Kheira sudah masuk ke dalam mobilnya. Dia masih memangku anak yang terdengar masih menangis di pelukannya. Kheira mengirim PIN atm-nya ke Risa. Setelah itu, menenangkan anak tersebut. Kheira rasanya mau nangis gitu denger tangisan anak itu. Kheira pun menjalankan mobilnya sambil tetap memangku anak tersebut.
••••
Pagi ini Yukhei dibuat kaget karena dibangunkan oleh Binbin yang sudah memakai bathrobenya."Good morningg, ayahh!" Binbin mengecup bibir ayahnya dan tersenyum sangat manis.
Yukhei menggosok matanya sambil tersenyum. Dia menguap dan memeluk putra manisnya.
"Ayahhh get upp!!" Binbin mencoba memukul tubuh ayahnya dengan tangan kecilnya.
"What time is it??" Yukhei masih memeluk anaknya sambil menutup matanya lagi.
"Six thirtyy. Hurryy upp, Ayahhh"
"Kiss me firstt"
Binbin mengecup bibir ayahnya lagi. Yukhei tersenyum manis dan mengecup seluruh wajah anaknya. Yukhei pun bangun dari tidurnya.
"Binbin sudah mandii" Binbin berkata.
"Reallyy?? Binbin get up jam berapaa?" Yukhei bertanya sambil jalan ke lemari Binbin.
"Six?? I think.." Binbin berkata dan Yukhei menaikkan alisnya.
"Really??" Yukhei mengambil baju Binbin.
"Yess!!"
"Semangat banget kayaknyaa. Mau kemana sih hmm?" Yukhei memakaikan baju Binbin.
"Hospitalll" Binbin tersenyum lebar.
Yukhei hanya tersenyum sambil menyisir rambut anaknya. Anaknya itu kalau sedang suka sesuatu, benar-benar tidak bisa disembunyikan gitu.
"Mau ngapain hm ke hospital??" Yukhei kembali bertanya.
"Secrettt!"
"Mau kabur lagi yaa dari ayah?!!" Yukhei langsung memeluk putranya.
"Noo!! Tidakk!!"
"Thenn??"
"Nanti ayahh tauu! Leggoo!! Ayah belum mandi, bauu!!"
"Hey!!"
"HURYYY UPP!!!" Oke Binbin sudah mengeluarkan teriakannya dan Yukhei langsung menutup telinganya.
"Okeyy ayahh mandii"
"Okey!" Binbin tersenyum sangat manis dan merapikan tasnya.
Yukhei tersenyum. Dia sangat senang kalau anaknya itu mandiri dan menggemaskan seperti ini. Yukhei langsung mandi dan bersiap. Setidaknya, dia masih bisa membuat sarapan dan tidak menyiksa perut mungil anaknya.
Setelah selesai mandi, Yukhei membuat toast kesukaan anaknya. Menuang susu dan sarapan bersama anaknya. Yukhei menikmati semua itu. Setidaknya ini sudah 4 tahun jalan 5 tahun, Yukhei bertahan seperti ini. Mengurus Binbin sendirian dengan profesinya sebagai Dokter. Sebuah pencapaian yang sangat bagus bukan? Ya... walaupun di setiap tahunnya Yukhei selalu dapat omelan dari Mamanya atau Nial untuk mencari istri.
Yukhei memang terkadang merindukan ada yang membangunkannya, memasakkan makanan, menyambutnya setiap dia lelah, mengurus anaknya, memanjakan dia... hahh indah kalau dibayangkan. Tunggu! Kenapa tiba-tiba ada bayangan perempuan di otak Yukhei?? Selama ini, dia memikirkan keindahan semu itu, tidak pernah ada bayangan siapa yang akan melakukan hal itu semua. Tapi.. kenapa sekarang ada?? Yukhei langsung menggelengkan kepalanya dan memakan sarapannya dengan cepat. Yukhei harus sibuk agar tidak bisa memikirkan hal lain selain Binbinnya dan pasiennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Star Blossom
RandomPerjalanan seorang Dokter Anak dengan Bintangnya. "I don't need anything, Ayah is the best!" - Binbin Wong "I don't need anything, I have the brightest star in the world!!" - Yukhei Wong, Dokter Spesialis Anak "Binbin still be the brightest little s...