17.

739 98 5
                                    

Happy Reading 💞

-

"Kak Wonpil, ntar gue pulang sore. Mau nitip nggak?" Tanya Oliv yang kini sedang mengoleskan selai strawberry di satu sisi roti tawar yang sekarang dipegangnya.

Wonpil yang sedang menggoreng telur mata sapi mulai mendongak dan berbalik, "Nggak usah, Ntar gue pulang lebih sore kok dari lo. Ntar pulangnya gue beliin aja"

Hari ini Oliv sedikit merasa lebih baik. Memang benar, terkadang perasaan tidak bisa diatur. Semua akan memudar dan menguat kapan saja. Begitu juga Oliv, sekeras apapun usaha Oliv melupakan Brian dalam sehari itu adalah hal yang mustahil namun masih ada harapan. Oliv hanya butuh waktu.

Dipikiran Oliv kali ini, bukan jodoh yang paling utama. Oliv harus segera menyelesaikan kuliahnya dan mencari pekerjaan tetap agar tidak bergantung kepada kakaknya.

Semalaman Oliv berpikir untuk terus belajar dan meningkatkan prestasinya. Mengingat selama ini Oliv tidak pernah mendapat nilai yang bisa dikategorikan sangat bagus.

"Gue berangkat ya kak!!"

Baru saja Oliv berpamitan kepada Wonpil, kakaknya itu langsung memanggilnya lagi dan membuat Oliv berbalik badan menghadap Wonpil-kembali.

"Jangan pesen transportasi Online, apapun!!"

Oliv bingung, apa iya Wonpil mau nebengin? Lah dia kan ada kelas siang, mana mau nebengin?

"Lo yang nganterin kak?"

Pertanyaan Oliv tidak dijawab dengan baik oleh Wonpil, "Udah sana tunggu aja didepan"

Tanpa curiga, Oliv hanya berjalan menuju pintu keluar rumah dan menunggu di sana seperti arahan kakaknya.

Baru saja Oliv membuka pintu, Oliv menemukan seorang laki-laki berbahu lebar dan tinggi sedang berdiri membelakangi Oliv. Detik berikutnya Oliv paham siapa yang ada didepannya, "K-kak J-Jae?"

Jae berbalik badan dan menemukan seorang perempuan yang berhasil memporak-porandakan hati Jae dalam sehari.

"Hai" Ucapnya sambil tersenyum.

Senyuman itu, senyum yang Oliv rindukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyuman itu, senyum yang Oliv rindukan. Bohong jika Oliv tidak rindu melihat senyum yang ada diwajah laki-laki yang berada didepannya itu.

"Ah iya, eum-gue disuruh nunggu didepan nih sama kak Wonpil kebetulan ada lo hehe" Canggung pakai banget ketika Oliv mencoba berbicara kepada Jae.

"Ayo, berangkat sama gue"

Tangan kanan Oliv berhasil diraih oleh tangan Jae dan dibawanya menuju mobil putih kebanggannya itu. Senyumnya memang tidak pernah luntur dari wajahnya.

Selama mobil berjalan dan Oliv berada disebelahnya, Senyum Jae tidak akan pernah hilang dari wajahnya. Entah alasan apa Jae bisa tersenyum selama itu. Jae juga tidak tau. Yang ia tau adalah kehadiran Oliv yang membuat hati Jae berbunga-bunga.

I Loved You • Jae Park [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang