Kamu yang Terbaik 🌹

155 12 0
                                    

Suatu pagi disekolah wali kelas kami memberitahu bahwa Ketua kelas kami pindah sekolah. Dan wali kelas kami mencari pengganti ketua kelas yang baru.
Dia menunjuk Arnold namun Arnold menolak. Lalu Nia menunjuk dirinya mencalonkan diri sebagai ketua kelas.
Tidak ada yang mendaftarkan diri menjadi calon ketua kelas. Wali kelaspun memberi waktu sampai jam istirahat.
Saat jam istirahat aku dan Rara melihat Arnold membersihkan papan tulis

"Kenapa sih mereka nyuruh-nyuruh Arnold bersihin papan tulis?" Kataku menggerutu kepada Rara

"Emangnya si arnold raja? Sampe ga boleh bersihin papan tulis?" Kata Rara

"Bukan gitu Ra, Kan kotor, Arnold masih Flu" kataku

"Yaudah kalau gitu kamu aja yang jadi ketua kelas gimana? Kalau kamu jadi ketua kelas, kamu ga akan biarin orang-orang dikelas ini nyuruh arnold bersihin papan tulis lagi" kata Rara menyarankanku

Saat makan dikantin aku bertanya kepada Arnold kenapa dia tidak ingin menjadi ketua kelas, dia menjawab katanya Repot.

"Betul itu put, kamu kan sering nyalin Pr, Randa sering bolos, Rara sering berantem dan aku sering baca komik dikelas. Apa mau Arnold bantuin kita?" Kata jirayut

Tiba-tiba mood ku buruk ketika Nia datang menghampiri Arnold
"Arnold, bisa kamu kasih saran sama teks kampanye ketua kelasku nanti?" Nia memberikan sebuah kertas kepada Arnold

"Oh oke nanti aku cek, taro aja" kata arnold lalu nia pun pergi. Melihat sikap Arnold yang hangat kepada Nia membuatku terbakar cemburu.

"Firasatku kayaanya nia deh yang bakal jadi ketua kelas" kata jirayut

"Jangan sok tau deh" celetuk rara

" Dia itu cantik, pinter, lemah lembut . Cocok banget. Kalau bukan dia siapa lagi coba . Apa kamu? " kata jirayut kepadaku.

"Emang kenapa kalau aku?" Aku , Rara dan Randa pun memelototinya

"Iya iya kamu bisa ko jadi ketua kelas" kata jirayut terpaksa

Setelah jam istirahat wali kelas kami datang lagi untuk memastikan siapa yang akan mencalonkan diri, aku sungguh ragu-ragu mengacungkan tangan. Namun aku melihat Arnold meliriku seakan-akan dia menaruh harapan besar padaku . Tanganku sampai mengangkatnya sendiri .

Diam-diam Dini dan Nia berbisik keburukan Putri, itu membuat Rara emosi dan menggertak mereka. Rara meyakinkan putri dan memberinya semangat.

Keesokan harinya aku sudah menyiapkan pidato kampanye ku. Aku berlatih sangat keras. Randa menolongku untuk menghafalnya
Didepan kelas aku bertemu dengan Arnold dan bertanya apa dia akan memilihku atau tidak, dia tidak menjawab sama sekali. Tapi aku yakin dia akan memilihku.

Tibalah waktunya pidato kampanye, giliran Nia yang memberi kampanye nya. Pidato nya sangat bagus aku pun kembali minder dan deg-degan kini tiba waktunya aku yang menyampaikan visi misi ku. Entah dimana penyemangatku Arnold tak ada di bangkunya. Awalnya aku gugup namun para sahabatku, Jirayut, Rara dan Randa memberiku semangat di bangku sana. Aku menjadi semakin percaya diri. Aku menyampaikan pidato ku hingga membuat semua orang dikelas bertepuk tangan untuku kecuali Dini, wanita yang sangat membenciku.
Tiba waktunya Untuk Voting. Wali kelas kami dibantu siswa menuliskan hasil voting. Hasil votingku lebih tinggi satu poin dari pada Nia.
Namun hanya satu siswa yang belum memberikan vote untuk kami yaitu Arnold yang sedang berada diluar kelas. Tiba-tiba Arnold datang. Wali kelas bertanya padanya

"Arnold cuma kamu yang belum vote mereka, kamu pilih siapa? Nia atau Putri?" Tanya wali kelas, arnold menatapku lalu menatap wali kelas.

"NIA" jawabnya

a Love So Beautyfull (versi Lida DA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang