah. Mendesah ketika seseorang telah menganggu acara tidurku yang nyenyak. Kutolehkan kepala ke samping. Melihat jam beker yang selalu setia di atas nakas tempat tidurku.
Dan..
"OMG!!! GUE TELAT!!!".teriakku panik.
Dengan terpaksa, aku bangkit dari tempat tidur. Meninggalkan kasur yang bagiku sudah seperti kekasihku sendiri. Sulit untuk ditinggal meski hanya dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Aku berlari menuju balkon-mengambil handuk dengan mata sedikit menahan kantuk. Lalu aku segera bergegas masuk ke kamar mandi. Semoga hari ini, hari pertama aku bersekolah-aku tidak terlambat.
Setelah selesai mandi, aku langsung memasukkan semua perlengkapan MOS yang ada di atas meja belajarku seperti name tag dan beberapa bahan bahan masak seperti pete dan jengkol. Dan tradisi MOS di sekolah baruku ini sangat jauh berbeda dengan sekolah lamaku.
Buktinya saja,perlengkapan MOS kali ini dilengkapi dengan beberapa bahan masak yang bagiku tidak layak untuk dijadikan organisasi seperti ini berkat aromanya yang tidak sedap selalu menusuk hidungku.
Kali ini-di hari pertama sekolah, aku terpaksa mengenakan seragam SMP lamaku karena aku sama sekali belum memiliki seragam SMA khusus sekolahku. Seragam yang hanya dimiliki oleh sekolahku ini.
Tak lupa, aku juga harus mengenakan semacam topi ulang tahun yang disekelilingnya tersedia snack kecil dan beberapa permen sebagai hiasan topi ini.
Di name tag juga terdapat 2 buah coklat toblerone yang ukurannya cukup terbilang lumayan.
Dan itu juga perintah dari peraturan MOS yang ada di sekolah ini. Aneh? Right. Sebenarnya aku juga merasa seperti itu.
Setelah alat alat perlengkapan sekolah dan perlengkapan MOS telah berada di kepala, badan dan di tas, aku berjalan keluar kamar menuju meja makan untuk sarapan.
"Ciee hari MOS pertama nih. Dik kalau ada cogan jangan salting ya".ledek kak Anya membuat langkahku sempat terhenti.
Aku menghela nafas sambil memutar kedua bola mata malas.
"Apaan sih, cogan cogan. Adanya lo kali yang ngacengin kak".balasku sambil mengerucutkan bibir.
"Sudah sudah. Makan gih sarapannya, Via kamu gak mau terlambat kan di hari pertama MOS?".
Aku sedikit tersadar saat Mama berkata seperti itu.
"Ohiya ma!".Aku langsung buru buru meneguk susu yang telah disiapin oleh Mama. Tak lupa, aku juga mengambil satu buah roti selai coklat sambil berjalan menuju ke garasi untuk segera pergi ke sekolah.
***
Mobil yang dikendarai oleh pak Ali-supir pribadi keluargaku, akhirnya sampai di sekolah bernuansa putih itu. Aku turun sambil mengamati satu persatu gedung sekolah baruku ini.
Benar benar terlihat mewah.
"Non, sudah sampai. Ayo non segera turun, nanti non terlambat".kata pak Ali mengingatkanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIVIA ✔
Genç KurguDi hari pertama MOS, Livia harus dihadapi dengan berbagai macam peraturan yang mempertemukannya kepada seorang laki laki yang menjabat sebagai wakil ketua OSIS. Davin. Laki laki popular yang diidam idamkan para kaum wanita itu berhasil menggemparkan...