Suatu hari Randa berlaga di Tournamen Nasional. Tentu saja kami para sahabatnya datang untuk memberinya support. Sebelum dimulai, aku sengaja mendatangi Randa , aku memberinya semangat agar dia tetap tenang.
"Randa, kamu semangat ya. Apapun hasilnya kamu yang terbaik buat kita" kataku padanya. Dia hanya tersenyum dan mengelus rambutku . Aku pun kembali ke bangku penonton untuk bergabung bersama teman-temanku yang lain menyemangati Randa.
"Randa semangaaaaaaat" teriak Rara dan jirayut
"Ayo Randa kamu pasti bisa" teriaku
Akhirnya Randa Berhasil menjadi juara 1 . Dia resmi menjadi atlet nasional. Kami pun sangat senang. Kami langsung menghampiri Randa. Namun langsung saja Para wartawan mengerubuti Randa.
Aku bangga sekali padanya, aku ingin tau seperti apa melihat sesi wawancara secara langsung. Aku mendekat ke depan , maju beberapa langkah dari teman-temanku."Randa bagaimana rasanya kembali menjadi juara?" Tanya wartawan
"Senang" jawabnya
"Apa yang membuat kamu semangat?" Tanya wartawan kembali
"Dia" Randa tiba-tiba menariku dan memamerkannya pada semua wartawan. Aku pun tersipu malu dan bingung apa yang harus aku lakukan.
Keesokan harinya aku bangun tidur begitu bersemangat. Beberapa hari lagi ulang tahunku. Aku lalu menghampiri orangtuaku berharap mereka mengingat hari ulang tahun anaknya lalu menyiapkan kado untuku. Tapi sayang sekali mereka tak ingat kalau putrinya akan berulang tahun.
Aku duduk termenung dikelas, kemudian Rara datang dan mengejutkanmu.
"Kenapa sih kamu?" Tanyanya melihatku lesu
"Aku lapar" kataku
"Yaudah yuk ke kantin" ajaknya menariku, namun aku enggan
"Aku pengen makan kue ulang tahun" kataku
"Iya iya oke, aku tau kamu sebentar lagi ulang tahun. Gausah kode" katanya
"So sweet banget deh inget ulang tahun aku" kataku kegeeran
"Gausah geer. Ulang tahun kamu itu sama tanggal nya sama konser BTS. Nanti kita nonton yah" ajaknya
"Tapi aku pengen ngerayain ulang tahunku sama Arnold" kataku membuat Rara terdiam
"Kamu gitu deh sering banget menomer dua kan persahabatan kita." katanya tiba-tiba membuatku merasa tak enak.
"Maaf" kataku menyentuh tangannya.
"Oke ga masalah, emang kamu mau ngerayain dimana?" Tanya Rara
"Nanti pas tanggal ulang tahunku. Club bola favorit Arnold tanding. Jadi aku pengen nonton berdua sama dia" kataku
"Tapi tiket nya itu mahal banget put. Kamu bisa jual ginjal, hati limpa, pokoknya semua organ tubuh kamu" katanya membuatku vemas
"Aku usahain ra, demi cinta. Aku bisa ko kerja sampingan" kata ku bersemangat
"Tapi put, itu kan ulang tahun kamu bukan ulang tahun dia" protes rara
"Aku ga peduli. Oh ya ra waktu itu sobekan kertas siapa yang kamu pegang?" Tanyaku
"Kayanya sih punya jirayut, tulisannya jelek soalnya" kata Rara, mendengar itu aku jadi sangat yakin kalau sobekan kertas yang ku dapat milik Arnold.
"Coba tebak aku dapet punya siapa?" Tanyaku pada Rara, rara pun berfikir keras
"Punya Arnold?" Tebaknya , akupun mengangguk
"Emang apa tulisannya sampe kamu keliatan seneng banget?" Tanyanya kepo lalu aku bilang saja rahasia.
Saat aku konsentrasi sedang mengerjakan PR. Tiba-tiba samar-samar aku mendengar Rara berbisik kepada jirayut dan Randa di belakang bangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
a Love So Beautyfull (versi Lida DA)
RomanceCerita ini gue tulis terinspirasi dari lagu yg lagi Viral "I Like You So Much and You Know it" Cover English by. Ysabelle Cauvas dimana soundtrack dari Drama China yang romantis dan bikin baper "a Love so Beautifull" menceritakan tentang seo...