✨Bad Day✨

21 2 0
                                    

Senin pagi yang cerah, Yukhei baru membuka mata ketika sinar matahari mengenai wajahnya. Seperti manusia pada umumnya, Yukhei mencari hp saat matanya baru saja terbuka. Hp-nya mati, low-bate, Yukhei melemparkan begitu saja hp-nya. Dia menutup matanya lagi, enggan untuk bangkit dari kasurnya. Alasannya adalah karna kepalanya sangat pening dan dia masih ingin merasakan kehangatan yang terjadi sema—

"OH MY GOD! KHEIRA!" Yukhei duduk dan memegang kepalanya yang sakit. Lagi-lagi dia menyambar hp-nya yang sudah jelas-jelas mati dan sudah dia buang.

"Argh!!" Yukhei melempar hp-nya lagi.

Yukhei melihat sekeliling, kepanikan semakin menjadi-jadi. Mata Yukhei membola sempurna. Ini bukan kamarnya. Yukhei tidak berada di kamarnya. Yukhei melihat sekeliling, mengingat-ingat apa yang terjadi semalam.

"Shit! Bukan yang itu!" Yukhei bermonolog sambil memukul kepalanya karna yang terputar di memorinya adalah sepotong "adegan" yang tidak boleh diketahui oleh anak kecil.

Sedang mengingat adegan yang "iya-iya", Yukhei diinterupsi oleh seseorang yang menjadi objek di adegan tersebut.

"Ehh udah bangunn. Baru mau dibanguninn" Kheira menghampiri Yukhei sambil membawa secangkir minuman.

Yukhei langsung menarik selimut dan dirinya. Dia menatap Kheira dengan tatapan bersalah.

"Kenapa??" Kheira yang tidak mengerti apa-apa malah duduk di pinggir kasur.

"Ka-kamu.. semalem tidur di sini?.."

"Iyalah. Ini kamar aku, masa aku tidur di rooftop. Ada-ada aja kamuu" Kheira malah tertawa. Sedangkan, Yukhei semakin panik.

"Ra.. maaf..." Yukhei akhirnya memutuskan untuk meminta maaf. Karna dia yakin apa yang ada di ingatannya adalah nyat—

"Kenapa? Gak salah kok minta maaf hm?"

"Hng? Gak salah?.." Yukhei bingung.

"Iya.. emang kamu ngapain pake minta maaf segala??"

"Kan.. semalem..."

"Kenapa semalem? Emang kamu inget semalem kamu ngapainn??" Kheira menatap Yukhei. Yukhei langsung menunduk.

"Tuh kan..." Yukhei langsung menggenggam tangan Kheira dua-duanya.

"Sumpah maaf... aku... sumpah kalo kali ini aku akan tanggung jawab. Terserah deh papa mau narik perusahaan atau apa. Yang penting aku akan tang—"

"Tanggung jawab??"

"I..iya.."

"Maksud kamu.. tanggung jawab sama Aheng?"

"AHENG?! Kok Aheng sih?!"

"Ya... kan semalem kamu sama Ah—"

"ENGGA! YAKALI!!!" Yukhei benar-benar panik sekarang.

"Lo jambak gua. Lo pukul-pukul gua. Lo hampir cium gua. Dan gua gak terima. Gua akan bales nanti!" Yang sedang dibicarakan pun muncul.

"Hah?!"

"Ra, gua berangkat. Bye. Tarik aja dia kalo males mandi" Aheng dengan wajah lemasnya berkata sambil mengangkat sebelah tangannya di depan dada.

"Serius mau berangkatt?" Kheira tidak bisa menahan tawanya melihat wajah Aheng.

"Iya, hari ini banyak pasi—ANJING!"

"Lo ganti profesi jadi dokter gigi anjing?" Orang yang merangkul Aheng dengan tidak sopan malah berbicara seperti ini.

"Bacot. Gua kaget. Udah ah berangkat hayuk"

Star BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang