18

44 5 0
                                    

"Kyaaa mereka berdua berangkat bareng"

"Nikmat mana lagi yang kau dustakan"

"Cocok banget sih mereka!"

"Gue pengen sumpah"

"Cantik sama ganteng ilike"

"Huh mereka apaan sih" kesal Ara yang turun dari motor Alva.

"Udah biarin aja,ayo aku anterin kekelas" ucap Alva.

"Gak usah Al katanya kamu ada kumpul sama anak basket"

"Gapapa aku anterin"

"Al aku bisa sendiri" rengek Ara.

"Yaudah kalau ada apa apa bilang sama aku ya" ucap Alva yang mengusap lembut rambut Ara penuh kasih sayang.

"Iya"

"Pulang nanti kita bareng"

"Iya yaudah aku kekelas dulu ya. Semangat Alva" ucap Ara dan meninggalkan Alva yang senyum melihat tingkah kekasihnya.

Ara yang moodnya sangat bagus dari kemarin dia hanya bisa tersenyum tulus saat orang orang menyapa dirinya. Saat Ara sudah masuk kekelasnya para temannya hanya diam takut menatap Ara.

"Apa apaan ini!" ucap Ara kepada temannya. Sahabatnya belum dateng. Dia menatap tempat duduknya yang banyak sampah banyak coretan yang gak bermutu.

"PUTUSIN ALVA LU GAK PANTES BUAT DIA BITCH!" 

Ara yang membaca tulisan itu hanya bisa menahan amarahnya. Dan mengambil paksa kertas tersebut.

"Siapa yang menulis ini?" dingin Ara bertanya kepada temannya yang ada dikelas.

"Jawab gue bangsat!" teriak Ara.

"Itu Ra tadi gue lihat yang nulis Lala dkk" ucap Naomi temen sekelasnya yang takut menjawab.

"Sialan. Cari gara gara ternyata dia. Belum seminggu hatters gue banyak!" desis Ara.

"Lu bakal mampus ditangan gue bitch" sinis Ara yang langsung menendang mejanya dan pergi menghampiri Lala dkk dikelasnya.

***

"Hahaha. Mampus tuh anak salah siapa dia sok cantik pacaran sama Alva" ucap Sela.

"Bener juga. Gue juga udah neg lihat muka mereka yang sok itu" tawa sinis Ocha.

"Hahaha. Kita buat aja bertemanan mereka rusak" usul Ika.

"Bagus juga ide lu" bales Lala.

BRAKK!!!

Mereka langsung melihat pintu ternyata ada Ara yang menahan emosinya.

"Maksud kalian apa?" tanya Ara kepada Lala dkk.

"Maksud kita apa? Gue mau lu putus dari Alva!" sinis Sela menatap tajam Ara.

"Haha. Mimpi!" ejek Ara.

"Gue heran sama Alva. Kenapa dia suka sama lu yang jelas jelas iyuhh banget gitu sementara gue? Perbandingannya jauh bitch!" desis Sela.

"Iya perbandingannya Gue jelek Alva suka. Lu cantik Alva jijik sama lu!" santai Ara yang meniup kukunya yang cantik.

"Sialan lu" amarah Sela.

"Bener kata gue kan?" ucap Ara yang menatap jengah Sela dia itu gak mau ngaca gitu.

"Putusin atau lu bakal mati bitch" dorong Ara yang mencekik Ara.

"Lu gila bangsat!" ucap Ara yang susah berbicara.

Mimpi & KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang