hari ini

1.6K 143 0
                                    

"Bahkan yang terlihat kuatpun membutuhkan seseorang untuk berbagi lukanya." —Irgi Dirgantara
-
-
-

Agatha menuruni tangga dengan bersungut-sungut, jam baru menunjukan pukul 06:30 tapi dia sudah siap dengan perlengkapan sekolah. Tidak biasanya.

Pagi-pagi sekali Irgi datang ke rumahnya membangunkannya dengan paksa, dia masuk ke rumah Agatha seenaknya menggedor-gedor pintu kamar Agatha. Agatha heran kenapa Bi Darsih dan Mang Ucup tidak melarang Irgi masuk ke rumahnya.

"Lo ngapain sih pagi-pagi ngusik kenyamanan orang," ucap Agatha menatap Irgi kesal, sekarang mereka sedang berada di ruang tamu.

"Belajar bangun pagi, biar gak kesiangan ke sekolahnya. Inget lo harus berangkat sekolah bareng gue," jawab Irgi.

"Ya gak gitu juga, gue masih ngantuk," ucap Agatha kesal.

"Udah jangan banyak protes udah siang, ayo." Irgi berjalan keluar diikuti Agatha di belakangnya.

Agatha duduk di depan di samping Irgi, Irgi melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Agatha. Jalanan sedikit macet, untung saja ini masih pagi jadi mereka tidak kesiangan datang ke sekolah.

Sesampainya di sekolah dengan segera Agatha keluar dari mobil Irgi, sekolah sudah ramai membuat banyak siswa-siswi yang melihat Agatha keluar dari mobil Irgi semakin penasaran apa hubungan ketua OSIS dan badgirl satu itu.

Agatha berjalan dengan cepat menuju kelasnya, moodnya sudah rusak karena Irgi. Agatha sangat menyesal pernah mengikrarkan janji yang membuat dia tersiksa sendiri.

"Kenapa lo, tu muka kusut banget," ucap Flo yang melihat kedatangan Agatha.

Agatha duduk di samping Flo lalu menyenderkan kepalanya di atas meja, menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya. Dia sedang tidak mau diganggu, dia sangat mengantuk karena semalam dia tidur sangat larut dan terpaksa harus bangun pagi karena ketua OSIS sialan itu. Dasar gigi onta!

"Lo kenapa sih Tha? Ini masih pagi lho," tanya Flo yang lagi-lagi tidak di jawab Agatha.

"Agatha lo denger gak sih!" Flo mengguncang badan Agatha membuat Agatha kesal.

"Lo mau diem atau mau gue makan, kebetulan gue belum sarapan!" ucap Agatha membuat Flo ngeri. Kayaknya Agatha lagi PMS hari ini sensi banget, pikirnya.

"Serem amat mbae, lagi pms lo ya."

"Lo beneran mau di—"

"Ampun iya ampun Bu Bos, ga lagi-lagi dah," gangguin singa tidur, lanjut Flo dalam hati.

Baru saja Agatha ingin kembali memejamkan matanya, kelasnya yang hening seketika menjadi riuh, Agatha berdecak dan melihat apa yang terjadi.

Seorang cowok berjalan ke arah Agatha dengan raut wajah dinginnya, Agatha balas menatapnya dengan raut datarnya. Siswi yang ada di kelas itu menahan pekikannya melihat sang ketua OSIS masuk ke dalam kelas mereka. Lebay, pikir Agatha.

Irgi meletakan satu kantong keresek di atas meja Agatha, lalu berbalik meninggalkan kelas Agatha tanpa sepatah kata pun. Gak jelas banget kan tuh gigi onta.

Drttt ... Drttt ... Drttt ...

Tidak lama setelah Irgi pergi, ponsel Agatha bergetar satu pesan masuk dari nomor tudak di kenal.

08783xxxxxxx :
Makan.

Hanya satu kata, tapi Agatha tau siapa yang mengirim pesan ini. Dasar gigi onta apa susahnya bicara. Tapi ysng membuat Agatha heran dari mana Irgi mendapatkan nomor Agatha.

Smart Bad Girl (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang