Aku Akan Menyanyikan Lagu Untukmu🎶

178 11 0
                                    

Suatu pagi aku melihat Jirayut dan teman-teman kelasku lainnya mengganggu Arnold yang sedang mendengarkan MP3 dibangkunya. Yang aku dengar mereka memaksa Arnold untuk ikut bermain bola bersama mereka namun Arnold tidak mau.
Jirayut melihat ku , dia langsung membawaku ke hadapan Arnold
"Put ... katanya kamu mau ngomong sama arnold kan?" Kata jirayut memaksaku untuk berbicara sesuatu kepada arnold

"Oh itu... iya arnold ada yang mau aku omongin" kataku. Belum selesai aku bicara dia langsung berdiri

"Ayo main bola" tiba-tiba dia mengajak Jirayut dan teman-teman sekelasku bermain bola

Samar-samar teman sekelasku berbisik
"Pasti arnold takut si putri nembak dia didepan kita-kita" kata mereka berbisik sambil terkekeh.
Lalu aku melihat Mp3 nya tergeletak dimeja, aku ingin tahu lagu apa yang sedang dia dengarkan. Aku mencoba memakai headset nya dan aku tau apa yang dia dengarkan. Ternyata dia sedang mendengarkan acara kompetisi musik (Super Girl). Aku jadi ingin mengikutinya , mengikuti kompetisi bernyanyi itu agar Aku bisa mengungkapkan perasaanku lewat lagu untuk Arnold.

Sebelum aku ikut kompetisi itu, aku harus mengirimkan video profile ku kepada penyelenggara.
"Hai namaku putri isnari, umurku 16 tahun. Hobiku mengga€×¥&×× ehh menyanyi maksudku"
Aku langsung mengirim video profile ku itu kepada pihak penyelenggara.
Setiap hari aku rajin berlatih. Lagu yang kupilih adalah lagu "I Like you so Much and you know it" milik ysabelle cauves lagu itu menggambarkan kekagumanku kepada Arnold.
Seringnya aku bernyanyi sambil memandang Arnold dilapangan yang sedang berlari mengitari lapangan saat pelajaran olahraga sambil menghayal saat aku jadi bintang nanti , saat aku pentas arnold datang dan naik ke atas panggung untuk menyatakan cinta padaku. Lamunanku itu jadi cibiran Dini and the gank aku jadi malu dan berpura-pura sedang Menghafal Vocabulary. Mereka menggapku sudah gila karna menyanyi-nyanyi sendiri padahal aku merekamnya di reciter ku (kaset perekam) .

Saat jam istirahat aku mengikuti Arnold ke kantin, tiba-tiba aku dan arnold bertemu dengan siswi-siswi dari kelas lain yang pernah ku bohongi tadi pagi . Mereka mencari arnold karna mereka ingin memberikan surat cinta kepada Arnold . Aku bilang saja Arnold sudah pindah sekolah. Mati aku... mereka mengenaliku. Aku menutup mukaku dengan reciter yang ku pegang.

"Arnold , kamu masih disini? Katanya kamu pindah sekolah?" Tanya kedua siswi tersebut membuat arnold kebingungan. Mereka berdua melihatku.

"Kata siapa?" Tanya Arnold

"Kata dia" mereka kompak menunjuku. Arnold pun mengerti bahwa akulah biang kerok dari semua ini.

"Memangnya kalian ada perlu apa?" Tanya Arnold

"Aku mau ngasih ini" kata salah seorang siswi memberikan surat cintanya kepada arnold. Alih-alih mengambilnya arnold malah pergi dan bilang bahwa dia buru-buru karna ada kelas. Aku pun ikut pergi mengikuti arnold dan minta maaf karna sudah membohongi mereka.

"Maaf ya arnold, please... aku juga ga mau kamu pindah sekolah. Kalau kamu pindah sekolah terus aku mau ngapain disini" kataku penuh penyesalan

"Apa kamu ini ibuku? Sok ngatur-ngatur, Mau aku pindah sekolah atau engga itu jelas bukan urusan kamu". Arnold lalu pergi meninggalkanku. Dia ke kelas duluan.
Sepertinya Arnold benar-benar marah, karna bagaimanapun aku telah menghalanginya mendapatkan pernyataan cinta dari seseorang.
Tak ada yang bisa aku lakukan, aku hanya bisa melamun memikirkan cara bagaimana arnold bisa memaafkanku.
Tanpa aku sadari, Dini si pejahat kelas mengambil Reciter ku (kaset perekam) dia memasangnya di Radio yag telah disiapkan wali kelasku untuk belajar Bahasa inggris.
Tanpa kusadari dia sudah memutar rekaman latihan ku tadi dilapangan sehingga semua dikelas mendengar suaraku yang merdu sampai aku mendengar wali kelasku memarahiku. Aku kembali dibuat malu oleh ulahku sendiri :l
Sepulang sekolah, aku dimarahi habis-habisan oleh orang tuaku karna wali kelasku memberitahu bahwa nilai ku disemester ini sangat anjlok. Dimarahi seperti itu dengan hati yang sedang kacau membuat ku ingin kabur saja. Seakan-akan aku merasa menjadi manusia yang tidak berguna.

Pagi hari sekali aku pergi ke tempat audisi dengan bermake up layaknya seperti seorang wanita. Memakai foundation, lipstik , alis dan blash on.
Akupun juga memakai sepatu baru. Aku pergi diam-diam tanpa diketahui oleh orangtuaku karna meminta izin pun percuma mereka takan mengizinkanku apalagi semalam mereka memarahiku habis-habisan.
Aku pergi menggunakan Bus, didalam bus yang penuh sesak seekor ayam yang di bawa seorang kakek mengotori sepatu baru ku , aku merasa ingin menangis tapi aku takut make up ku luntur sebelum aku audisi.
Sesampainya ditempat audisi, aku melihat disekelilingku wanita-wanita cantik dan seksi. Mereka memakai gaun yang sangat indah, aku sedikit minder.
Setelah giliranku tiba, aku sangat gugup bahkan saat akan menaiki panggung aku hampir terpleset dan mereka yang ada disana menertawakanku.

"Halo... perkenalkan namamu" kata seorang judges

"Halo judges, namaku putri isnari. Umurku 16 tahun aku ingin menyanyikan sebuah lagu"

Aku sungguh gugup. Aku mulai menyanyikan sebuah lagu dengan sedikit menari. Namun penampilanku yang kacau membuat mereka menertawakanku dan menyuruhku turun dari panggung.
Aku meminta waktu untuk berbicara sesuatu sebelum aku turun dan mereka mengizinkannya.

"Lagu yang barusan aku nyanyiin, itu untuk seorang laki-laki yang selama ini aku sukai. Aku cuma mau bilang kalau aku akan terus menyukainya"
Kataku mengungkapkan isi hatiku

Beberapa jam aku duduk di depan gedung audisi sambil menangis, aku tak perduli bagaimana kacauanya make up ku sekarang. Tiba-tiba sepasang sepatu datang menghampiriku. Aku mengenali sepatu itu.
"Arnold" dia datang, aku ingin sekali memeluknya dan menceritakan kesedihanku hari ini

"Lain kali kalau mau kabur atau pergi dari rumah jangan sms aku mau pergi kemana" katanya

"Aku cuma hafal nomer kamu" kataku

"Cepet telfon orangtua kamu, mereka khawatir" pintanya

"Tapi Hp ku lobet" lalu dia memberikan Hp nya , aku langsung memberitahu keberadaan kami agar orangtua ku menjemput kami.

Arnold mendengar suara perutku yang keroncongan, dia membawaku ke sebuah kedai tak jauh dari tempat audisi.
Aku makan begitu perlahan , saking jaimnya tak ingin terlihat kelaparan padahal aku sangat lapar. Kemudian arnold pamit pergi ke toilet. Aku jadi leluasa makan dengan lahapnya. Ketika arnold kembali dia sangat terkejut aku sudah menghabiskan semua makananku . Tapi dasar aku tak tau malu, aku malah minta nambah dan Arnold yang baik hati memesankan satu porsi makanan lagi untuku.

"Maaf ya Arnold, dari pagi aku belum makan. Biasanya makanku ga banyak ko. Yaaa setengah lah dari porsi makannya Nia" kataku membuat Arnold menatapku heran.

"Nia siapa?" Tanyanya tak paham maksudku

"Bukan siapa-siapa. Yang pasti dia makan lebih banyak dari aku" kataku

Setelah kami makan, kami pergi ke pinggir jalan agar orang tua ku mudah menemukan kami. Semenjak berjalan aku tak pernah berhenti berbicara. Arnold menyuruh ku untuk diam.

"Ayo cepetan" pintanya

"Cepet apaan, bukannya lambat lebih baik biar waktu kita berduaan lama" aku mennggerutu

"Kamu bilang apa?" Tanyanya

"Ah enggak, kaki aku pegel banget. Kita istirahat yah" pintaku

"Terserah"

Kamipun duduk di pinggir jalan sambil menunggu orangtuaku. Beberapa lama kemudian orang tua ku datang menjemput kami. Aku meminta maaf atas semua kejadian ini dan orang tua ku juga mengucapkan terimakasih kepada Arnold yang sudah mereka repotkan karena mencariku :)

a Love So Beautyfull (versi Lida DA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang