3. Diantar pulang?

539 180 69
                                    

"Kejarlah apa yang ingin kau kejar, namun berhentilah ketika kata sulit berubah menjadi kata impossible."

Relin Anayya
***

Bel pulang berbunyi, hal yang sangat menyenangkan dan telah ditunggu oleh semua siswa.

Ralin menghentikan Ara yang tengah bersiap pulang, ia menyodorkan handphone miliknya."Ra bagi nomor Wa lu dong."

Setelah mengetikan beberapa angka, Ara mengembalikan Hp Ralin mengetikkan beberapa angka, "Nih."

"Udah gue add lo digrup kita," ucap Ralin dan diangguki Ara.

"Yuk pulang," ajak Ara.


Di tempat lain, Sepulang sekolah para most wanted berjalan beriringan menuju parkiran.

"WOY WOY WOY! Tungguin gue kek! cepet bener lu pada jalan!" Dery terengah-engah, jalannya yang sedikit lambat karena tangan dan matanya sibuk memainkan hp membuatnya tertinggal jauh.

"Berisik!" Bintang mendengus kesal.

"Lu juga sih pakek sok-sokan main Hp segala sambil jalan!"

"Yakan gue ngecek doang, siapa tau gitu ada pesan dari neng Ara," Dery cengengesan menampilkan giginya.

"Ngayal!" Keynan menyahut menaiki motornya yang terparkir ditempat khusus untuknya.

Ketiganya melongo melihat respon cepat Keynan yang tidak biasanya.

"Gue duluan." Keynan berlalu begitu saja meninggalkan mereka.

Sama seperti Keynan, Bintang yang sudah tidak tahan dengan ocehan Dery langsung bergegas pergi tanpa sepatah katapun menuju mobilnya.

Selama beberapa meter untuk sampai ke parkiran motor, tak henti-hentinya Dery berbicara.

"Mending gue cepet pulang," ucap Yutha, dan bergegas lari ke parkiran motor.

"Gue juga, mending pulang. Bisa naik darah gue,"

"Ooh jadi kalian sekarang gituu yaa, ninggalin Aa gitu aja, habis manis spah dibuang gitu?" teriak Dery agar didengar Radit.

"Lo gak ada manis - manisnya Der!" teriak balik Radit.

"Emang salah gue sama kalian apaaa? Gue tau gue tampan, gue tau gue manis, gue tau kok gue baik, dan gue tau gue selalu jadi rebutan cewek - cewek bohai, apa itu salah?" sambung Dery dengan wajah mendramatis.

"Sedih gue diginiin, selalu tersisih kan!"

"Kayak lirik lagu?" Dery menyengir polos.

'Ku tersisih

'tak terpakai lagi

'Dari pelukanmu dan kasih sayangmu

"Uuuuuuuuuu hoa hoee."

"Lanjutkan gaesss gue lupa lirik ehe."

"Oke udahan dulu, nanti lu pada ngefans banget sama gw." Dery memberikan kiss jauh dan berjalan ke arah motornya.

Semua orang yang mendengar dan melihat tingkahnya tertawa geli, betapa sakit jiwanya seorang Dery Erlangga.
Sungguh suara Dery bikin rusak gendang telinga!

✨✨✨

Sepeninggal sahabatnya, Ara menunggu taxi di pintu gerbang sekolah, terik matahari sore menerpa wajah cantiknya.

Perfect PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang