AUTHOR'S POV
Awan malam akhirnya berubah berganti menjadi awan putih yang sekarang ini suhu di tempat perkemahan menjadi lebih tinggi. Murid murid semua pun bangun dari tempat tidurnya sambil merogohkan sapu tangan dan memakaikannya.
Memang saat ini mereka harus bertarung dengan cuaca yang sangat dingin dikarenakan tempat perkemahan yang memang di atas bukit.
Begitu juga Davin yang sudah bangun terlebih dahulu sejak tadi. Livia? Belum ada tanda tanda darinya kalau ia sudah bangun atau tidak.
Davin pun keluar dari tenda menggunakan jaket tebal, kupluk polos berwarna hitam yang diletakkan di atas kepalanya sehingga tak menampakkan satu pun helai rambutnya, sepatu kutub, dan syal yang dikenakan di lehernya.
Ya memang Davin sangat tampan, bahkan ketampanannya sering sekali masuk di most wanted, ataupun handsome hottes Indonesian.
*
DAVIN'S POV
Gila bener ni Bandung suhunya tinggi banget. Derita bangun pagi kecepatan gini juga ya ternyata.
Duh si Livia gak bangun juga daritadi, emang dasar cewe tuh kebo banget ya. Sholat enggak juga tuh anak duh dasar kafir.
Gue pun beranjak dari tempat gue berada menuju tenda gue. Tau dong tujuan gue apa? Buat bangunin Livia dengan teriak teriak HAHAHAHA.
"WOY GEMPA BUMIIIII!!!!!".teriak gue sok panik. Dan parahnya anak anak yang lain ngedengerin gue teriak terus reaksi mereka? KAGET.
"WOY WOY! BIASA AJA DONG GUE BERCANDA GUE CUMA MAU BANGUNIN ANAK CURUT INI".kata gue nunjukkin ke arah Livia yang masih kebo juga padahal gue udah teriak teriak sekeras mungkin. Hft.
"HAA?! LO SATU TENDA SAMA ADIK KELAS TOMBOY ITU? GAK SALAH? IH NGELAKUIN ADEGAN APA LO DASAR LO BUAYA!".kata Mega salah satu anggota OSIS di sekolah gue.
Sialan! Gue diomongin yang bukan bukan lagi. Dan hasilnya karena Mega ngomong begitu, anak anak yang lain melihat gue sambil bergidik ngeri. Gila memang kalau di suuzon kan.
"EH KAMPRET LO! DIA CUMA NUMPANG TIDUR KARENA KECAPEKAN. AJEGILE AJA GUE BISA NGELAKUIN ADEGAN MALPER SAMA CEWE TOMBOY KAYAGINI!".kata gue kesal.
Akhirnya mereka semua yang ngelihatin gue pun pergi dari hadapan gue dan memulai aktivitas yang lain.
Gue? Masih dengan aktivitas yang sama, membangunkan anak kebo eh induk kebo deh dengan sekuat tenaga. Gila! Tidurnya udah kaya orang mati aja gak bangun bangun.
"Vi lo bangun bisa gak sih?!".bentak gue kesal lalu keluar dari tenda.
"....hhh-ooaa...mm. I-y..a gue bangun".kata Livia terbangun dengan setengah sadar.
Mendengar omongan Livia barusan gue balik ke tenda lagi melihat Livia yang masih setengah terbangun.
"Lo kebo banget sih".kata gue.
"Yaelah mas tidur doang dikatain kebo".omel Livia.
"Ya gimana gak kebo, daritadi gue bangunin lo pake teriak teriak sampe didenger orang malah masa lo gak denger. Emang budek lo ye".sahut gue mendengus.
"Hehehehehe...sorry. Ya siapa suruh pake teriak teriak".kata Livia.
"Lo gak sholat lagi, emang lo cewe gak bener ya".kata gue memandangnya sinis.
"Ya gue kan lagi lampu merah. Lo hebring banget sih. Emang kenapa kalau misalkan gue gak sholat?".kata Livia menantang.
"Karena gue suka cewe yang rajin sholat biar ntar gue yang jadi imamnya".kata gue polos lalu tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIVIA ✔
Fiksi RemajaDi hari pertama MOS, Livia harus dihadapi dengan berbagai macam peraturan yang mempertemukannya kepada seorang laki laki yang menjabat sebagai wakil ketua OSIS. Davin. Laki laki popular yang diidam idamkan para kaum wanita itu berhasil menggemparkan...