✨Binbin Bunbun✨

24 2 0
                                    

Binbin sudah berdiri di depan ruangan Kheira. Dia sangat tidak sabar menunggu aty Sita keluar dari ruangan mommanya. Untuk menghindari gosip para ibu-ibu, dokter Yukhei tetap di ruangannya, meskipun dia sangat ingin melihat wanitanya. Dia meminta tolong asisten setianya alias Ilmi untuk mengantarkan Binbin sampai ke ruangan Kheira. Karna kalau Binbin sampai pergi sendiri, Yukhei akan habis diceramahi sampai 2 sks oleh Kheira.

"Atyy, kokk aty Sita gak keluar-keluar sih?? Kita ketuk pintunyaa saja yukk??"

"Sabarr dongg, Binniee~"

"Tidakk bisaa, Binbin mau liat bunaa!"

"Buna?? Berubah lagii hmm panggilannyaa??" Ilmi tersenyum manis ke Binbin.

"Yap!! Biarr cutee, Binbin dan Bunaa! Ya kann atyy?"

"Soooo cutee!"

"Thank youu. So, may I knock the doorr??"

"Nott yett"

"Huft..." Binbin menggembungkan kedua pipinya sambil melipat tangannya di depan dada.

"Terimakasihh ya, Buu" Suara Sita mulai terdengar seiring suara pintu geser terbuka. Binbin langsung tersenyum senang.

"Atyy Sitaa!!" Binbin langsung memeluk kaki Sita.

"Haiiii, kagett Atyy" Sita mengusap kepala Binbin sambil tersenyum ke Ilmi.

"Atyy balikk yaa Binbinn??"

"Iyaa atyy, thank youu!!"

"My pleasureee. Sitaa duluann yaa"

"Iyaa, Ilmii makasihhh"

"Jangan lupaa updatee grup yaa"

"Okeee" Dua orang itu tertawa.

"Ayoo masukk Binniiee~"

Binbin masuk dan tersenyum sangat manis.

"Bunaaa!!~" Binbin lari menghampiri Kheira dan memeluk Kheira yang masih duduk di kursinya.

"Ehh udahh sampee si gantengg. Sama siapa hmm?" Kheira langsung mengangkat Binbin ke pangkuannya dan mencium kepala Binbin.

"Tadii darii sekolahh ke ruangan ayah diantar oma opaa. Teruss dari ruangann ayah ke ruangan bunaa diantarr aty nursee. Padahall Binbinn bilangg Binbin bisaa sendirii ke sinii. Tapi ayahh bilang tidak mauu dimarahiin bunaa hihihi" Binbin bercerita. Kheira tertawa pelan dan mencium kepala Binbin lagi.

"Binbin gantii panggilann buatt mommaa hmm?"

"Yes!! Cause buna lebihh cutee. Nantii Binbin bisa panggilnya Bunbun, Bunaa. Binbinn Bunbunn, cutee kann?"

Kheira mengangguk-angguk gemas dan mencium pipi Binbin.

"Bunaa bolehh kerjaa lagii??"

"Boleeeeehh. Tapi, bunbun bunaa sudah tidak pusing kan??"

"Bunaa sudahh tidak pusingg, kokk. Kan tadi pagii sudahh telfonn"

"Reallyy??" Binbin menatap Kheira dengan tegas.

"Yess!"

"Okeyy, Binbin percayaa. Sekarang, bunaa boleh bekerjaa. Binbin main di bawah yaa. Bunaa semangatt!" Binbin mengecup pipi Kheira dan turun dari pangkuan Kheira.

Kheira tersenyum manis. Anaknya yang satu ini sangat amat menggemaskan. Binbin sudah ke tempat biasa dia mainan, membuka sepatu dan duduk manis di sana.

"Pinterr bangett sihh anak bunaaa"

Binbin hanya tersenyum manis dan mulai mengeluarkan mainan-mainannya. Kheira tersenyum dan lanjut bekerja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Star BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang