Epilog

15.9K 591 5
                                        

LIVIA POV


Hari ini hari dimana gue kembali berkehidupan seperti semula. Kehidupan yang berada dan semuanya serba lengkap. Gue senang semuanya kembali seperti dulu. Berkumpul di meja makan bersama orang orang yang gue sayangin.

Gue memakai sepatu vans putih gue lalu mengambil kunci mobil di meja ruang tamu gue. Hari ini juga hari dimana gue menaiki mobil kembali seperti dulu. Mbo iyem yang tadinya merawat gue, kini tinggal selamanya di rumah gue. Dan mama papa juga memberikannya sebuah rumah yang lumayan cukup besar daripada rumah mbo iyem dulu.

Oke balik ke topik.

Gue memakirkan mobil gue kembali di halaman parkir sekolah setelah sampai di sekolah. Gue pun turun dari dalam mobil dan berjalan ke gerbang sekolah. Tiba tiba saja tangan gue ditarik oleh seorang anak cewe yang seangkatan dengan gue ke lapangan sekolah.

Gue terkejut karena lapangan sekolah kini telah ramai dipenuhi oleh anak anak satu sekolah. Gue bingung karena mengapa hari ini ramai sekali yang jelas jelas gak ada acara apapun.

"Ini ada apaan sih?".tanya gue ke sebelah anak perempuan yang seangkatan dengan gue.

"Lihat aja ke depan".ujarnya.

Gue pun mengangguk lalu melihat ke arah depan.

Omg!

Gue kaget karena di depan gue saat ini kini ada sebuah spanduk berisi tulisan yang romantis 'Livia maukah jadi pacar gue?' Dengan sebuah foto gue sedang tertawa di samping tulisan itu.

Gue tau ini rencana siapa. Ya rencana ka Davin. Entah berapa kali ka Davin memberikan gue suprise yang sanggup membuat gue cengo.

"Ehem..".deham suara orang yang sering sekali gue dengar.

"Gue mengumpulin kalian semua disini karena gue mau mengumumkan sebuah kata yang ini gue sampaikan untuk orang yang special selain adik gue".sahut ka Davin dari lantai dua.

Ka Davin menatap gue dengan tatapan lembut, begitu juga gue. "Livia. Orang yang selama ini kita jauhin karena kebohongan belaka adalah orang yang special bagi gue. Karena dia adalah orang yang merubah segalanya di hidup gue. Jadi langsung saja biar jangan lama lama. Liv untuk yang kedua kalinya gue nembak lo. Lo mau gak jadi pacar aku?".tanyanya di balik mic yang dipakainya.

"TERIMA TERIMA!!".sorak anak anak satu sekolah begitu juga guru guru yang ada di lapangan sekolah.

"Gue mau!!!".teriak gue agar semuanya dapat mendengar suara gue.

Kemudian Davin loncat dari lantai dua menggunakan tali yang biasa digunakan untuk permainan flying fox dan memeluk gue erat. Semuanya tiba tiba saja bertepuk tangan dan menyoraki gue dan ka Davin.

Alangkah senangnya gue, orang yang gue sayang kini memberi gue sebuah suprise yang sangat berarti di hidup gue.

Ternyata hati gue gak salah mencintai orang yang mencintai gue kembali. Gue senang memiliki orang yang menerima gue apa adanya.

Gue percaya dengan cinta. Cinta yang buat gue mengerti apa itu sebuah perasaan. Cinta juga yang membuat gue percaya diri atas apa yang menimpa gue selama ini. Kalau bukan karena cinta gue gak akan pernah bisa sebahagia ini dengan orang orang yang gue sayang.

END~~

LIVIA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang