"Pergi, tinggal, dan lupakan,
Terlalu mudah untuk diucapkan."***
Jakarta, 16 Januari 2018, 01,12 WIB.
Terdengar degupan kencang lagu yang diputar, lampu terang dan redup silih berganti.
Banyak orang yang berlalu lalang dengan pakaian yang kurang bahan serta make up tebal, baik sedang yang berdansa ataupun sekedar minum-minum.
Seperti seorang gadis yang tengah berada di bar dengan keadaan mabuk, ia sedari tadi menuguk minumannya, tak terhitung sudah gelas keberapa.
Ia bukan gadis malam seperti yang terlihat sekarang,ia hanya mengikuti teman temannya yang jauh lebih dewasa untuk masuk kesini, kali ini ia hanya ingin melampiaskan samua yang ia rasa, lelah, letih dan tersiksa.
Gadis itu mengeluarkan handphone-nya dengan susah payah, ia hendak menelpon seseorang.
"Kak Devan jangan putusin aku."
"Jangan tinggalin aku."
"Jangan seperti papah, sekarang aku sendirian." Gadis itu terus berbicara mendominasi pembicaraan.
"-........
"Abang? Siapa? Ini nomor telpon pacar aku!" Ia berucap dengan keadaan setengah sadar.
Telpon dimatikan secara sepihak oleh gadis itu, ditatapnya nomor yang baru saja ia telpon, disana tertera nama "Bang ke💛"
Jam menunjukan pukul dua dini hari, ia keluar dari salah satu club besar yang ada di Jakarta dan berjalan dengan sempoyongan.
"Hay gadis cantik." Terdengar suara laki - laki dewasa yang menghampirinya.
Gadis itu tetap berjalan, tanpa menghiraukan sapaan segerombol laki - laki yang menghadangnya.
"Cantik, main sama abang aja." Salah satu dari banyak laki laki itu memegang lengan gadis itu.
"Woy cantik - cantik gagu." Gelak tawa memasuki indra pendengarannya.
"Ikut abang ketempat yang sepi ayo."
"Jangan ganggu gue!" teriaknya.
"Woh jangan galak dong cantik."
"Minggir!" Gadis itu menggigit tangan yang memegangnya dan berlari sekencang mungkin namun masih dengan kondisi setengah sadar.
"Woy jangan lari!"
Tin!
Tin!
Brakkk!
Ia tak melihat sebuah truk didepannya dengan kecepatan tinggi.
Cucuran darah mengalir begitu derasnya setelah tertabrak dan terlempar beberapa meter, kepalanya menghantam trotoar jalan.
Sebelum matanya terpejam, ia mendengar dengan samar teriakan banyak orang yang akan menolongnya.
***
Keynan memasuki markas dengan tergesa, ia mendengar anggota gengnya sedang adu argumen dengan suara lantang hingga terdengar sampai ke pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Prince
أدب المراهقين"You are a dream I will achieve!" Zahra Olivia Wijaya, biasa dipanggil Ara, cewek pindahan dengan paras cantik, smart, dan ambisius, mempunyai senyum manis yang menambah kesan imut untuknya, bukan hanya itu, ia adalah cewek yang begitu ceroboh dalam...