Malam yang gelap, bintang dan bulan tertutup awan gelap. Suara gemericik air dan senandung kecil untuk penghibur lara hati jungkook. Sepulang dari mall Jungkook terlihat murung. Hyungdeul sempat khawatir dengannya. Setelah Minsuk menceritakan apa yang terjadi pada hyungdeul, mereka memberikan semangat untuk Jungkook dan memberikan waktu untuk menyendiri.
Minsuk sedang bersiap untuk pergi bertemu dengan Seo Joon Heo. Dia melewati kolam renang sambil memakai mantelnya. Dia merasa bersalah melihat Jungkook seperti ini, dia juga tahu diri salahnya menjadi penyebab hancurnya hubungan mereka berdua. Teringat akan luka yang diwajah dan tangan Jungkook Minsuk pergi ke dapur dan mengambil air hangat, handuk kecil dan juga peralatan P3K. Dia menghampiri Jungkook dan duduk di sampingnya.
Jungkook memperhatikan Minsuk yang duduk di sampingnya lalu kembali menatap dasar kolam. Minsuk meletakan peralatannya dan berbalik menghadap Jungkook. Dia mengambil handuk kecil dan meredamnya ke air hangat.
"Kau sedang apa?" tanya Minsuk.
"Tidak ada."
Jungkook menggerakkan kakinya di air sambil menjawab pertanyaan MInsuk. Mendengar nada sedih dari Jungkook membuat dirinya semakin bersalah. Minsuk menghela nafas pelan dan memandangi dasar kolam sebentar. Lalu dia menarik tangan pria itu untuk menghadapnya.
“Kemarilah lukamu harus diobati,” ucap Minsuk.
Jungkook hanya menurut saat Minsuk menarik lengannya. Minsuk berdesis miris saat melihat luka lebam di wajah tampan Jungkook. Namun dengan cepat dia menampis pemikirannya itu, dia merasa geli sendiri ketika mengakui Jungkook tampan. Dengan cekatan tangan putih itu membersihkan luka di tulang pipi dan lebam di dekat matanya.
“Aigoo, apa ini wajah yang di sombongkan tadi di Mall? Apakah wajah ini sama dengan wajah yang mengisi seluruh latar belakang ponselku?”
Minsuk menekan kata latar belakang ponselku, menunjukan rasa kesalnya. Jungkook hanya berdecak sebal.
“Wae? Wajahku memang tampan, kau saja yang tidak mau mengakuinya.”
“Ck, aku terlalu malas mengakuinya. Padahal wajah Taehyung dan Seokjin lebih tampan dan terlihat maskulin darimu. Sedangkan kau? Badan boleh atlet binaraga, tapi wajahmu masih kategori bocah remaja.”
Minsuk tak sengaja menekan luka yang ada di dekat tulang pipinya saat menuangkan obat merah di sana. Hingga pria itu meringis kesakitan.
“Yak pelan-pelan!” ringis Jungkook.
“Ck, kau pantas mendapatkannya. Lagi pula kau sudah besar, kau bisa menyelesaikan masalahmu tanpa berkelahi, kan? Ingatlah kau bukan anak-anak lagi Jungkook-a,” nasehat Minsuk.
Jungkook hanya diam, dia tahu dirinya terbawa emosi. Namun, dia tidak ingin disamakan dengan ayahnya yang sudah meninggalkannya. Minsuk mengambil semacam hansaplast kecil untuk menutup luka di pipi Jungkook.
“Cha, sudah selesai,” gumam Minsuk sambil melihat hasil kerjanya di wajah Jungkook.
“Gomawoyo.”
Jungkook kembali meredamkan kakinya. Setelah merapikan peralatannya dan meletakkannya di atas meja yang tidak jauh dari mereka. Minsuk semakin merasa bersalah ketika melihat wajah murung pria itu sambil memandang dasar kolam renang.
“Jungkoo-a,” panggil Minsuk.
Jungkook membalasnya dengan dengungan kecil.
"Mianhae-yo," ucap Minsuk tulus.
Jungkook menatap Minsuk yang sedang menunduk.
"Karena aku, kalian berdua berakhir seperti ini. Sungguh aku tidak bermaksud menghancurkan hubungan kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SEVEN GUARDIANS ANGELS OF BANGTAN BOYS
AcciónBTS mengadakan konser di Singapura . Saat sedang menari di atas panggung Jungkook dan Jimin tertembak peluru kelereng logam. Jungkook terluka di bagian kanan bahunya sementara jimin terluka di bagian perut dan telinga kirinya terpleset peluru itu. T...