Bagian| Tujuh

945 173 62
                                    

*****
Tidak ingin menatap
*****

Bimbingan dengan Senior Park Jimin artinya Seulgi harus menuju gedung pascasarjana yang letaknya lumayan jauh dari gedungnya sendiri. Dan perjalanan itu sudah di tempuh sekitar sepuluh menit dengan Lamborgini biru miliknya.

Area kampus pascasarjana ini tidak asing, karena dia sering kesini dan juga Park Sooyoung juga berkuliah disini namun mengambil jurusan bahasa dan sastra. Sooyoung, Seulgi tidak terbiasa memanggilnya dengan sebutan eonni, karena memang sudah sangat dekat.

Dan sekarang dia harus menghubungi Sooyoung untuk bertanya dimana keberadaan Jimin. Bukan k arena dia tidak tahu, dia hanya memastikan. Dan buka karena dia tidak punya nomer Jimin, dia hanya tidak yakin menghubungi pria itu sekarang. Dan lihatlah, Sooyoung sudah datang walaupun gedungnya bukan disini namun dia rela datang demi Seulgi.

"Seul, gue minta maaf soal tadi pagi ya. Gue ga tau kalau Jimin bakalan sekasar itu ke elu, tapi gue sudah marahin dia kok." Sooyoung memegang kedua pundak Seulgi. Dia yang paling tahu bagaimana perangai sepupu jahatnya itu pada Seulgi. Dan kebetulan tadi pagi dia sedang melewati kamar Jimin dan menangkap semua pembicaraan busuk itu.

"Gue gapapa, Joy." Seulgi tersenyum, "memang salah gue juga sih, wajar lah Jimin marah besar."

Sooyoung mengiba, "sekali lagi maaf ya, gue ga enak banget tau, Seul."

"Hehe, its oke. Btw bisa ngga lu telfon Jimin? Tanyain dia dimana aja, nanti gue yang samperin." Seulgi harus cepat dalam konsultasinya. Dia ingin segera meninggalkan gedung ini.

"Tunggu, gue telfon dulu ya." Sooyoung mengeluarkan ponsel dari tasnya kemudian mendial nomor Jimin.

"Halo?"

"Hmm? Ada apa?"

"Lu dimana?"

"Kelas, ada apa Joy?" Panggilan Sooyoung sejak kecil yang hanya diketahui Jimin dan Seulgi.

"Ini," Sooyoung melihat ke Seulgi sebentar. "Seulgi mau bimbingan katanya."

Jimin tidak langsung menjawab beberapa menit. Melihat ekspresi Sooyoung, Seulgi tahu endingnya akan begini.

"Joy, mending gue pulang aja---"

"Ya udah suruh masuk aja," jawab Jimin yang membuat Joy tersenyum senang dan Seulgi tidak bisa melanjutkan ucapannya.

Tut, panggilan di matikan.

"Seul, kata Jimin dia ada di kelas, lu tau kan kelasnya yang mana?" Kata Sooyoung.

"Hm..." Gumam Seulgi. "Makasih ya Joy. Gue berhutang Budi ke elu."

"Ah, apaan sih Seul. Pokoknya kalau ada apa-apa Lo harus telfon gue. Kalau Jimin ngasarin lu lagi harus kasih tau gue juga, oke?" Titah Joy. Kalau sudah begini dia kelihatan dewasa sekali. Seulgi sebagai adik hanya mengangguk kemudian berjalan meninggalkan Joy. Pun gadis itu ada urusan lagi setelah ini. Urusan yang dia tinggalkan demi Seulgi.

Seulgi melanjutkan jalannya menuju kelas Jimin yang berada di lantai tiga. Setelah menggunakan lift, dia pun tiba di kelas yang letaknya di ujung.

ONE SIDE | KSGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang