13. Makan bareng

291 50 125
                                    

"Saya mengerti rasanya dibuang, sampai akhirnya saya menjadi terlalu pemilih untuk siapa yang akan diajak berjuang."

***

Keynan dan Bintang masih berada di markas, dengan isi pikiran masing masing, hening tanpa suara.

Tak berapa lama pintu terbuka, menampilkan satu orang dengan pakaian kusut.

"TAU TAUNYA LO BERDUA DISINI!" Siapa lagi jika bukan Dery.

"CAPEK TAU GUE!" omel Dery tak henti dengan nafas terengah.

"Berisik lo!." Bintang berdecak kesal, gendang telinganya berdenyut nyeri mendengar suara rusak dari Dery.

"Dulu emak lo ngidam apa sih, sampe yang keluar jadi gini?" tanya Radit dan diangguki Yutha, sebelumnya mereka bertiga datang bersamaan.

"Ngidam Mercon," jawab Bintang dingin dengan lirikan sinis pada Derry yang sontak membuat gelak tawa antara Radit dan Yutha.

"HUAAA TEGANYAA KALIAAAN." Mulai lah sudah drama Dery.

"Bisa diem?!" Keynan tiba - tiba berkata dingin. Sontak semua terdiam.
Suasana hatinya sedang tidak enak, ditambah dengan kedatangan para curut ini membuatnya memegang pelipis dan mengusap wajahnya kasar.

"Sorry boss," jawab Dery dengan cengiran tak berdosanya.

"Ehm, tadi ada apa, Dery bilang ada yang cemburu-cemburunya gitu," lanjut Yutha mengalihkan sambil berjalan diikuti Dery dan Radit menuju sofa Keynan dan Bintang berada.

"Gak ada," jawab Keynan cepat.

"Ayolaah apaan?, pemasaran nih gue," Radit menatap Bintang dengan alis di naik turunkan.

"Penasaran kelinci!," ralat Dery.

"Ada yang lagi cemburu."

"SIAPA ? SIAPAA? SIAPA YANG CEMBURU?" heboh Dery bertanya dengan menggoyang - goyangkan kedua lengan Bintang.

"Biasa aja bisa gak!" Bintang menepis tangan Dery dan langsung menepuk - nepuk halus lengannya yang baru saja di pegang Dery.

Yutha tersenyum menatap Bintang, "Siapa?"

Bintang menjawab malas dengan lirikan yang menuju ke arah Keynan.

Dery pun memicingkan matanya dengan tersenyum menggoda kearah Keynan, Keynan yang ditatap merasa tidak nyaman, ia menatap balik Dery dengan sangat tajam.

"Ciee yang lagi cemburuuu," goda Dery sambil menoel pipi kiri Keynan.

"Gue bilang gue gak cemburu, mau tangan lo patah?!" Keynan menepis tangan Dery.

"Lagi cemburu mana mau ngaku," timpal Radit lagi dengan cengirannya.

"Cemburu?" goda Yutha tak mau kalah.

"Gue gak cemburu! lo semua bisa diem gak!"

"Ngaku aja!" lanjut Bintang kembali menggoda Keynan.

"Gue bilang enggak."

"Lo cemburu kan sama Ara?"

"Nggak."

"Jadi lo gak cemburu?"

"Iya!"

"Serius?" ulang Bintang.

"Iya!"

"Jadi gak cemburu?"

"Iyaaaa!"

"Jadi lo cemburu?"

"Ii..Enggak!," jawab Keynan dengan cepat.

Perfect PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang