5. Nomor telepon

465 157 62
                                    

"Jika aku yakin ada pelangi setelah hujan
Maka aku harus tetap yakin jika ada kesuksesan setelah perjuangan"

Zahra Olivia Wijaya
***

Sama seperti dikelas lainnya, kelas Keynan, XI IPA 1 sekarang ini juga sedang jamkos, dengan alasan yang sama, para guru sedang kedatangan tamu.

Dikelas itu mereka terbagi menjadi beberapa kelompok, anak-anak kutu buku sedang berkutat dengan buku mereka, anak-anak sosialita sedang membicarakan fashion yang sedang trend, dikelas itu juga ada yang sedang tidur, live ig, main game, nonton, dan ada pula yang tak punya pekerjaan seperti Keynan dkk.

Keynan duduk di kursinya dengan headset disatu telinganya.

"Kita main game aja yok?" ajak Yutha memecah keheningan diantara mereka.

"Game apaan, jangan yang ngandelin otak yah, gue susah," ujar Dery cengengesan.

Dery dan Radit yang kelasnya juga jamkos sedang berada di kelas Keynan.

"Der lo kalo diincar Zombie bakal selamat deh," sahut Radit.

"Kok gitu?" tanya Dery

"Karna Zombie ngincer otak," jawab Keynan tersenyum mengejek.

Bintang terkekeh mendengar ucapan Keynan.

"Ayo ah main game, nama gamenya 'Apa benar', nanti kalian masing - masing memberikan pertanyaan dimulai dengan kalimat 'apa benar' oke?" Yutha menjelaskan. "Gini gue contohin," sambungnya.

"Apa benar kalo gigi goyang karena lagi dengar dangdutan?"

"Pantes gigi gue goyang terus kalo lagi dengerin lagu goyang mujair tetangga gue," sahut Dery sambil terkekeh.

Pertanyaan-pertanyaan konyol terdengar bergantian dari mereka yang ikut bermain.

Mereka tertawa bersama, temen kelas mereka juga ikut berkumpul mendengar obrolan para most wanted dikelas itu. Berbeda dengan dua orang yang tak ikut menarik sudut bibir, ia justru menatap jengah kekonyolan mereka.

"Gue gue, gue punya." Dery bersorak senang dengan wajah angkuhnya. "Apa benar kalo nyamuk betina menghisap darah kita, anaknya jadi anak kandung kita?"

Acara game usulan dari Yutha menjadi sangat ramai, semua yang mendengar setiap kata yang dilontarkan cowok-cowok itu ikut tertawa, dengan Bintang dan Keynan yang sejak dari tadi tak ikut berpartisipasi, bibirnya tetap bungkam.

Dery hampir guling - gulingan dilantai karna tak dapat menahan tawanya, ia dari tadi terus saja memukul lengan teman-temanya.

"Nih punya gue terakhir," ucap Dery. "Apa bener kalo Kambing pergi ke India, jadinya Kambing khushi kambing ghem?" nyanyi Dery dengan goyangan pinggulnya.

Saat Dery dkk masih asik tertawa, seorang gadis bertuliskan nama Wulan di name tag-nya masuk ke kelas mereka. Wulan yang merupakan adik kelas dari mereka sedang celingak-celinguk mencari seseorang.

"Kak Keynan." Gadis itu memanggil setelah melihat seseorang yang sedang ia cari, Keynan yang merasa namanya dipanggil melihat kearah sumber suara. "Kakak dipanggil bu Lilis ke ruang Guru," sambungnya.

Perfect PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang