"Hal yang sulit itu mencintai seseorang yang mencintai orang lain." —Bara Andromeda
-
-
-"Agatha, gue khawatir banget sama lo tau. Lo kenapa sih bengong mulu dari tadi," ucap Flo heboh sedari pagi dia terus mengoceh tentang semalam, tapi Agatha belum bercerita karena dia sedari tadi hanya melamun tidak jelas membuat Flo geram sendiri.
"Apaan sih Flo, ke kantin yuk gue laper," ucap Agatha melirik Flo sekilas, Flo menatap Agatha kesal, semua orang khawatir dengan keadaan Agatha semalam tapi orang yang di khawatirkan malah biasa saja.
"Gak mau gue gak laper, jawab dulu pertanyaan gue! Kenapa ponsel lo gak bisa di hubungin? Semua khawatir sama lo," tanya Flo. Agatha lupa semalam dia tidak mengabari siapapun, ponselnya sepertinya habis batrai dan dia belum me-chargernya sampai sekarang. Sepertinya selain punya kelainan jantung Agatha juga sudah pikun, dia harus segera kerumah sakit.
"Gue lupa kabarin kalian, hp gue mati habis batrenya," jelas Agatha membuat Flo memutar matanya malas, sudah menjadi kebiasaan Agatha tidak mementingkan benda yang membuat semua orang hampir tidak bisa hidup tanpa benda itu.
"Tha udah berapa kali gue bilang, ponsel itu penting."
"Gue lupa Flo, lupa. L.U.P.A."
"Iya lu PA," ucap Flo.
"Apa?" ucap Agatha dengan nada marah.
"Enggak itu ada cicak dimakan nyamuk," ucap Flo ngarang.
"Nyamuknya segede gimana bisa makan cicak," ucap Agatha membuat Flo menyengir kuda.
"Lebih baik lo jelasin ke gue apa yang terjadi," ucap Flo, Agatha hanya pasrah dia menceritakan semuanya kepada Flo, tapi dia tidak menceritakan bagian di mana Bara berbisik pada Agatha.
"Serius lo?" teriak Flo membuat seisi kelas menatap mereka berdua, beruntung di dalam kelas hanya tersisa beberapa orang karena sebagian lagi sudah pergi karena sudah jam istirahat.
"Berisik toa!" ucap Agatha dengan raut wajah menyeramkan.
"Hehehe ... Maaf maaf, tapi si Bara serius bicara gitu? Nekat banget dia, gue heran deh kenapa Irgi sama Bara kayak ngejar lo gitu. Hati-hati aja lo, Irgi itu deket juga sama Nesya dan Bara dia itu udah terkenal playboy-"
"Siapa yang playboy?" ucap seorang cowok menghampiri mereka berdua. Bara, dia berjalan dengan wajah seperti singa yang siap menerkam mangsanya.
"Lo lah siapa lagi," ucap Flo tidak ada takut-takutnya.
"Si Kenza tuh yang playboy bukan gue!" ucap Bara, Kenza yang baru datang langsung ikut nimbrung.
"Apaan lo bawa-bawa gue," ucap Kenza tidak terima.
"Haii kak," sapa Flo seketika menjadi lemah lembut membuat Agatha dan Bara mencibirnya.
"Eh Flo," jawab Ken sambil tersenyum.
"Dih so anggun banget lo," ucap Agatha, membuat Flo mendelik.
"Di depan Ken kaya kucing anggora di belakang Ken kayak gorila," timpal Bara membuat Flo melotot.
"Eh batu Bara, lo bilang apa gue gorila? Gak salah lo cewek secantik gue di bilang gorila, mata lo harus diperiksa! Kak lo pecat aja dia jadi temen lo!" teriak Flo marah-marah. Kenza hanya terkekeh melihat perilaku Flo.
"Eh yang ada Ken yang gue pecat jadi temen gue," ucap Bara tidak mau kalah.
"Kenapa jadi berantem, udah Flo jangan dengerin Bara. Lo juga Bar katanya mau ajak Agatha ke kantin kenapa jadi berantem sama Flo," ucap Kenza menengahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart Bad Girl (Selesai)
Teen Fiction"Wanita tidak lemah, tapi bukan berarti mereka kuat." -Agatha Anodia Gahazu