"Dari sekian banyak kemungkinan, kenapa harus dia?" —Irgi Dirgantara
-
-
-SMA Alexi digegerkan dengan kedatangan satu murid baru, gosip itu menjadi perbincangan hangat dimana-mana. Murid baru yang digadang gadangkan akan menjadi perusuh di SMA Alexi.
Entah apa yang dipikirkan sekolah ini, sekolah terpandang dan terkenal dengan kedisplinanya juga siswa-siswi yang berprestasi, mau menerima siswi yang sudah terkenal sering melanggar aturan. Semua sudah mengetahui bagaimana prilaku dia, bahkan tentang dia di DO dari sekolahnya pun sudah menyebar luas. Entah berawal dari siapa tapi dengan mudah gosip itu sudah diketahui seantero sekolah.
"Selamat pagi anak-anak," ucap Bu Nadya menyapa kelas XI IPS 1. Siswa-siswi yang berada di kelas itu menjawab dengan kompak.
"Ibu kesini bawa temen baru buat kalian dia pindahan dari SMA Adi Bakti, Agatha silahkan masuk."
Mendengar nama itu sontak seluruh pasang mata melihat ke arah pintu, mengamati seorang gadis yang selama beberapa hari ini menjadi bahan gosip di sekolah.
Penampilan gadis itu mengundang bisik-bisik siswi di sana, bayangkan saja di hari pertama masuk dia memakai sepatu berwarna putih jelas melanggar aturan, rambut yang sedikit di cat warna merah, dan mulutnya sedang mengunyah permen karet, sangat tidak tau aturan bukan. Berbeda dengan para siswanya, hal itu tidak dipermasalahkan oleh mereka. Malah mereka menatap Agatha kagum, bagaimana tidak paras cantik Agatha selalu bisa menghipnotis kaum adam.
"Silahkan perkenalkan nama kamu."
"Nama gue Agatha Anodia Gahazu, kalian bisa panggil gue Agatha, gue pindahan dari Adi Bakti." Hanya beberapa kata, tidak heran bagi seorang Agatha memang sifatnya seperti itu malas untuk berbasa-basi
"Ada yang mau kalian tanyakan kepada Agatha?" tanya Bu Nadya.
Semua diam tidak ada yang berani mengeluarkan suara, siapa yang berani kepada Agatha semua orang pasti takut kepada dia. Kalau ada yang punya pertanyaan pun pasti akan urung dan berpikir dua kali untuk mengajukan pertanyaannya.
"Kalau tidak ada, silahkan kamu cari bangku kosong Agatha," ucap Bu Nadya kepada Agatha.
Tanpa menjawab Agatha berjalan dan duduk di sebelah cewek yang sedari tadi tersenyum miring ke arahnya.
"Jadi gosip itu bener?" ucap cewek bernama Flora Mahesa.
"Seperti yang lo dengar dan lihat," jawab Agatha tanpa menoleh.
Agatha sekolah di sini karna Papanya, Yuda yang mendaftarkan dia di sini. Agatha tidak menolak dia tidak peduli mau sekolah di mana pun menurut dia semua sekolah sama, dan beruntung temannya juga sekolah di sini. Flora Mahesa, dia teman dekat Agatha.
***********
"Gi kayaknya pekerjaan lo bakal nambah," ucap Hito.
Sekarang jam istirahat dan kantin menjadi sasaran para siswa-siswi yang kelaparan, seperti ketiga most wanted ini yang sudah duduk di meja paling pojok.
"Maksud lo?" tanya Irgi tidak paham.
"Kerjaan lo sebagai ketua OSIS bakal nambah, lo udah denger gosip tentang murid baru itu?" ucap Hito. Irgi Dirgantara, ketua OSIS Alexi yang terkenal kejam dalam memberi hukuman kepada siswa-siswi yang melanggar aturan. Tidak ada yang mau mencari masalah dengan Irgi.
"Ohh si Agatha, kata Adek gue dia sekelas sama Adek gue," ucap Brama.
"Agatha?" beo Irgi.
"Jangan bilang lo gatau gosip tentang siswi barbar satu itu, yang di DO dari sekolahnya?" ucap Hito.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smart Bad Girl (Selesai)
Teen Fiction"Wanita tidak lemah, tapi bukan berarti mereka kuat." -Agatha Anodia Gahazu