✨Binbin is Bored✨

46 4 0
                                    

"Ayahh, bosennnnn"

Yukhei memutar bola matanya. Ini yang membuat dia sedikit agak kesal dengan anaknya. Baru satu jam, anak manisnya ini sudah menghabiskan setengah isi laci snacknya. Beberapa dia berikan ke pasien Yukhei yang menangis dan sisanya dimakan habis :)

"Masih banyak ya?" Yukhei melihat asistennya.

"Masih, dok. Hari ini full..."

Yukhei menyandarkan tubuhnya ke kursi, asli dia puyeng banget harus gimana....

"Ayah..." Binbin memanggil lagi. Yukhei melihat anaknya.

"I'm bored...." Binbin berkata.

"Aha!" Yukhei mengambil hpnya dan menelfon seseorang yang bisa menolongnya kali ini.

"Ga sibuk kan?"

"Kenapa? Pasti Binbin ikut?"

"Hehehehe please...."

"Lagian lu tuh ya, gua bilangin cari istri ga—"

"Love you" Yukhei langsung memutus sambungan telfonnya dan melihat anaknya.

"Binbin, Binbin tau kan ruangan uncle Nial?"

"I know!!"

"Okey, mmm" Yukhei mencari barang, kartu namanya. Yukhei menemukan kartu namanya. Dia mengambil tas Binbin dan memasukan kartu nama ke dalamnya.

"Nahh, Binbin pakai tas ini yaa. Di dalemnya ada kartu nama Ayah. Jadi, kalo Binbin kebingungan cari ruang uncle Nial dan gak ketemu-ketemu, Binbin kasih kartu nama ayah dan minta anterin ke sini lagi yaa? Paham?"

"Okey! Pahamm!"

Yukhei tersenyum dan memeluk anaknya, setelah itu dia memakaikan tas ke anaknya dan Binbin langsung tersenyum manis.

"Okey, ortopedi lantai 3 ya, nak"

"Okeyy! Good bye, ayahh" Binbin jalan keluar ruangan Yukhei. Binbin merasa sangat senang karena bisa berpetualang di sini.

"Good bye, Binbin. Inget kata ayah yaa" Yukhei tersenyum manis.

"Siap, bos ayah!" Binbin balik badan sebelum membuka pintu. Dia hormat kemudian keluar dari ruangan Yukhei.

Yukhei tersenyum sangat manis. Entah, anaknya itu memang sangat bisa diandalkan.

••••
Petualangan Binbin dimulai, anak ini terlalu menggemaskan untuk orang-orang. Pasalnya, dia selalu membungkuk memberikan salam ketika bertemu dengan orang yang lebih tinggi dari dia.

Di lantai ini, Binbin melihat banyak teman-temannya. Ya, ini lantai khusus pengobatan untuk anak-anak. Binbin ingin berjalan menuju lift, tapi fokusnya teralihkan oleh kumpulan orang yang menunggu di depan sebuah ruangan. Kalau Binbin tidak salah ingat, kemarin sepertinya ruangan itu kosong... kenapa banyak orang yang tunggu di depan ruangan kosong?

Binbin akhirnya teralih, dia berjalan ke sekumpulan orang itu. Semua teman-temannya terlihat sangat tenang dan senang. Tidak seperti teman-teman yang dia lihat di depan ruangan ayahnya atau ruangan lain. Rata-rata mereka semua menangis, tapi kenapa semua teman-teman di depan ruangan ini terlihat senang?

Binbin melihat pintu ruangan itu. Mencoba membaca apa yang tertulis di depan pintu ruangan. Ayahnya bilang, Binbin akan tau dokter apa yang ada di dalam ruangan, dengan melihat tulisan yang ada di depan pintu.

"Si ech ai el di, Child.. pi es way si ech o el o ji ai es ti.. Pi es way chologist?? Child Pi es way chologist?? What is that?..." Binbin sedang sangat sibuk membaca tulisan di depan ruangan sampai pintu tersebut terbuka dan Binbin melihat banyak mainan di dalam. Lebih banyak dibanding mainan di play room rumah sakit...

Star BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang