2. Kenalan

652 188 91
                                    

"Kau misterius, namun ku tertarik.
Bagiku kau adalah tantangan yang nyata untukku perjuangkan"

Zahra Olivia Wijaya

***

Byurr!!

*Eh eh maaf guys gak gini kok🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Eh eh maaf guys gak gini kok🤣

Seisi kantin melongo melihat kejadian didepan mereka.

"Heh lo, gak punya mata hah, liat nih minuman gue jadi tumpah!" bentak seorang cewek yang tak sengaja Fafa tabrak.

"Bukan Fafa yang salah! kak Sheila sendiri yang berdiri ditengah jalan." Fafa menjawab dengan nada santainya. "Nih liat baju Fafa juga basah!"

Ara, Ralin, dan Lisa masuk kantin dan melihat Fafa yang setengah basah.

"Fafa lo kenapa? Habis main di comberan mana lo fa?" Lisa menahan tawa menatap wajah jengkel Fafa kepadanya.

Fafa mengibaskan tangannya di depan bajunya yang basah, berharap dapat membuatnya kering.

Sheila, gadis kelas XII, cantik, populer, galak dan centil adalah kepribadiannya, ratunya bullying terhadap anak yang dianggapnya lemah atau yang berani menantangnya, terlebih lagi jika ada yang mengganggu hubungannya dengan cowok incarannya.

"Udah-udah, bubar kalian!"
Bukan suara dari mereka, melainkan sosok cowok manis yang bertulis nama Dery di seragamnya. "Gak usah rebutin Aa Dery, Aa bisa kok nemenin kalian semua," sambungnya

Radit menyenggol bahu Dery. "Heh anak kadal, mereka gak ada yang rebutin lo!"

Tanpa mereka sadari, mereka menjadi sorotan seisi kantin, termasuk most wanted yang ikut berdiri menonton mereka, kecuali dua laki yang tengah memainkan handphone-nya, ya Keynan dan Bintang yang terlihat bodoamat.

Ara terus saja melirik laki-laki yang berada tak jauh darinya, terlihat keren, namun tak mengeluarkan suara apapun, melirik pun tidak.

"Heh kelinci, mereka tuh rebutan gue, ya kan Fafa cantik?" ucap Dery sambil mengedipkan matanya kepada Fafa.

"Gue Radit, bukan rabbit bayi dugong," Radit melayangkan geplakan tak keras pada kepala Dery.

"Ra temenin ke toilet yah?" Ara mengangguk, mereka berdua keluar kantin, sedangkan Ralin dan Lisa mencari meja untuk mereka berempat, namun tak ada satupun meja yang kosong.

"Lin sini aja gabung." Yutha mengajak Ralin, cewek yang ditaksirnya.

Ralin tersenyum dan mengangguk, ia dan Lisa duduk berhadapan dengan Yutha.

"Wew ada cewek cantik nih." Dery tersenyum sumringah, menggoda kaum hawa adalah hoby-nya.

"Heh lo mau nikung Yutha?" Radit menegur, ia sangat kesal ketika Dery berulah.
Mereka sudah lama tau jika Yutha menyukai Ralin.

Perfect PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang