Aku ingin terus disampingmu (2)

79 11 0
                                    

Hari-hari aku lewati tanpa arnold. Aku terus semangat belajar untuk mengejar ketertinggalanku. Aku merindukan Arnold

"Arnold, aku kangen banget.kapan kamu pulang" aku melihat ke arah jendela kamar Arnold.

Keesokan harinya aku dan rara sangat gembira karena beberapa hari lagi kami akan ujian dan lulus sekolah.

"Put kamu kangen Arnold ya?" Tanya rara

"Kamu juga kangen jirayut ya?" Tanya ku balik rara hanya terdiam.

"Emang kamu ga baper sama sekali soal waktu itu jirayut nembak kamu didepan semua orang? Kalau Arnold yang kaya gitu , aku sih senengnya minta ampun" kataku

"Baper sih , sejak dia ga disini aku jadi....." katanya lalu kupotong

"Jadi tumbuh benih-benih cinta kan " ledeku

"Tapi dia selalu sembunyi kalau aku jemguk dia dirumah sakit" kata rara sedikit murung

"Jangan khawatir, nanti kalau kita kesana tiba-tiba kita kagetin dia ya" kataku membuat rara sedikit tersenyum

Keesokan harinya Arnold kembali.
Wali kelas kami memberitahu bahwa arnold sudah kembali dari testnya dan mendoakannya semoga dia berhasil. Kami pun bertepul tangam, tepuk tangankulah yang paling keras. Arnold meliriku.

Setelah sepulang sekolah Arnold menjenguk jirayut, jirayut sedang mengelem kertas Rara yang sobek

"Kamu lagi apa?" Tanya arnold

"Ini tadi rara kesini , aku udah bilang dia gausah repot-repot salin catetan buat aku tapi dia tetep aja. Aku ga mau terima terus dia sobek-sobek kertasnya" kata jirayut menjelaskan

"Kamu masih sembunyi dari dia?" Tanya arnold, kemudian jirayut mengangguk.

"Ayolah gausah bicara tentang kami. Oiya gimana test nya? Aku denger dari putri kamu mendaftar diuniversitas jakarta. Kamu tau ga sejak kami pergi test dia nangis seharian disini katanya dia takut ga sekampus sama kamu karena nilainya jelek" kata jirayut

"Aku berharap aku ga keterima. Walaupun keterima aku ga ambil. Aku cuma nurutin kata ibuku aja" kata arnold

"Loh kenapa?" Tanya jirayut

"Aku mau ngambil kedokteran. Lagipula aku pengen ada terus disamping putri" kata Arnold

"Astaga, kamu ga mau ke jakarta gara-gara putri. Aku ga salah denger kan?" Tanya jirayuy tak percaya

"Mungkin emang kamu salah denger" kata arnold lalu mereka pun tertawa

"Itu bagus. Setelah kalian lulus kalian berdua akan sama-sama" kata jirayut

"Berheti sembunyi dari rara, kasiam dia. Dia menderita kamu jauhin kaya gini" kata Arnold

"Aku cuma takut, kalau nanti aku akan membuatnya susah dengan penyakitku ini" kata jirayut

Keesokan harinya saat pelajaran olahraga, aku menarik arnold untuk kekelas. Ada soal di Kisi-kisi ujian yang tidak aku mengerti. Lalu arnold menjelaakannya padaku, ketika aku menulis dia malah tertidur. Sepertinya dia kelelahan karena baru saja bermain bola. Aku mendekati wajahnya untuk menghapus keringantnya namun dia membuka matanya, dia berpikir aku akan menciumnya dan dia pun memalingkan wajahnya. Aku sangat tidak enak padanya.

Saat jam pelajaran selesai, lalu kami mengendarai sepeda kami. Dijalan kami sambil mengobrol.

"Randa nanti fokus jadi atlet renang, kamu kuliah matematika dijakarta, rara kuliah astronomi. Kalian seakan-akan udah tau apa yang akan kalian lakukan nanti" kataku

"Aku ga jadi ke jakarta" kata arnold kaget dan menghentikan sepedaku

"Kenapa?" Tanyaku

"Aku mau kuliah disekitar sini aja" katanya

"Yeayyy kalo gitu aku juga mau kuliah di kampus yang sama sama kamu. Aku mau ngambil jurusan seni" kataku senang mendengar kabar itu

"Lakuin aja semua yang kamu suka" katanya

"Yaudah kalau gitu kamu tulis seusuatu ya di buku tahunan aku sebagai kenang-kenangan" kataku menyerahkannya buku tahunanku . Namun dia menggeleng

"Kenapa?" Tanyaku

"Buku tahunan itu cuma buat orang yang mau pisah" katanya , aku pun tersenyum padanya karena itu tandanya dia tidak ingin berpisah denganku

Malam harinya, aku tak tau kenapa Randa mengirim pesan

"Putri, tolong dateng ke aula sekolah sekarang!!!" Tulisnya

Aku bertanya-tanya, ada apa dia ingin bertemu semalam ini. Lagi pula dia kan ada dipelatnas untuk karantina. Lalu akupun pergi ke aula sekolah untuk menemuinya. Disana dia sudah menungguku, sampai sana aku tetkejut dia menyatakam perasaannya padaku. Aku jadi salah tingkah dibuatnya, Randa memang sangat baik dia selalu saja menghiburku dan orang yang paling perhatian namun aku tidak menyukainya . Seseorang yang aku suka selama hidupku itu Arnold. Kemudian aku menolaknya.
Aku menangis karna aku takut jika aku menolaknya, randa akan pergi dan tidak akan mau menjadi sahabatku lagi. Arnold lalu menghampiriku , dia mengusap air mataku .

"Jangan nangis putri, aku udah putusin aku ga akam suka sama kamu lagi. Jangan sedih" katanya padaku namun aku terus menangis

"Aku mau fokus jadi atlet, kamu mau kan terus semangatain aku?" Katanya. Aku pun mengangguk .

"Selamat tinggal putri" Lalu dia pergi meninggalkan ku, aku tak tau dia menangis atau tidak yang pasti dari raut wajahnya dia menyembunyikan kekecewaan dan kesedihannya.















a Love So Beautyfull (versi Lida DA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang