"Gaess" ucap Ara kepada sahabatnya dan menoleh.
"Paan?"
"Gue males makan" ucap Ara dan berhenti berjalan.
"Iya terus?" tanya Friska menaikan alisnya.
"Kelapangan basket kuy" ajak Ara.
"Halah emang lu mau ketemu Alva kan?" tuduh Zea yang menyipitkan matanya menatap Ara.
"Ada udang dibalik bakwan nih" ucap Mika.
"Ada udang dibalik batu kalik" cibir Qila,Mika hanya cengir.
Ara yang digituin hanya menutup kegugupannya saja "Sok tau banget sih lu!" ketus Ara.
"Ciee Ara ciee" sorak Zea yang dibales Ara melototkan matanya.
"Matanya biasa aja dong neng ntar kamu gak bisa lihat kegantengan Alva loh" goda Mika yang dibales ketawa sahabatnya.
"Stop deh ah. Malu maluin gue tau gak kalian" galak Ara yang menutupi mukanya yang udah merah.
"Salting anjir" tawa Qila pecah.
"Udah yuk kita kelapangan aja biar Ara bisa lihatin Alva sepuasnya" ucap Friska yang mengedipkan matanya tertawa terbahak dan langsung lari sebelum mendapatkan serangan dari Ara.
"Awas lu Fris" teriak Ara kepada Friska.
"Cie Ara ciee!" tawa Mika pecah dan pergi meninggalkan Ara yang sudah malu banget.
"Kita gak ikut ikutan loh ya" ucap pelan Zea tetapi memberikan kode Qila. Qila yang paham maksud Zea akhirnya ikut ikutan.
"Apa lu berdua lihat lihat" galak Ara melihat Zea dan Qila senyum senyum gak jelas.
"Sensi banget sih neng" ucap Qila dan langsung menarik tangan Zea.
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
"CIE ARA SALTING CIE GARA GARA AA ALVA" teriak Zea dan Qila serempak dan pergi meninggalkan Ara sendian.
"KALIANN" teriak Ara dan banyak yang lihatin kejadian tadi.
"What? Pacar gue sama Ara?"
"Wahhh berita hott nihh"
"Aaaa Ara cantik banget sih kalau salting gitu"
"Setuju banget gue kalau mereka berdua jadian"
Ara yang sudah malu pakai banget dia tidak bisa berbuat apa apa. Apa lagi melihat mereka berbisik bisik karena ulah sahabatnya. Hello pasti lu mikir gue seneng digituin? MALU IYA!
"Awas aja kalian" dengus Ara dan pergi meninggalkan mereka yang masih berbisik bisik.
Saat mereka sudah sampai kelapangan kecuali Ara. Para cowok pada heran kenapa primadona pada ketawa sampai segitunya.
"Hahaha. Anjir gue ngakak lihat mukanya Ara!" tawa Friska pecah.
"Salting gila" ucap Qila dan meredakan tawanya.
"Kalian kenapa sih kok ketawa sampai segitunya?" tanya Delvin heran.
"Kita jailin Ara hehe" jawab Zea. Dan dibales gelengan Delvin.
"Terus Ara nya kemana?" tanya Atha.
"Kita tinggalin aja sebelum banteng marah" bales Mika dengan polosnya.
"Anjir kalian mah suka bikin orang emosi aja" ucap Zola yang sedari tadi melihatnya. Alva hanya diam saja.
"Oh ya Al mending lu ngumpet deh" saran Qila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi & Kenyataan
FanfictionAku dulu selalu bermimpi tentang adanya dia yang selalu datang mengusik tidurku. Dulu aku selalu berimajinasi dengan keindahan yang selalu datang dengan keajaiban dunia. Dan yaa semua berubah menjadi kenyataan bahwa aku percaya semua yang dulu aku l...