Berlari Bebas Bersama Angin

137 11 0
                                    

Pada suatu malam, aku mendapat notice dari Facebook ku. Dua Hari lagi ulang tahun Arnold.
Aku menceritakannya kepada Rara bahwa Ulang tahun Arnold akan segera tiba. Aku meminta saran Rara untuk memberi hadiah apa pada Arnold.

"Kamu bertanya kepada orang yang tepat" kata Rara dengan sombongnya, Menurutnya seleranya sangat tinggi. kami pun tertawa

Nia sang ketua kelas baru sangat kesal karena pengumumannya di depan kelas tidak ada yang memperhatikan. Teman-teman dikelas malah asik mengobrol.

"Harap tenang semuanya" teriak Nia sangat kesal

Semua teman-teman dikelas malah tak memperhatikannya sama sekali, sibuk dengan urusannya masing-masing. Nia pun menghampiri aku dan Rara

"Put, Ra kalian mau ga partisipasi diacara Pekan Olahraga mewakili Kelas kita?" Tanya Nia pada kami, kami pun menggeleng. Dia terlihat putus asa.

"Eh Boss tumben telat" tanya Randa

"Mentang-mentang dateng lebih awal terus bangga? " kataku meledek, dia hanya tersenyum

Aku melirik ke arah Arnold yang seperti biasa belajar di bangkunya, tak sengaja aku melihat Dia sedang menyembunyikan sesuatu di lacinya. Tak lama kemudian Jirayut yang lewat ke bangkunya mengambil paksa benda tersebut. Ternyata yang dia sembunyikan adalah Sepack cokelat. Si jail jirayut mengambilnya dari laci Arnold.

"Hey siapa yang mau siapa yang mau" jirayut berulah
"Eh arnold, ini kan coklat . makanan cewek" katanya , arnold hanya terdiam

"Sini.. sini aku kan cewek , aku lagi pengen makan coklat" kata ku memohon

"Kasih aja ke dia" kata Arnold. Lalu jirayut memberikannya padaku. Tentu saja aku sangat senang menerimanya. Aku memeluk pack coklat itu. Sepertinya Nia dan Dini tak senang Arnold memberikanku cokelat. Siapa juga yang perduli , yang penting usaha ku ada kemajuan seperti kata Rara.

Siang hari sepulang sekolah aku dan Rara berjalan-jalan ke mall. Rara menemaniku memilihkan kado untuk Arnold tapi uang ku pas-pasan. Aku ingin membelikannya sebuah jam tangan yang agak mahal, tapi uangku hanya cukup membelikannya sabuk 😔

Rara pun memakluminya, benar katanya kalau aku ini cuma anak sekolahan yang masih minta jajan sama orang tua. Mana mungkin bisa mempunyai banyak uang untuk membeli jam tangan itu. Aku terpaksa mengurungkan niatku memberi hadiah Arnold sebuah jam tangan.

Keesokan harinya...
Guru olahraga kami memarahi kami karna hanya dari kelas kami tak ada satu orang pun yang mewakili di acara pekan olahraga sekolah. Guru olahraga kami memberi kami iming-iming hadiah sebuah jam tangan bagi siapa saja yang menjadi juara. Tentu saja aku sangat bersemangat dan berniat untuk mengikuti salah satu lomba tersebut.jika aku bisa menang diperlombaan itu, maka aku bisa memberikan hadiahku kepada Arnold.

Nia mencoba mengumumkan siapa yang ingin mengikuti lomba, dari semua siswa kenapa hanya Arnold yang dia tanya.

"Arnold kamu mau ikut lomba apa?" Tanya nia . Beraninya dia bertanya kepada arnold seperti itu didepan kelas. Sepertinya dia menyalahgunakan wewenangnya menjadi ketua kelas.

"Aku ga ikut lomba apapun" jawabnya.

"Siapa yang ikut lomba hurdles wanita" tanyanya lagi. Aku mengacungkan tangan. Dan aku terkejut saat Rara mengacungkan tangannya juga. Sungguh berani-berani nya dia melawanku.

Saat jam istirahat aku , Jirayut dan Rara makan dikantin. Rara menyarankan ku untuk memakan banyak makanan agar energi ku kuat. Tentu saja aku memakan semuanya karna memang aku doyan makan. Saat aku melihat Arnold dan Randa mendekati meja makan kami, aku langsung menyingkirkan semua makanan itu dari hadapanku. Akhirnya mereka duduk dan makan bersama kami.

a Love So Beautyfull (versi Lida DA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang