✨Shocking Party✨

42 2 0
                                    

Tia dan Dira baru bangun dari tidur lelah mereka. Pertama buka mata, mereka saling menatap satu sama lain dan berpelukan. Iya, mereka tidur satu kasur. Sudah tidak mampu berpikir dan tidak punya tenaga untuk tidur di kasur masing-masing.

"Congrats, you did itt" Tia memeluk Dira erat.

"We did it!" Dira memeluk Tia lebih erat.

Jeno dan Cana yang melihat dua wanita itu tersenyum sangat manis. Tentunya, pastinya dan of course mereka masih betah di sini.

"Lo bangun pasti karna laper kan??" Dira bertanya.

"Iya hehe lo juga kann??" Tia menjawab.

"Iyaa. Makan daging enak banget ga sih?"

"Setuju... sushi juga enak sih, Dir..."

"Fix kita makan di Kintan!" Tia dan Dira berkata bersamaan. Mereka high-five kemudian bangun dari tempat tidurnya.

Sedikit cukup kaget karna sudah ada empat mata dan telinga lainnya yang mendengar dan memperhatikan mereka. Sedikit canggung tapi langsung dicairkan oleh Kheira dan Yukhei yang baru datang. Tentunya bukan Kheira dan Yukhei yang menjadi pemeran utama pencairan suasana saat ini.

"Atyyyy!!!! I heard that youu did a great job todayyy!!! Congratulationssss!" Binbin membawa buket besar berisi coklat yang menutupi badannya.

"Binbinnnn!!" Tia dan Dira langsung tersenyum senang.

Buket coklat itu berlari mendekat ke Tia dan Dira. Tia dan Dira sangat gemas. Mereka langsung mengambil buketnya dan meletakkannya di kasur. Yang mereka mau adalah memeluk Binbin.

"Hugg!!" Tia dan Dira berkata sambil memeluk Binbin. Binbin tersenyum manis dan balik memeluk kedua aty-nya.

Orang-orang yang ada di dalam ruangan itu hanya bisa tersenyum sangat manis. Mereka membiarkan momen itu cukup lama. Kemudian, Kheira membuka suara.

"Mau makan di manaa malam inii?"

"Binbinn wants meat!"

"Me tooo!!!!" Tia dan Dira bersamaan, kemudian memeluk Binbin lagi.

"Okeyy, Kintan yaa?" Kheira tersenyum manis.

"Okayy!! Yesss!"

"Wahh ramee" Nara masuk ruangan dan langsung menghampiri dua temannya. Nara ikut berlutut dan pelukan bersama Tia, Dira dan Binbin.

"Keren banget temen guee. Maaf yaa gabisaa nonton tadii"

Mereka melepas pelukannya. Tia langsung menggendong Binbin dan duduk di kasur. Tia memangku Binbin dan memeluknya.

"Gapapaa, gimanaa pasien loo?"

"Lancarrr, dokter Nata bantu banyakk" Nara tersenyum sambil menatap Nata yang ikut masuk bersamanya tadi.

"Syukurlahhh" Dira duduk sebelah Tia dan mulai mengeksekusi buket coklatnya.

"Binbinn yang susunn ituu, atyy"

"Reallyy??"

"Iyaa. Tadi Binbin mintaa untukk ikutt susunnn"

"Pinternyaaa" Tia mencium kepala Binbin. Binbin tersenyum manis.

"Huhh tauu gituu aty gak buka..." Dira sok sedih gitu.

"It's okey atyy!! Ituu fungsinyaa untukk dimakann koook" Binbin menggenggam tangan Dira dan tersenyum manis.

"Gantengnyaa.... baper nih aku..."

Momen Dira dan Binbin diganggu oleh kerusuhan lain yang dibuat oleh Gibran beserta antek-anteknya.

Star BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang