LIVIA'S POV
Gila tadi malam gue bener bener tidur nyenyak banget karena capeknya.
Kalau bukan hadiah surat cinta, gue ogah ogahan mau ngedate bareng sama seorang Davin. Tapi kalau dipikir pikir ngedate bareng Davin enak juga yah berasa nyaman aja gitu.
Duh stop Livia! Lo ngapain sih mikirin Davin si cowo cuek itu? Huh.
Disinilah gue berada, di kelas yang masih sepi karena cuaca masih gelap walaupun jam sudah menunjukkan pukul 06 pagi.
Gue bosan sendirian di kelas begini gak ada orang jadi apa salahnya gue keluar ke kantin sekalian beli permen buat cemilan gue nanti.
Wah sekolah kalau sepi gini dingin juga ya tapi serem sih soalnya cuma ada ob sekolah doang.
"Aww".kata gue merintih kesakitan.
Shit!
Damn!
Gue gak sengaja nabrak orang yang lagi jalan di koridor sekolah dan parahnya bibir gue gak sengaja kesentuh sama bibirnya. Hanya 5 detik tersentuh ia pun melepaskan bibirnya dari bibir gue. Beginilah posisi gue yang sedang dipeluk agar gue gak jatuh sama orang yang nabrak gue.
Buru buru gue sadar dan melepaskan pelukannya lalu membersihkan bibir gue dari bibirnya akibat tersentuh tadi.
Gue baru sadar kalau ini adalah first kiss yang gue jaga dari kecil karena akan gue serahkan sama orang yang bener bener gue sayang begitupun sebaliknya. Tapi ini...
And shit man!
Yang gue tabrak tadi DAVIN!
Gue langsung terisak kaget dan air mata gue terjatuh karena lagi lagi gue gagal untuk menahan tangis.
"Lo! Bangsat lo! Lo jahat banget sih... jahat lo jahat!".kata gue dengan derai airmata yang mengalir deras dari mata gue lalu meninggalkannya yang masih terpaku melihat tingkah dan seranga dadakan gue barusan.
DAVIN'S POV
Ha? Livia bilang gue jahat? Gue kan gak sengaja nabrak dia lagian tuh anak jalan gak pake mata.
Eh tapi apa gara gara gue gak sengaja nyium bibirnya? Tapi kenapa tuh anak sampai marah marah begitu? Gue kejar deh mendingan.
Gue pun mengejar Livia yang hilang entah kemana sampai gue berhasil menemukan Livia yang sedang menangis dengan kedua tangan berada di wajahnya.
"Liv...".sapa gue ragu ragu lalu duduk tepat di sebelahnya.
"Maafin gue!".kata gue memohon.
Ia pun menoleh ke arah gue dengan wajah yang sembab dipenuhi dengan air matanya yang lumayan deras.
Gila! Gue gak bisa lihat cewe nangis begini apalagi cewenya itu Livia. Eh tapi gue gak suka sama dia yah cuma guenya aja yang dijuluki typical cowo cuek sama cewe tetapi giliran lihat cewe nangis pasti gue luluh pengen meluk dia.
"Percuma lo minta maaf! Semuanya udah terlanjur".kata Livia mendesak.
"Ya terus gimana?".tanya gue polos.
"Pergi lo darisini gue gak mau lihat lo sekaligus gak mau kenal sama lo!".usir Livia.
Behh gue diusir bro. Tapi kan gak salah gue juga, lagian tadi nih orang jalan gak pake mata.
"Tapi gue salah apa?".tanya gue lagi.
Ya gue emang gak tau salah gue apa tapi feeling gue pasti akibat ciuman gak sengaja tadi. Tapi kan gak mungkin seorang Livia belum pernah ciuman apalagi ciumannya di bibir.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIVIA ✔
Fiksi RemajaDi hari pertama MOS, Livia harus dihadapi dengan berbagai macam peraturan yang mempertemukannya kepada seorang laki laki yang menjabat sebagai wakil ketua OSIS. Davin. Laki laki popular yang diidam idamkan para kaum wanita itu berhasil menggemparkan...