✨Warm Night✨

45 3 1
                                    

Boleh jempol kirinya nyenggol bintang dikit, kakak 🙇🏻‍♀️🙏🏻













Kheira sudah mandi dan lebih segar sekarang. Dia mengecek kulkas di apartemennya, masih ada rice box yang tinggal dihangatkan di microwave. Kheira menulis di tablet yang menyatu dengan kulkasnya. Kalau orang-orang di rumah ini sibuk, pasti selalu meninggalkan pesan di sana.

"Masih ada rice box, tinggal dipanasin di microwave ya. Kheira pulang agak malem. Kalian jangan lupa makan!! love, Kheira. Okee selesaii!!" Kheira tersenyum manis kemudian membawa tasnya untuk kembali ke lantai bawah.

Sepeninggal Kheira pulang ke apartemennya untuk mandi, Yukhei hanya duduk diam sambil memperhatikan anaknya main. Tiba-tiba ada suara bel, Yukhei dan Binbin langsung liat-liatan dan lari ke arah pintu. Mereka sudah tersenyum semanis mungkin, tapi ternyata orang yang mereka bukakan pintu bukanlah orang yang mereka harapkan.

"Ih ang Gibs ngapain sih??!" Binbin ngomel beneran ini gengs. Binbin langsung masuk ke dalam lagi.

"Kenapa Binbinn???" Gibran yang disambut dengan tidak baik pun bertanya.

"Gatau, deh" Yukhei ikut masuk ke dalam. Gibran kebingungan aja gitu.

"Kaliann kenapaa??" Gibran pun ikut masuk dan meminta penjelasan ke dua orang itu.

"Gatau, males." Yukhei dan Binbin barengan.

Tidak lama, ada suara bel lagi. Yukhei dan Binbin langsung lari lagi ke pintu. Mereka kembali menyiapkan senyum terbaik mereka. Dan lagi, orang yang ada di balik pintu, bukan orang yang mereka inginkan.

"Hai! Kok mukanya langsung bete gitu??" Abi bertanya.

Yukhei dan Binbin kembali balik badan dan masuk ke dalam. Abi mengikuti mereka dengan bingung. Ayah dan anak itu ingin duduk di sofa tapi ada bunyi bel lagi. Mereka langsung lari ke pintu dan tetap berusaha menyiapkan senyuman terbaik mereka.

"Wasssappp! Kita lupa password apart lo. Sorry" Aheng dan Nial masuk dengan tidak tahu diri. Yukhei dan Binbin langsung tatap-tatapan sambil hela napas.

Mereka jalan lemas ke dalam. Tapi, ada suara bel lagi. Mereka langsung benar-benar memasang wajah senang karna ini sudah pasti orang yang mereka tunggu. Mereka sempat memperebutkan gagang pintu dan saat pintu dibuka...

"Permisi, delivery makanan" Mamang delivery makanan tersenyum manis membalas senyuman manis Yukhei dan Binbin.

"Atas nama?" Yukhei bertanya.

"Abimana, pak" Mamang delivery menjawab dan Yukhei Binbin sama-sama menghela napas kasar.

"Bang/Ang Abii!!" Yukhei dan Binbin teriak kesal. Abi langsung menghampiri mereka.

"Ada apaa???" Abi panik. Yukhei dan Binbin cuma menunjuk mamang delivery dengan wajah kesal.

"Oh iyaa, makasih ya pakk." Abi tersenyum manis ke mamang delivery. Sedangkan Yukhei dan Binbin sudah masuk ke dalam.

Yukhei dan Binbin bete sekarang. Mereka langsung menjatuhkan diri mereka ke sofa. Kelakuan anak dan ayah itu memang sering sinkron. Keempat orang yang ada di sana, melihat ayah dan anak itu dengan tatapan bingung.

"Kalian kenapa??" Aheng bertanya.

"Gak tau! Capek!" Yukhei dan Binbin bersamaan. Setelah itu mereka pelukan.

Ada suara bel lagi. Tapi ayah dan anak itu sudah lelah. Mereka tidak bergerak dari tempatnya.

"Gak mau bukain pintu?" Abi bertanya.

Ayah dan anak itu masih dengan posisinya. Keempat orang itu mulai paham kalau dua orang ini sedang merajuk. Mereka pun tertawa pelan.

Kheira sudah sampai di depan apartemen Yukhei. Kheira menekan bel tapi tidak ada yang membukakan pintunya. Kheira menunggu.

Star BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang