27

6.9K 425 13
                                    

AUTHOR POV


Hari ini Davin akan mempertemukan Livia kepada orang yang sangat spesial baginya. Orang yang selalu membuat Davin tersenyum saat pria itu tengah bersedih. "Ka Davinn..".teriak seorang perempuan yang membuat bibir Davin menyungging ke atas.

Neisya, adik kecil Davin yang palinv disayanginya masuk ke dalam kamar Davin begitu saja dan menarik selimut yang masih membalut tubuh bidang Davin."Bangun kaa..".kata Neisya masih dengan menarik selimut Davin.

Sebenarnya Davin sudah bangun dari tidurnya sejak tadi. Hanya saja Davin masih ingin bermanja dengan tempat tidur king sizenya itu.

"Ihh..Neisya sebel ka Davin belum bangun".kata Neisya berdecak pinggang.

Di balik selimut itu, Davin tengah sedikit tertawa mendengar adik kesayangannya itu sedang kesal kepada dirinya. Ia masih ingin menjahili Neisya dengan cara bermalas malasan pada tempat tidurnya itu.

"Bilang papi ah..".ancam Neisya.

Davin merasa tubuh Neisya tidak lagi berada di atas tempat tidurnya. Davin mulai meraba raba keberadaan adik kecilnya itu.

"Neisyaaa!! Jangan!!!".teriak Davin.

Neisya yang mendengar jeritan kakak laki lakinya itu tertawa terbahak bahak. Ia berhasil mengerjai Davin. "Ih kamu ngerjain kakak ya?".sahut Davin sadar akan Neisya yang sat ini tengah menjahilinya.

"Iya dong..".ujar Neisya dengan nada imutnya itu.

"Ih awas kamu. Kakak gak mau beliin kamu ice cream lagi".ancam Davin bermaksud untuk mengerjai kembali Neisya.

"Ih ka Davin mah hobinya ngancem mulu. Neisya sebel.. aduin ke papi".ancem Neisya lagi tak kalah.

Davin segera mempelototkan kedua bola matanya. "Yaudah..".kata Davin menoleh mukanya ke arah lain.

"Ka Davin!!!".panggil Neisya.

Davin pura pura gak menjawab. "Ih kakakk!!!".kini tangan mungil Neisya tengah menarik narik celana jeans Davin.

Davin meronta ronta kesakitan, kala Neisya saat ini kini mencubit kakinya. "Sya sakit.. ih kakak cuma bercanda ah".sahut Davin.

"Ya habisan kakak sih bikin sebel!".omel Neisya.

"Iyaiya maaf deh. Btw kamu mau ngapain kesini?".tanya Davin masih dengan mengusap ngusap bekas cubitan Neisya di kakinya.

"Neisya pengen ketemu sama pacar kakak..".kata Neisya polos.

Omongan Neisya membuat Davin tersenyum. Neisya begitu sangat polos di usianya yang masih dini. Neisya selalu mengira bahwa Livia adalah pacar Davin karena pria ini kerab sekali menceritakan soal Livia kepada dirinya.

"Nanti ya sya".ujar Davin.

"Gak mau!! Pokoknya Neisya mau sekarang!".teriak Neisya.

"NEISYAA!! KENAPA KAMU DARITADI TERIAK TERIAK?!".teriak bokap Davin dari lantai satu.

Neisya langsung menutup mulutnya dan bersembunyi di balik badan Davin. Lelaki itu hanya bisa cengo melihat kelakuan adiknya itu.

"Neisya kamu kenapa teriak teriak sih sayang?".kali ini bokap Davin datang dan melihat Neisya sedang bersembunyi dibalik badan Davin.

"Tau nih pah, telinga Davin bisa bisa tuli lagi".ledek Davin lalu melirik Neisya yang sedang mati ketakutan.

Begitulah tingkah laku Neisya jika bokap Davin mendengar teriakan dari Neisya.

LIVIA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang