Sesampainya masuk kekelas mereka berlima akhirnya duduk ditempatnya masing masing.
"Jangan nangis. Make up lu luntur tuh." ketus Friska kepada Qila.
"Jangan marah marah. Ntar muka lu kek nenek nenek." ketus Ara kepada Mika.
"Jangan ketus ketus ntar kalian gak ada yang naksir. Hahaha!" tawa Zea yang diikuti Mika dan Qila. Ara dan Friska hanya bisa melotot mendengar ucapan Ara.
"Sorry, gue ga pernah make up an!" sanggah Qila kepada Friska.
"Walaupun gue suka marah. Gue banyak yang suka!" sinis Mika menatap Ara.
"Berantem mangg ayo berantem gue berasa nonton bioskop astaga" Zea mendramatiskan keadaan.
"Lha lu kek gembel banget Ze?" tanya Qila yang menatap curiga sahabatnya. Kenapa sahabatnya ini seperti gempel yang ga pernah mandi. Muka lecek baju kotor.
"Aishhh. Kesel gue sama Lala dkk. Gara gara dia gue kek gini" Zea membuang nafasnya. Dia ingin membalas dendamnya kepada nenek lampir itu bagaimana caranya dia harus bisa buat dia malu. HARUS!
"Dibully lu?" tanya Friska yang masih melihat bajunya.
"Iya. Untung ada Mika. Kalau ga mah gue udah_" ucapan Zea terputus.
"NANGIS!" tawa empat sahabat itu yang menertawakan nasib sahabatnya.
"Sialan lu pada" Zea yang kesal membuang muka.
"Nih ambil pakai biar ga malu maluin." melempar switeer yang dipakai Mika.
"Ga deh pakai aja." mengembalikan Switeer Mika.
"Pakai aja elah,tuh baju kotor banget loh" suruh Friska yang menyuruh Zea memakai switeernya Mika.
"Ini mendung loh" ucap Zea yang enggan memakainya. Bukan begitu dia cuma takut aja kalau Mika kedinginan.
"Mendung bukan berarti hujan yekan? Sama seperti dia. Dekat bukan berarti jadian. Gila gila gue seperti super mario." geleng geleng Ara yang barusan mengucapkan kata kata bijaknya itu.
"Tolol"
"Oon"
"Gila"
"Bodoh"
"Mario teguh goblok! Bukan super mario!" teriak empat sahabatnya didepan Ara. Sementara Ara cuma ketawa bahagia melihat sahabatnya kesal dengan kelakuannya.
Tetttt..Tetttt..Tetttt...
"Dah bel nih pulang yuks" ajak Friska yang dianggukin mereka berempat dan keluar dari kelasnya.
Pada saat sudah sampai diparkiran ada cowo yang didepan mobil Friska.
"Ngapain lu didepan mobil gue?" selidik Friska dengan cowo itu tak lain adalah Alva.
"Nunggu temen lu" ucap Alva menunjuk Ara.
"Haa dia?" tanya Qila yang menengok kearah Ara.
"Iya"
Mika dan Zea cuma hanya tertawa didalam hati melihat dua sahabatnya seperti orang idiot. Sementara Ara muka dia udah kesel banget melihat Alva yang benar benar ingin mengajak pulang bersama.
"Gue gak mau!" ucap Ara membuang muka enggan untuk menatap muka Alva yang menurutnya menyebalkan.
"Bentar, ga mau apa ni?" tanya Friska yang dianggukin Qila. Mereka sangat penasaran. Urusannya apaan nih cowo sama sahabatnya.
"Gini ciwi ciwiku_." ucapan Zea yang dipotong oleh Ara.
"Jangan dengerin setan ini. Musyrik" menatap tajam Zea. Ara takut kalau dia cerita ke dua sahabatnya pasti dia akan ditertawakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi & Kenyataan
FanfictionAku dulu selalu bermimpi tentang adanya dia yang selalu datang mengusik tidurku. Dulu aku selalu berimajinasi dengan keindahan yang selalu datang dengan keajaiban dunia. Dan yaa semua berubah menjadi kenyataan bahwa aku percaya semua yang dulu aku l...