Aku akan menunggumu

95 11 0
                                    

Pagi yang cerah, hari ini adalah hari yang sangat menentukan. Aku bersiap untuk ujian nasional. Aku , Rara, Jirayut dan Arnold berada diruangan berbeda. Aku sudah sangat berusaha mengerjakan soal ujian dan berharap nilaiku cukup untuk masuk universitas yang sama dengan arnold.
Setelah selesai ujian aku pun keluar dari ruangan , di depan aku melihat arnold sudah menungguku .

"Gimana ujiannya?" Tanya nya

"Aku ga yakin" kataku ,

"Jangan terlalu khawatir, ayo!!!" kata arnold lalu kami pun pergi


Dua minggu kemudian...
.
.
.

"Put ayo cepet kamu bisa ngecek hasil kelulusan sekarang dari internet" kata mamahku.
Lalu aku dan mamah siap-siap didepan laptop dan aku sangat gugup. Rupanya mamahku lebih gugup dariku.
Aku menutup mata , lalu tiba-tiba mamahku berteriak jika aku lulus. Aku pun sangat lega. Aku lalu mengecek nilainya dan ternyata nilai ku tak terlalu buruk.
Aku langsung berlari ke rumah Arnold untuk memberitahu bahwa aku lulus .

"Kayanya sepi ya" tanyaku melihat rumah arnold

"Emang kamu mau ngapain?" Tanyanya yang selalu befikir negatif padaku

"Kali aja kamu ngajak aku masuk terus minu Teh gitu"  kataku

"Yauda ayo" dia lalu mengajaku ke caffe.

Sesampai disana lalu kami memesan dua gelas jus, arnold meminumnya dia sambil menatapku sedang meminum jusnya

"Manis" katanya menatapku

"Hah apa?" Tanyaku

"Ah ini jusnya terlalu manis. Aku ga suka " kata arnold ngeles. Lalu dia memberikan jusnya padaku

Keesokan harinya kami pergi kesekolah untuk mengisi formulir. Aku mendaftar ke univetsitas yang sama dengan mereka. Ketika selesai mengisi formulir, wali kelas kami menyuruh arnold untuk menunggu ibunya untuk berkompromi.

"Aku tunggu kamu diluar ya" kataku pada arnold

Aku menyurun rara dan jirayut pulang  duluan. Aku melihat ibu arnold datang ke kelas dan mengobrol dengan arnold dan wali kelas kami. Mereka berdua berdebat tentang universitas yang akan arnold pilih. Ibunya menginginkan arnold ke jakarta, namun arnold ingin tetap kuliah disini. Lalu arnold pergi meninggalkan ibunya. Aku baru kali ini melihat sikap arnold yang keras dan membangkang, sepertinya dia sangat marah pada ibunya namun disatu sisi aku merasa tak enak karena mungkin aku adalah salah satu alasan yang membuat dia tidak pergi ke jakarta. Dia keluar dari kelas dan melihat ku ikut sedih

"Ayo" dia menghampiriku dan membenarkan posisi tas ku yang miring. Tetap saja aku hanya terdiam karena merasa bersalah dan takut dia akan meninggalkanku juga.

Disisi lain kabar gembira datang dari Rara dan jirayut, setelah mereka berbicara berdua . Akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin hubungan . Rara menyadari bahwa jirayut adalah satu-satunya orang yang menerimanya apa adanya. Dan jirayut sangat senang sekali.

"Arnold... kayanya ibu kamu bener-bener  berharap kamu pergi ke jakarta" kataku

"Ga" emang kenapa Tanyanya

"Ya ga apa-apa sayang banget" kataku yang sebenarnya juga tidak rela dia pergi

Perlahan ibunya bisa menerima keputusan arnold. Dia turut senang arnold diterima diuniversitas yang dia tuju. Hal ini berbeda denganku, aku tidak diterima di kampus Arnold. Aku menangis semalaman dan tidak mau keluar kamar.  Aku sangat malu pada arnold dan teman-temanku yang lain.  Banyak sekali panggilan telepon dari Rara, jirayut dan arnold. Aku tak berani mengangkatnya. Pasto mereka akan bertanya apa aku diterima di kampus mereka atau tidak.
Arnold lalu datang kerumahku, orang tua ku sangat khawatir padaku yang tak mau keluar kamar. Dia menjelaskan yang sebenarnya kepada arnold. Lalu dia mengetuk pintu kamarku

"Mah Aku ga laper" kataku

"Ini aku" kata arnold

"Aku ga laper yah" aku pikir dia ayahku

"Ini aku Arnold" aku pun terkejut kenapa dia kesini. Dan pasti dia sudah tau aku tidak diterima.
Aku menyuruhnya masuk.

"Kamu ngapain kesini?" Tanyaku

"Kamu kenapa ga angkat telpon?" Tanyanya balik

Melihatku yang terus murung, arnold mengajaku keluar untuk jalan-jalan.
Kami duduk ditaman, aku menahan rasa sedihku. Dia mungkin menyadari perubahan sikap ku yang terus diam.
Lalu arnold menyuruhku untuk menangis, aku pun menangis sekeras kerasnya. Aku bilang padanya kalau aku tak tau apa yang harus aku lakukan jika mereka semua kuliah.

"Jangan nyerah, kamu bisa ikut test lagi tahun depan" katanya

"Tapi setahun kan lama, aku bingung mau ngapain aja selama setahun" kataku

"Kamu kan jago ngegambar, gimana kalau kamu ikut kursus lukis" sarannya
"Kamu ga usah khawatir, aku kan jurusan kedokteran butuh 5 tahun buat lulus. Kita bisa lulus bareng-bareng nanti" lanjutnya membuatku sedikit lega
Saat aku pulang ke rumah, aku menonton siaran televisi. Aku melihat wawancara randa yang baru saja memenangkan pertandingan. Diakhir wawancaranya dia kembali menyebutkan namaku

"Putri semangat, mengulang study bukan hal yang memalukan" katanya . Sungguh aku berfikir jika seluruh indonesia tau kalau aku tidak sangat bodoh.

Esok pagi aku melihat Arnold akan pergi ke asrama kampusnya. Aku menemuinya

"Arnold kamu mau owegi sekarang?" Tanya ku

"Iya, kamu harua terus belajar ya. Jaga diri kamu baik-baik"
katanya padaku

Suatu hari aku memulai kursusku, aku datang lebih awal saking
Bersemangatnya. Aku melihat didepan meja ada anggur. Aku memakannya kemudian saat jam pelajaran tiba, guruku memberitahu bahwa ada tradisi seorang pelukis tidak boleh memakan objek hidup jika sampai memakanya maka tidak akan sukses selama-lamanya.  Aku teringat bahwa aku telah memakan anggurnya. Aku lalu izin ke toilet untuk memuntahkannya😂

Dilain sisi, arnold gelisah karena aku belum menghubunginya seharian lalu dia nekat menghubungiku

"Halo arnold" sapaku

"Ada apa?" Tanyanya

"Loh kan kamu yang nelpon" kataku

"Ooh kayanya aku salah sambung" jawabnya

"Emang tadinya kamu mau nelpon siapa?" Tanyaku

"Mmm lupain, aku lagi sibuk ga ada waktu ngobrol sama kamu " katanya gengsi

"Oh yaudah lagipula aku juga mau pulang cepet dan belajar" kataku lalu aku mematikan telponnya. Arnold berfikir jika aku tak ada waktu untuk mengejarnya lagi. Dia sangat kehilangan .

Setahun kemudian....

Aku berhasil menjalani ujian seniku dari tempat les ku.  Mereka sahabatku memberiku kejutan dengan datang ke tempat ujian. Mereka semua lalu ikut merayakan kelulusan ujian ku.


Next ➡➡➡



















a Love So Beautyfull (versi Lida DA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang