****
Kesalahpahaman Park Jimin
****Tapi sebelum itu,
Terima kasih buat teman-teman yang berbagi cerita, masukan dan kata-kata mutiara buat mamanya Seulgi di part sebelumya.Iloveuanddontforgettovomment.
Btw, aku sudah tulis hampir 500 kata dan belum ke save saat jaringan hilang. Dan... Aku tulis ulang mamak 😭😭😭😭
Dah lah, langsung baca aja. Nyeri.
***
Namanya adalah Jeon Jungkook, another the best entertrainer dari Korea University. Mahasiswa jurusan bahasa dan sastra junior dari MC kelas atas Jung Heosok atau yang lebih di kenal dengan J-Hope.
Malam ini, dia terpaksa membatalkan janji kencannya bersama Kim Yerim karena harus menerima tamu tak di undang. Tamu yang tidak tahu diri dan menganggap ruang privasi ini adalah kamarnya sendiri.
Lagi pula, sudah sekian lama tidak ada kabarnya dan hari ini dia datang dan membuat janji yang harus Jungkook tepati. Untung Hyung tersayang.
Saking sayangnya, Jungkook tidak masalah saat pria itu tiduran di kasurnya. Boro-boro mandi dan membersihkan diri dulu, sepatu saja tidak di buka. Jungkook sabar kok, sabar.
"Ada apa Hyung?" Tanya Jungkook.
Dia sibuk membalas pesan Yerim yang bertubi-tubi. Pesan penuh amukan karena janji yang dibatalkan sepihak. Meski sibuk, dia menyempatkan diri bertanya alasan Jimin datang. Namun sudah hampir setengah jam tidak ada jawaban.
"Ada apa Hyung?" Tanya Jungkook lagi. Ketiga kalinya mungkin dia akan melempar buku tebal dari rak di meja belajarnya.
Sudah sibuk mengurusi Yerim, tapi Hyung nya ini juga membuat emosi dengan datang hanya numpang tidur. Kalau hanya seperti itu, tidak perlu membatalkan janji dengan Yerim. Ambil saja kamarnya dan dia tetap bisa kencan sekarang.
Menyebalkan.
"Apa Hyung kekurangan uang jajan? Aku punya satu Won." Asal Jungkook. Dia berbicara sambil membalas pesan Yerim.
Dia tahu kalau uang jajan Jimin satu hari sama dengan jumlah uang jajannya setengah tahun jika di akumulasikan. Dia hanya asal bicara karena sudah lelah dengan pria menyebalkan satu ini.
"Kook!"
Oh tuhan! Susah sekali di jelaskan bagaimana leganya Jungkook mendengar suara Jimin. Mungkin sudah hampir satu jam sejak dari pria itu menghempas tas dan juga badannya di atas tempat tidur bersih miliknya.
Jungkook pun meletakkan ponsel dan fokus pada Jimin. Hyung nya itu sudah duduk di kasur dengan kaki bersila. Sepatunya mengenai kasur Jungkook. Tahan! Tahan emosi.
"Kapan terakhir kali kau reuni?"
Hah?
"Reuni apa dulu? Tapi ngomong-ngomong Hyung datang dan hampir menghancurkan hubunganku hanya karena ini? Sungguh lucu sekali. Haha." Tawa hambar yang lebih diliputi emosi. Jungkook menghela nafas kemudian, apes batinnya.