Karena kenyataan selalu menyakitkan

1.5K 96 15
                                    

"Sebuah perhatian, ucapan manis, diprilakukan spesial, wanita mana yang tidak akan jatuh cinta jika seorang laki-laki yang bersikap seperti itu padanya?"
-
-
"Dan ternyata benar, sebuah kenyataan yang tak diharapkan selalu menyakitkan." —Agatha Anodia Gahazu
-
-
-

Malam yang di tunggu telah tiba, malam ini di rumah Agatha sudah ada Flo, Sesil, dan Dini. Mereka sengaja Flo undang untuk merias Agatha malam ini.

"Jangan terlalu tebel," ucap Agatha menghapus bedak yang menurutnya terlalu tebel.

"Diem gak lo, ngerusak dandanan gue aja," ucap Sesil kesal. Sedari tadi tidak selesai karena Agatha tidak mau diam.

"Awas aja kalo menor," ucap Agatha.

"Enggak Agatha, cantik tahu. Bentar tinggal pakein lipstik nya." Dini mengambil lipstik warna bibir.

"Yeay akhirnya selesai, setelah perjuangan gue nahan tangan lo," ucap Dini.

"Gila gue kalah cantik anjir sama Bos," ucap Sesil.

"Uwah Tha, bakal banyak cowok yang terpikat kalau gini caranya Tha," ucap Flo.

"Ayo pake dressnya, tinggal rambutnya nanti," ucap Sesil.

Agatha masuk ke kamar mandi untuk memakai dress yang di berikan Bara. Long berwarna rose gold nude, di bagian kirinya membelah memperlihatkan kaki jenjang Agatha.

"Pas banget, pinter Bara milih bajunya. Cocok banget di lo, ayo sini kita ubah dikit rambut lo," ucap Sesil.

Setelah beberapa menit Agatha dan Flo sudah siap, Agatha terlihat sangat cantik dengan rambut sedikit tergerai dan riasan wajah yang sederhana, tidak lupa dress yang sangat cocok di tubuhnya senada dengan sepatu hak tinggi yang ia gunakan.

"Bara bisa-bisa gak ngedip ini mah liat lo," ucap Flo.

"Ck! Berlebihan banget," ucap Agatha.

"Gak sia-sia kita ke sini Tha, cantik banget Ya Allah temen gue," ucap Sesil.

"Asli ini Agatha," ucap Dini.

"Bara sama Ken udah di jalan," ucap Flo.

"Yuadah kita juga mau sekalian pulang ya Tha," ucap Sesil.

"Kalian gak akan nginep?" tanya Agatha.

"Enggak Tha, biasa ada balapan," ucap Dini.

"Oh oke, makasih banyak Sil, Din," ucap Agatha.

"Sip, god job ya," ucap Sesil.

Sesil dan Dini pulang duluan sebelum Bara dan Ken sampai di rumah Agatha, Agatha benar-benar tidak percaya diri, apa make upnya terlalu berlebihan. Apa bajunya cocok untuk dia, dia terus menatap pantulan dirinya di cermin.

"Udah cantik gak usah tegang gitu, ayo Bara sana Ken udah di bawah," ucap Flo.

Agatha berjalan dengan perasaan tidak karuan, entah kenapa rasanya sangat tegang. Bara dan Ken sedang bersandar di mobil, Bara terus menatap Agatha dengan senyum di wajahnya.

"Ini serius Agatha?" tanya Ken, diangguki Flo.

"Gila, cantik banget Tha," ucap Ken, Agatha hanys tersenyum malu.

"Eh inget noh pacar lo, ini mah bagian gue," ucap Bara.

"Iya Bar, iya. Ayo masuk tuan putri yang sangat cantik," ucap Ken pada Flo.

"Makasih, pangeran tampanku," ucap Flo.

"Huek, jijik gue," ucap Bara.

"Sirik aja," jawab Ken.

Smart Bad Girl (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang