part3

182 15 1
                                    

"Ara walaupun tomboy cantik gila"

"Gila gila keringatnya"

"Seksi banget si pacarku"

"Sini neng main sama aa"

  Sementara Ara? dia hanya kesal mendengar teriakan mereka yang menurutnya bikin kosentrasinya pecah.

Terlalu alay pikir Ara seperti itu. Mata jelalatan melihat cewe yang cantik.

"Damn! Brisik banget si" pekik Ara sampai bola basketnya kena kepala seseorang.

"Aduh sakit banget elah" cowo yang memiliki kulit putih dengan tampang yang cukup membuat dirinya banyak yang mengidolakan,siapa lagi kalau bukan Alvaro Argi Naruna panggilannya Alva. Alva hanya bisa memandang bola basket dengan mengelus jidatnya.

Ara hanya bisa bengong dalam hati dia berkata "mampus gue kenapa kena dia si elah" gerutu Ara yang langsung menghampiri Alva. Gitu gitu Ara juga mau tanggung jawab ko.

"Sorry." singkat Ara yang mengambil bolanya.

"Lu ternyata?" ucap Alva dengan wajah songongnya.

"Dah lah" sebelum Ara membalikan badannya. Tangan Ara ditarik oleh Alva pada akhirnya mereka terjatuh ditengah tengah lapangan yang dilihatin banyaknya siswa.

"Woyyy. Mata dedeqq ternodai astagaa"

"Aaaa pacar gue jatuh pelukan sama sicewek tomboy"

"Serasi banget sii dia"

"Huahh mamah mantu mamah diambil sama cewe gila"

"Cih mentang mentang ganteng seenaknya sama my bebeb gue"

Disaat bersamaan Mika dan Zea sedang melewati lapangan yang ingin memberikan minuman kepada sahabatnya si cewek tomboy,tapi karena rame banyak yang mencibir. Disitu si Mika sama Zea bingung dengan sendirinya. Ada apa dilapangan.

"Ko anak anak aneh ya" tanya Zea yang sedang melihati mereka.

"Iya si,udah ayo ke Ar_. Whatt!!" pekik Mika yang melihat adegan ditengah lapangan. Sementara Zea yang mendengar pekikkan Mika hanya bisa menoleh ada apa yang dilihat oleh sahabatnya sampai sampai dia teriak begitu.

"Busyet bujugile. Itu beneran si Ara nyet?" tampol Zea kepada Mika yang melotot.

"Mata dedeq ga suci bang" lirih Mika yang masih menatap ditengah lapangan.

"Gue foto ah biarin tau rasa tuh bocah. Hahaha" tawa Zea yang puas melihat hasil karyanya. Menurutnya dia pantes menjadi fotografer.

"Ckckck. Ini minumannya kasih ga?" tanya Mika yang menoleh kearah Zea.

"Kasih aja lah. Tuh anak demen banget si diposisi atas" celutuk Zea yang membuat Mika menonyor kepalanya.

"Sembarangan kalau ngomong" ucap Mika yang langsung pergi gitu aja.

"Hehe maap Mik,canda elah" teriak Zea yang ikut lari mengejar Mika.

Disaat Mika dan Zea udah dateng ditengah lapangan. Mereka sangat jelas kalau Ara dan Alva memandang satu sama lain. Menurutnya tatapan kagum.

"Kalau pacaran jan ditengah lapangan dong,kan bikin dosa nih lapangan jadinya." sindir Zea. Yang disindir langsung bangkit membersihkan bajunya yang kotor.

"Pa_an si" gugup Ara.

"Kenapa gugup?"tanya Mika yang senang menggoda Ara.

"Au ah" kesal Ara kepada dua sahabatnya itu.

Mimpi & KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang