Saat mereka sekolah kecuali Mika yang masih sakit dirumah sakit,mereka berempat berada dikantin untuk mengisi perutnya yang kosong. Dan saat itu juga Atha dkk datang kemeja Qila dkk.
"Hay" sapa Atha kepada Qila. Qila yang disapa hanya tersenyum tipis.
"Kenapa makanannya dilihatin doang?" ucap Alva kepada Ara yang melihat Ara bengong dari tadi.
"Ehh" kaget Ara kepada cowo dihadapannya.
"Makan" suruh Alva pelan.
"Udah kenyang gue duluan Ze bayarin makanan gue" ucap Ara yang pergi meninggalkan makanan yang masih banyak.
"Udah biarin aja dia gak mood" zea berbicara kepada Alva agar Alva mau memahami.
"Gimana keadaan Mika?" tanya Delvin.
"Gak tau" jawab Friska dengan wajah juteknya.
"Kalian gak nengokin dia?" tanya Atha.
"Pulang sekolah kita kesana" jawab Qila yang masih makan.
"Zola" panggil Zea, Zola hanya menatapnya saja enggan untuk menjawab.
"Apa lu gak bisa maafin Mika?" tanya Zea berharap dia mau memaafkan sahabatnya.
"Buat apa maafin dia?" enteng Zola menatap Zea remeh.
"Dia sudah menyesal dengan perbuatan dia yang egois waktu itu. Asal lu tau 2 tahun dia berharap yang gak pasti. Banyak yang deketin dia tapi hatinya buat lu. Dia rapuh,dia selalu menangis dengan cara diam. Lu tau kemarin? Gara gara lu bentak dia kembali sakit. Sekarang dia sekarat dirumah sakit!" sinis Qila langsung pergi meninggalkan kantin dengan wajah dinginnya. Zola hanya menutup matanya dia gak tau harus berbuat apa.
"Pikirin baik baik. Gak ada seorang yang benar benar mencintai sampai dia terjatuh sakit." Friska dengan santainya. Langsung mengajak Zea pergi dan tak lupa membayar makanan mereka.
"Friska bayar dulu sana gue mau ngomong bentar sama Zola" ucap Zea dengan lembutnya kepada Friska yang dibalas anggukan. "Zea tau,kalau dulu Zola sakit hati dengan perbuatan Mika. Tapi itu gak sepenuhnya salah Mika, seharusnya Zola juga intropeksi diri. Kalian berdua waktu itu sama sama egois mementingkan diri kalian sendiri. Kalian waktu itu sama sama marah dengan keputusan yang kalian ambil fatal. Berdamai lah dengan masalalu Zol dengan cara gitu keadaan akan baik baik saja. Kalau emang mau jenguk Mika nanti kita akan kerumah sakit,itu pun kalau lu mau jenguk dia gue gak maksa. Semoga lu paham apa maksud gue. Gue permisi" pamit Zea dengan senyum manisnya. Zola hanya bisa berdiam mendengar penuturan Zea.
"Masalalu lu sama gue lebih jauh sakit gue" tepuk bahu Zola yang berada didekat Atha. "Dulu gue yang selingkuh karena apa? Gue anggep Qila gila,dia memiliki keistimewaan yang kita gak punya. Dengan otak gue yang ga tau arah gue selingkuhin dia akhirnya gue nyesel. Gue cari dia sampai gue dapet disini,dan gue meminta maaf dan hasilnya buat gue lega bisa berdamai dengan masalalu" ucap Atha sekali lagi.
Zola yang menarik nafasnya dengan kasar. "Gue bingung" menjambak rambutnya kasar.
"Kita bantu,lu ikut kita kerumah sakit. Gimana keadaannya. Kemarin dia hanya bengong. Dia bangun aja ngucapin nama lu" senyum Delvin kepada Zola.
"Gue gak bisa" tenang Zola bagi dia,dia masih kecewa dengan perbuatan dia dahulu.
"Kita paham. Yaudah kita masuk kelas" dingin Alva.
***
"Gue cariin lu disini" ucap Qila yang berada ditaman.
"Kangen lu yee sama gue?" ejek Ara kepada Qila.
"Mana ada,gue pikir lu diambil sama dedemit" dengus Qila.
"Ngaco lo. Gue ya diambil sama pangeran gue lah. Kan gue manis,cantik" dengan bangganya Ara mengucapkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi & Kenyataan
FanfictionAku dulu selalu bermimpi tentang adanya dia yang selalu datang mengusik tidurku. Dulu aku selalu berimajinasi dengan keindahan yang selalu datang dengan keajaiban dunia. Dan yaa semua berubah menjadi kenyataan bahwa aku percaya semua yang dulu aku l...