Pagi ini aku sangat heran dan bingung melihat Arnold dikelas tidak seperti biasanya. Dia sangat murung
Dan sedih sekali. Aku bingung apa yang harus aku lakukan untuk menghiburnya :("Ra... liat deh Arnold aneh hari ini, dia diem terus ga ngomong-ngomong" kataku kepada Rara
"Emangnya kapan sih put dia ngomong lebih dari satu kalimat sehari? Kayanya dia bisu" Kata Rara
"Husssttt" kataku geram , ingin sekali membungkam mulut Rara
Saat jam istirahat, Aku , Rara dan Jirayut makan dimeja yang sama dikantin. Jirayut memanggil Randa dan Arnold untuk bergabung dimeja kami. Aku masih melihat Arnold dengan wajah yang sama , terlihat lesu dan muram.
"Eh rand, Nold pulang sekolah ng game lagi yuk. Hari ini aku mau nikah(didalam game)" kata jirayut, membuatku tersedak.
"Sorry aku ga ada waktu" jawab arnold, tapi jirayut memaksanya akhirnya arnold setuju.
Sepulang sekolah aku mengajak Rara untuk menyusul mereka ke warnet. Ternyata benar jirayut didalam gamenya sedang menikah :'D
Rara serius sekali melihat pernikahan jirayut didalam gamenya, hingga membuat jirayut gugup dan salah tingkah dibuatnya. Aku pun tak mau mengganggu mereka jadi aku pindah melihat Arnold yang sedang bermain game. Sayangnya dia tidak memperdulikanku.
Aku pun ikut bermain game, kemudian Randa datang melihatku bermain game. Tiba-tiba dia menunjuk kesebuah iklan di game ku"Boss aku besok tanding di kompetisi itu (menunjuk me iklan) kamu mau dateng" tanya Randa
"Gratis?" Tanyaku
"Iya aku yang bayar" kata Randa, aku pun mengiyakan dan berkata akan menyemangati nya. Arnold sempat meliriku .
Tiba-tiba notice di Facebook ku berbunyi, aku menaruh notice tentang hidupku difacebook. Ternyata hari ini adalah hari peringatan kematian Ayah Arnold.
Kini aku mengerti kenapa Arnold berbeda hari ini.
Tiba-tiba entah datangnya dari sana kami mendengar suara kepala sekolah killer kami."Apa ada siswa Brhitis datang kesini?" Tanyanya ke penjaga warnet
Langsung saja kami kabur , saat sampai depan warnet aku kehilangan sepedaku. Karna panik ketahuan kepala sekolah aku tak sempat mencarinya. Randa lalu memboncengku dengan sepedanya. Ditengah jalan sepeda kami tergelincir dan kamipun jatuh. Randa menyangga tubuhku dengan lengan dan bahunya . Sepertinya dia sangat kesakitan walaupun dia bilang tak apa namun aku tau rasanya sakit.
Sesampai rumah aku dimarahi ayah dan ibuku karena telah menghilangkan sepeda.
Tiba-tiba ibuku mendapat telpon dari ibu Arnold. Dia menyampaikan kabar bahwa dia dan anak bungsunya (adik Arnold) akan pulang kerumah untuk menjenguk Arnold.Keesokan paginya, aku berharap Arnold akan menungguku pergi ke sekolah bersama mengingat sepedaku sudah hilang . Terpaksa aku harus berjalan kaki, untunglah Randa datang dan memboncengku dengan sepedanya.
Disekolah guru bahasa indonesia mengumumkan bahwa tulisan Arnold sangat bagus. Guru mempersilahkan nya membaca tulisannya dengan judul "Ayah" di depan kelas. Namun dia enggan. Aku jadi ikut sedih melihat keadannya yang terus menerus sedih.Sepulang sekolah aku mengikutinya, dia terlihat lesu.
"Arnold, nanti malem kerumah yah. Mamah minta aku buat ngajak kamu buat makan malem dirumah" kataku
"Kamu bawa sepedaku ya, aku masih ada urusan" kata Arnold lalu pergi meninggalkan sepedanya padaku.
Keesokan harinya aku mengajak Rara untuk Berbelanja ke supermarket.
"Belanjaan kamu banyak banget" tanya Rara padaku
"Buat ngerayain hari jadian kamu sama arnold ya" ledeknya"Kamu ga pernah denger pepatah ya Ra, kalau kamu mau menarik perhatian seseorang.. kamu harus merebut hati ibunya" kataku
"Ooh maksudnya kamu mau nyogok calon mertua nih?" Ledek rara sambil terkekeh
"Aku cuma mikir aja, kalau aku nikah sama dia aku pasti tinggal di rumahnya. kan jadi aku harus belanja semua kebutuhan rumah" kataku sedikit menghayal
"Wow pikiran kamu terlalu jauh. Ngomong-ngomong gimana sih rasanya suka sama seseorang? " tanya Rara
"Rasanya , fokus kamu cuma sama dia. Yang lainnya samar-samar" kataku
"Ohiyaa mati aku, aku kan janji sama Randa mau nonton pertandingannya" kataku baru ingat, lalu aku pergi dari supermarket. Dan betapa kebetulannya Randa lewat dengan sepedanya. Dia akan menuju tempat pertandingan, maka sekalian aja aku pergi bersamanya.
Beberapa jam kemudian aku benar-benar melihatnya bertanding. Aku menyemangatinya walaupun dia hanya bisa mencapai juara 2 tapi bagiku Randa sangat keren bisa mengalahkan banyak lawan.
Setelah pertandingan selesai, Randa mentraktirku makan disebuah kedai.
Aku tau dia sangat terpukul karna dia gagal menjadi juara 1 namun aku menghiburnya semampu yang ku bisa hingga dia kembali tersenyum.
Sore hari sebelum aku pulang kerumah aku mengantarkan Belanjaan yang aku beli dari supermarket kerumah calon suamiku.
Dia membukakanku pintu. Aku menyelonong masuk, aku pikir ibu dan adik arnold sudah datang namun aku tak tau apa yang terjadi sepertinya ibunya tak jadi datang."Apa itu?" Tanya arnold melihatku membawa banyak belanjaan
"Oh ini buat kamu, tadi aku beli disupermarket. Kamu kan cowok pasti kamu ga tau kan belanjaan rumah yang harus dibeli apa aja" kataku
"Aku ga butuh. Bawa pulang lagi sana, ibuku ga dateng" katanya flat
"Yaudah kalau gitu aku beresin barang-barang ini ya sekarang"
"Kamu denger ga sih aku bilang, kamu pulang aja sana" katanya sedikit kasar
"Aku ga mau pulang" kataku menjawabnya meninggikan suara
"Kenapa sih kamu itu jutek banget sama orang yang perduli sama kamu? Apa aku ini menyebalkan? Aku tau kamu kecewa karna ibu Kamu ga dateng tapi boleh benci sama ibu kamu. Ibu kamu selalu khawatir keadaan kamu bahkan dia tiap hari telpon mamahku tanyain keadaan kamu.. apa kamu sehat? Apa kamu udah makan? Apa kamu butuh sesuatu? Harus nya kamu sadar kalau ibu kamu itu sayang banget sama kamu" Arnold yang mendengarku terus mengoceh menariku keluar rumahnya, dia menutup pintu rumahnya. Tak ada yang bisa aku lakukan, aku lalu kembali kerumah dengan perasaan kesal.
Malam harinya aku melihat tagihan listrik dan air milik rumah Arnold dimeja ruang tamuku."Apa ini?" Tanya ku pada mamah
"Tagihan listrik dan air punyanya Arnold. Tadi arnold ga ada dirumah jadinya dititipin dirumah kita" jawab mamahku
"Oh oke aku kasih ya ke dia" aku langsung pamit ke rumah Arnold, meskipun aku masih sebal karna dia mengusirku namun aku masih tetap perduli dan mengkhawatirkan keadaannya.
Aku memgetuk pintu rumahnya namun dia tak membukanya, keadaan rumahnya gelap . Aku membenranikan diri masuk ke dalam sambil memanggil-manggil Arnold. Namun Arnold tak menyahutku.
Kemudian aku nyalakan lampunya, lalu aku melihat arnold tidur di sofa ruang tamu sambil memeluk foto keluarganya. Setelah aku periksa, Aku rasa dia demam . Aku langsung mengompresnya dengan air hangat dan menyelimutinya dengan beberapa selimut. Aku menjaganya menunggu dia terbangun namun dia terlelap tidur , hari mulai larut malam. Sebelum aku pulang aku merapihkan beberapa bukunya di meja.Keesokan harinya..
Ayah membangunkanku, dia terlihat sudah rapi dan siap berangkat ke kantor. Sepertinya aku telat lagi hari ini, aku terpaksa berangkat kesekolah dengan muka bantalku lagi. Tapi lihat siapa yang berdiri di depan rumah ??? Ya Arnold ."Pagi" sapa ku terkejut melihatnya belum berangkat
"Pagi" ucapnya
"Pengen deh rasanya di bonceng kamu, kaya nyaman banget gitu, aku naik yah?" kataku mendekati sepeda Arnold
"Gak boleh" katanya , aku pun mulai kecewa. Lalu dia memberikan tas nya padaku, artinya aku boleh naik sepedanya. Mood ku berubah seketika
"Aku ga berat ko" katakuLalu dia mengayuh sepedanya dengan perlahan menuju sekolah, wangi jaketnya membuat ku nyaman. Ingin rasa nya aku memeluknya agar tak terjatuh :))
![](https://img.wattpad.com/cover/228067163-288-k315760.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
a Love So Beautyfull (versi Lida DA)
RomanceCerita ini gue tulis terinspirasi dari lagu yg lagi Viral "I Like You So Much and You Know it" Cover English by. Ysabelle Cauvas dimana soundtrack dari Drama China yang romantis dan bikin baper "a Love so Beautifull" menceritakan tentang seo...