part2

285 16 3
                                    

Mereka berlima sibuk melakukan kegiatan dikamar Qila. Ada yang main hp,nonton drakor,makan dan ada juga yang melihat hujan didepan jendela siapa lagi kalau bukan Mika, seorang yang suka dengan hujan,senja,tentunya embun.

"Heh." bisik Ara kepada Zea yang ada didepannya.

"Apa?" Zea menatap balik Ara.

"Lihat deh tuh anak kenapa didepan jendela?" tanya Ara kepada Zea.

"Kayak kaga tau Mika aja,ini kan hujan." jawab Zea melanjutkan main hpnya.

"Iya juga ya" dengan tampang bloonnya.

"Gue tau kok kalau lu oon" dengan santainya Zea ngomong seperti itu.

"WHAT!" teriak Ara melotot ke arah Zea. Lucu juga sii.

"Diem deh ah." Sinis Friska yang melihat mereka berdua ganggu aktivitasnya makan snack. Yang ditatap cuma senyam senyum doang.

"Jan brisik goblok. Ntar lu dimarahin Qila sama Friska." guman Zea langsung bangkit menghampiri Mika.

"Dasar Sahabat gila." dengus Ara langsung melanjutkan drakornya yang sempat tertunda.

"Jangan didepan jendela. Udara malam hari ga baik buat kesehatan lu apa lagi hujan,tidur sana." ucap Zea dengan membelai rambutnya Mika,dia sangat menyayangi sahabatnya dia ga mau kalau Mika sakit sakitan.

"Eh,ngagetin aja." kaget Mika yang melihat Zea sudah berada disampingnya. Yang ditanya sejak kapan dia ada disana?

"Ngelamunin apa si sampai suara brisik aja engga kedengeran lu." tanya Zea yang menatap hujan. Udara yang masuk kedalam tubuhnya membuat si gadis ini memeluk tubuhnya sendiri. Jomblo ya neng? Wkwk.

"Ahh engga ko,cuma menikmati hujan aja." jawab Mika yang masih menatap hujan,dia suka aroma hujan apa lagi suara hujan yang merdu itu.

"Kadang seseorang ingin menutupi masalah dengan cara tersenyum." ucap Zea .

"Apa gue cerita ya sama Zea,ah tapi ga ah ntar terbeban lagi sama masalah gue." batin Mika. "Guee" ucap Mika yang terputus menatap Zea.

"Cerita aja Mik,gue tau kalau lu ada masalah. Apa masalahnya?" tanya Zea yang tersenyum kepada sahabatnya.

"Gue ga tau." lirih Mika yang sudah menangis dihadapan Zea.

"Nangis aja sepuas lu,gue selalu ada disamping lu,jangan pendam sendiri bakal sakit sendiri nantinya." Zea menarik tubuh Mika langsung dipelukannya, dia juga sakit melihat Mika seperti ini terus.

Sementara Friska,Qila,Ara yang sedari tadi melihat adegan mereka berdua, mereka hanya diam kenapa masalah selalu ada selalu datang dikehidupan mereka.

"Udah jangan nangis,tidur geh. Besuk sekolah ntar lu sakit lagi" Friska yang menghampiri mereka berdua langsung menghapus air mata Mika.

"Muka lu pucet,lu bawa vitamin kan?" tanya Qila dengan khawatirnya dia mencari vitamin Mika didalam tasnya.

"Bentar gue ambilin minum" Ara langsung pergi kedapur.

"Nih minum vitaminnya."

"Nih minum airnya."

"Tidur ya." ucap Zea melihat setelah Mika meminum vitaminya dengan tatapan kosongnya.

"Ayo tidur." ucap Friska menarik pelan Mika untuk kembali kekasur Qila.

Saat Mika sudah terlelap kealamnya. Sementara 4 sahabat Mika hanya bisa melihat dengan tatapan nanarnya.

"Semua akan baik baik saja. Kita harus bisa menguatkan satu sama lain." ucap Ara dengan senyum hangatnya.

"Hm. Kita tidurr." serempak mereka berempat.

Mimpi & KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang