17

37 5 1
                                    

"Pasti gue mimpi" ucap Ara menatap kaca.

"Mana mungkin Alva suka sama cewek tomboy kek gue!" sanggah Ara.

"Aaaa bisa gila gue lama lama" teriak Ara.

"Kamu ngapain teriak teriak?" tanya Alva yang masuk kedalam kamar Ara dia sangat khawatir mendengar teriak Ara.

"Ka-Kamu?" shock Ara.

"Kamu gapapa?" tanya Alva sekali lagi.

"Ka-kamu ngapain kesini" gugup Ara yang melihat Alva dengan gantengnya apa lagi muka khawatirnya. Pliss otak mesum Ara saat ini tidak bisa dikondisikan!

"Loh kan aku jemput kamu" bingung Alva kepada pacarnya.

"Oh iyaiya" ucap Ara linglung.

"Coba sini deh duduk" ucap Alva menarik tangan Ara untuk duduk ditempat tidur Ara dan menatap Ara dalam.

"Kamu baik?" tanya Alva yang mengusap pipi Ara yang sudah merah.

"Ba-baik ko" terbata bata.

"Yakin?" menaikkan alisnya.

"Iya ihh"

"Kenapa teriak teriak gitu?"

"Gapapa iya gapapa!"

"Aku kasih tau. Kalau pacaran gak boleh bohong loh harus jujur satu sama lain"

"Maaf" ucap Ara menundukan kepalanya.

"Hey jangan seperti itu. Kalau kamu gak mau jujur aku gak akan maksa ko" ucap Alva yang menenangkan Ara.

"Serius kita pacaran?" tanya Ara yang menutupi mukanya dia sangat malu!

"Haha. Kamu masih mikir itu?" tawa Alva pecah.

"Kamu mah" cemberut Ara.

"Lucu banget sih! Dengerin baik baik. Kamu pacar aku satu satunya oke?" ucap Alva menangkup pipinya Ara.

Ara hanya menganggukan kepalanya saja. Dia tidak kuat dengan kegantengannya Alva yang kelewat batas man teman!

"Udah yuk kita pergi" ajak Alva.

"Nah kan kita telat"

"Gapapa gak peduli juga" acuh Alva yang keluar dari kamar Ara. Ara yang melihat itu hanya bengong saja. Baru saja beberapa menit bisa romantis nah ini kembali acuh? Dasar untung sayang gue. Dan mereka akhirnya menuju Cafe Rolex untuk merayakan jadiannya.

***

Disisi lain para sahabatnya sudah sampai di cafe tersebut dan mereka sedang menunggu seseorang yang baru jadian.

"Lama amat sih" dengus Friska.

"Yang udah pacaran mah bebas" ucap Zea.

"Hooh sangat betul sekali" ucap Mika yang sudah memesan eskrim jumbo.

"Engga bosen apa Mik makan eskrim mulu" tanya Qila heran melihat sahabatnya yang satu ini maniak eskrim.

"Enggak" gelengan kepala dan masih memakan eskrim.

"Kalau makan pelan pelan" ucap Zola yang membersihkan mulut Mika yang kotor.

"Uhukk"

"Ekhemm"

"Panasss"

"Ehh lalat"

"Sirik ya kalian?" ejek Mika.

"Idih apa tadi sirik sama situ? Sorry lah yaw!" jutek Qila.

"Udah ntar kalian berantem lagi" kesal Atha kepada mereka.

Mimpi & KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang